***
"Hmmph... Emmph... Ah...." Ameera semakin mendesah, karena Kafa terus meremas payudaranya. Tak hanya itu, satu tangan cowok itu mulai berani menjamah bagian intim Ameera.
"Mendesahlah sayang," ucap Kafa, disela cumbuannya kepada Ameera. Ia terus menekan-nekan bagian bawahnya yang masih tertutup celana lengkap. Ia masih berpakaian lengkap, tapi tidak dengan Ameera yang handuknya mulai terbuka.
Kafa melumat bibir gadisnya itu dengan sangat intens. Semakin lama, suasana semakin panas. Keduanya seakan menikmati kegiatan itu dengan sepenuh hati.
Kafa merasa melakukan keintiman itu di sofa tidak terlalu nyaman. Akhirnya, ia membawa tubuh Ameera berpindah ke ranjang miliknya yang berada tak jauh dari posisinya sekarang. Mereka masih tetap berciuman.
Setelah membaringkan gadis itu, Kafa kembali menindihnya. Sekarang gerakan semakin menggila.
"Lo siap ke bagian inti, Ra?" Bisik Kafa, tepat di telinga Ameera. Membuat gadis itu merinding.
"Maksudnya?" Kata Ameera polos.
Kafa tersenyum disela cumbuannya, mengetahui betapa menggemaskan gadis di bawahnya itu.
"Making Love,"
"Gue--" Ameera sedikit takut dengan kegiatan itu. Namun, jujur ia juga menginginkannya. Apalagi sekarang, posisi mereka sangat intim.
"Tenang aja, awalnya emang sakit karena baru pertama kali. Tapi, habis itu katanya enak," balas Kafa.
"Kakak sering ngelakuin itu sama cewek lain, ya?" Tanya Ameera, membuat Kafa menatap gadis itu intens.
"Gue belum pernah ngelakuin sama siapapun, karena gue pengin ML sama cewek yang gue cinta. Yaitu, lo." Kafa langsung melumat bibir Ameera lagi. Nafsunya sudah semakin memuncak.
Kafa melepas handuk Ameera, setelah itu ia perlahan melepas semua pakaian miliknya. Sekarang mereka sama-sama telanjang tanpa selesai benangpun. Ameera kaget saat melihat bagian bawah Kafa yang sudah menegang. Penis Kafa sudah berdiri tegak siap untuk memasuki Vagina gadis itu.
"Itu, emang muat kalo dimasukin, Kak?" tanya Ameera melihat penis Kafa yang panjang dan berwarna coklat.
Kafa menyinggungkan senyum, "makanya ini gue mau coba buat masukin, harusnya sih bisa masuk apalagi kalo emang udah cocok,"
Jantung Ameera semakin berdebar kencang saat Kafa mulai menindihnya lagi. Ia sedikit takut, karena sebelumnya gadis itu sama sekali belum pernah bersentuhan atau berhubungan seintim ini dengan laki-laki.
Mata Ameera tak lepas memandangi penis Kafa. Ia menelan salivanya, membayangkan benda itu memasuki dirinya.
"Lo pengin cobain? Katanya sih nikmat, itung-itung pemanasan dulu sebelum ke inti. Lo kasih gue service. Gue juga bakalan ngelakuin hal yang sama ke lo, " bisik Kafa.
"Kak, gue belum pernah ngelakuin kayak gitu," balas Ameera polos.
Kafa bangkit, lalu berbisik sesuatu kepada Ameera. "Kita pake gaya 69 dulu biar saling memuaskan,"
Kafa mengubah posisi sekarang, dia berbaring kembali. Wajahnya berada tepat di depan organ intim milik Ameera. Begitupun gadis itu yang wajahnya tepat berada di depan milik Kafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Be Mine
RomanceMemiliki atau dimiliki, yang jelas harus ada rasa saling mengerti satu sama lain. Jika tidak, kita harus berjuang untuk mendapatkan apa yang kita mau. 18+