Trapped in a Type Idol Drama [ Novel Terjemahan ]

Bab 1.1 : Transfer

Kaca jendela dipukul oleh tetesan hujan lebat.

Seorang gadis duduk di kursi belakang, mengenakan gaun merah muda sambil duduk dengan tegak lurus. Dia diam-diam menyaksikan tetesan hujan memercik di jendela sebelum menetes ke bawah dan menghilang ke dalam pandangan.

Nama gadis itu adalah Ye Xi. Dia pernah menjadi pekerja keras di kehidupan sebelumnya.

Suatu hari, kondisi anemia diperburuk setelah bekerja lembur terlalu lama sehingga dia kehilangan kesadaran. Ketika terbangun, dia ngeri mengetahui bahwa dia telah menjadi seorang gadis berusia tujuh belas tahun yang belum menyelesaikan sekolah.

Nama gadis ini adalah Ye Xi. Dalam 17 tahun pertama kehidupannya, dia mengembangkan karakter yang tidak menyenangkan; menindas yang lemah dan menyanjung orang kaya adalah rutinitas hariannya. Dia tidak melakukan hal baik. Di dunia baru ini, dia adalah contoh yang tepat dari seorang penjahat.

Tiga hari yang lalu, pemilik tubuh asli secara tidak sengaja jatuh ke air dan melakukan perjalanan langsung ke surga, sehingga tubuhnya diambil alih oleh Ye Xi.

Tuan rumah aslinya adalah tipe anak yang mewarisi ketampanan orang tuanya, mempertahankan nilai bagus, dan diberkati dengan kehidupan yang nyaman sejak usia muda. Itu benar-benar membuat orang bertanya-tanya bagaimana dia akhirnya menjadi penjahat keji.

Saat Ye Xi memilah informasi di kepalanya, sulit untuk mengatakan apakah dia bahagia atau sedih.

Di dunia masa lalunya, dia hanyalah seorang yatim piatu. Di kemudian hari, dia tidak pernah menjadi CEO di perusahaan mana pun. Dia tidak pernah menikah dengan Tuan Sempurna, dia juga tidak bisa memulai bisnisnya sendiri setelah melewati begitu banyak cobaan. Namun, dia bekerja keras dan menghasilkan uang yang layak untuk dirinya sendiri. Dia bahkan mengirim beberapa sumbangan ke panti asuhan yang pernah membesarkannya, dan meskipun dia tidak pernah bersinar dengan prestasi, dia benar-benar menjalani kehidupan yang penuh.

Namun saat ini, dia tiba-tiba berubah menjadi seorang putri generasi kedua yang kaya raya yang tidak pernah khawatir tentang makanan atau pakaian, lengkap dengan orang tua yang cantik dan penyayang. Ye Xi tidak tahu bagaimana dia seharusnya memainkan perannya.

Setelah meninggalkan rumah sakit, dia pergi ke berbagai tempat di mana dia dulu bekerja, termasuk bekas panti asuhannya, tetapi semuanya sepertinya telah lenyap. Saat itulah dia menyadari bahwa dia mungkin telah pindah ke dunia lain.

Ye Xi khawatir tentang apa yang akan terjadi pada panti asuhan setelah dia meninggal. Meskipun dia tidak dapat mengirim banyak uang, dia masih bertanggung jawab atas beberapa makanan anak. Namun, sebelum dia resah lagi, dia disuruh pindah ke sekolah menengah aristokrat.

Saat masih dalam keadaan linglung, dia dimasukkan ke dalam mobil dan dikawal sampai ke akademi barunya.

Tiga jam kemudian, mobil melambat dan hujan reda.

Ye Xi berpaling dari jendela dan bertanya kepada pengemudi di barisan depan: "Apakah kita sudah sampai?"

Setelah jawabannya, Ye Xi keluar dari mobil dan berjalan menuju gerbang sekolah.

Di luar gerbang sekolah ada lapangan rumput yang lebarnya sekitar lima puluh meter. Sebuah jalan aspal terbentang dari pintu gerbang, sampai ke pintu gedung sekolah.

Ye Xi menghabiskan waktu berjalan-jalan di sekitar lapangan berumput, melirik pepohonan, bunga, dan arsitektur Eropa di sekitarnya. Tempat ini lebih terlihat seperti tempat wisata daripada sekolah.

D * mn, tidak heran jika biaya kuliahnya mencapai ratusan ribu setiap tahunnya.

Setelah berkeliling halaman sekolah, Ye Xi pergi ke kantor Urusan Akademik untuk melapor. Dia kemudian dibawa ke Kelas 1 untuk tahun senior di sekolah menengah.

Pengawal yang membawanya ke sini pergi untuk mengetuk pintu kelas. Guru di kelas memperhatikan kehadiran mereka dan keluar untuk menyambut mereka. Kemungkinan besar, seseorang dipindahkan ke sekolah ini. Setelah orang dewasa berdiskusi, pengawal berbalik dan pergi, sementara Ye Xi mempertahankan postur yang tenang dari awal hingga akhir.

"Masuk," guru mengundangnya ke kelas.

Ketika Ye Xi masuk, semua mata siswa terfokus padanya.

"Mahasiswa, datang dan perkenalkan dirimu."

"Selamat siang, hadirin sekalian. Namaku Ye Xi. "