Kata orang tidak akan ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan, pasti satu diantaranya akan memiliki perasaan yang disembunyikan dengan tujuan untuk tidak merusak tali persahabatan.
Seperti itu lah yang dirasakan oleh Kang Seulgi. Seorang gadis berparas cantik dengan mata monolid tajam yang terkesan dingin walaupun pada kenyataannya dia biasa saja. Tidak terlalu ceria juga tidak sedingin pikiran orang-orang.Gadis cantik yang popoler di sekolahnya karena memiliki keterampilan melukis yang apik itu hanya mampu menatap datar punggung sepasang kekasih yang berjalan menuju kantin. Senyuman tipisnya sedikit mengembang namun seketika raib begitu saja ketika salah satu diantara objek yang ia lihat tak lagi melambaikan tangan kepadanya.
Suara bisikan terdengar mengganggu gendang telinga nya. Pernyataan kesedihan dari para siswa cukup membuatnya merasa risih untuk di kasihani. Hey! Dia tak semenyedihkan itu. Bukan hanya Taehyung temannya!
Seulgi beranjak dari kursinya. Menatap sekilas bekal yang diberikan oleh Taehyung sebelum pergi bersama kekasihnya. Entah mengapa ia saat ini tak punya selera makan sekalipun itu adalah masakan dari keluarga Kim. Ia memilih pergi dari kelasnya untuk menenangkan dirinya.Di sisi lain. Pria tampan itu masih sibuk dengan aktifitas makan siang bersama kekasih baru nya, Im Nayeon. Gadis yang sangat ceria juga cantik. Taehyung sudah menyukainya sejak dua bulan yang lalu, ia tak menyangka bahwa sangat mudah mendekati gadis pujaan hatinya ini.
"Emm.. Nayeon-ah"
"Wae?"
"Weekend besok bolehkah aku membawa Seulgi untuk menonton bersama?"
Nayeon terdiam cukup lama. Berpikir sejenak mengingat siapa gadis yang ia maksud. Anggukkan paham membuat Taehyung tersenyum cerah. Yah, Nayeon tau bahwa Seulgi adalah sahabat pertama dan terakhir seorang Kim Taehyung. Siapa juga yang tidak tahu tentang itu? Satu sekolah cukup mengenal mereka bahkan dari TK.
"Gomawo"
Taehyung tersenyum senang ke arah Nayeon. Hal yang berhasil membuat perasaan gadis itu sangat bahagia tentunya, senyuman seorang Kim Taehyung tentu tidak boleh dilewatkan.
Seulgi berjalan menuju halte bus, sebenarnya bukan untuk pulang dengan bus itu melainkan menghindari ajakan Taehyung untuk pulang bersama. Ia juga seorang perempuan dan ia harus bisa memahami perasaan kekasih baru sahabatnya itu.Oke! Awan sore yang mendung nampaknya sedang mengejek Seulgi. Alam sangat tahu bahwa gadis itu hanya sedang berpura-pura baik-baik saja didepan semua orang. Padahal sejak pelajaran terakhir ia sudah menelfon supir nya untuk stay didepan sekolahnya bahkan sebelum lonceng pulang berbunyi karena tak ingin melihat sahabatnya berjalan bersama kekasihnya apalagi pulang berdua. Sungguh! Ia belum siap!
"Baby bear!"
Seulgi mati kutu. Ia tak dapat melakukan apapun selain menoleh ke arah sumber suara. Mencoba mengembangkan senyumnya selagi mengutuk supir nya yang tidak bisa ia percaya.
"Sudah aku katakan untuk menungguku di lobby. Kenapa kau susah sekali sih untuk menurut!"
"Aku tak suka menunggu"
"Lalu untuk apa kau disini"
"Menung--"
Smirk Taehyung terukir. Tertangkap basah bahwa Seulgi sengaja menghindari Taehyung. Dengan gemas Taehyung mengacak rambut Seulgi membuat gadis itu menghindar karena kesal.
"Kau tidak memakan bekalmu?"
Sorot kekecewaan Taehyung membuat Seulgi juga menoleh pada paper bag di tangannya yang membawa bekal dan masih berisi penuh makanan dari Taehyung.
"Aku tidak selera"
Taehyung menghembuskan nafasnya.
"Kemarikan"
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT'S YOU
FanfictionJika kau ingin tahu, berdirilah didepan cermin itu. Dan beri tahu aku apa yang kau lihat.