01

31 5 9
                                    

Seorang pemuda berseragam SMA tengah berjalan mengendap-endap di balik pagar belakang sekolahnya. Rambut pirang dan baju yang acak-acakan menambah kesan badboy dalam diri pemuda itu.

"Yes berhasil," ucapnya senang.

"Saatnya kabur!!!" serunya kembali berjalan mengendap-endap ke arah parkiran.

***

Kiiroi hana saku koro ni
Watashi wa iku no
Saigo ni negai kanae
Shizuka ni chirinu
Hanabira to nari kaze ni
Anata no kata ni otsu ....

Seorang gadis manis menyelesaikan nyanyiannya.

Tepuk tangan riuh bergemuruh saat si gadis membungkukkan badan. Suara yang indah dan senyumnya yang manis membuat siapa saja terpikat pada pesonanya.

'Mama, Papa, kalian dimana?' batin gadis itu sendu.

'Apa keluarga baru kalian lebih berharga dari Greyna?' batin gadis itu lagi.

'Mungkin,' jawabnya sendiri.

Areya Greynada, seorang gadis manis yang terkenal akan keindahan suaranya. Gadis yang selalu tersenyum di depan semua orang, nyatanya menyimpan beribu luka dalam hatinya.

Perpisahaan kedua orangtua dan kematian kakak yang dia sayang, membuatnya merasa tertekan dan tidak memiliki cukup semangat untuk  menjalani hidup.

Beruntungnya Greynada memiliki seorang sahabat sekaligus kakak yang mau mensuportnya setiap saat, Fransisca Azriela namanya. Seorang gadis manis yang saat ini tengah duduk di bangku kuliah semester empat.

Kehadiran Azriela menjadi semangat baru untuk Greynada. Bagi Greynada, Azriela adalah kakak perempuan yang selalu ada disaat dia sedang terjatuh dalam gelapnya kehidupan.

Seperti saat ini, Azriela tersenyum dan memberikan dua jempolnya ke arah Greynada yang masih berdiri di atas panggung. "Kakak bangga padamu!" ucapnya dengan gerakan bibir yang mampu dipahami oleh Greynada walau dari jarak yang cukup jauh.

'Terimakasih, kakak,' batin Greynada tersenyum ke arah Azriela.

***

"Woi Grico, kok lama banget sih? Gue dah lumutan tahu!" Seorang pemuda berambut gondrong bersungut kesal. Sedangkan Grico, pemuda yang baru datang itu hanya nyengir dengan tampang watadosnya.

"Ya maaf!" cengir Grico dengan senyum andalannya.

"Grico, Bersiaplah! Karena kali ini gue yang bakal menang!" sahut pemuda yang lain, Maxim namanya.

"Ck, kita lihat saja nanti ... Tuan Maxim yang terhormat." Grico berdecih dan menatap remeh ke arah pemuda berambut gondrong yang juga ikut tersenyum remeh ke arahnya.

Grico kembali memakai helm full facenya. Begitupun Maxim. Keduanya bersiap untuk menancap gas motor masing-masing.

"Satu ... dua ... tiga!!"

Brumm ....

Motor yang dikendarai Grico dan Maxim melesat begitu cepat membelah jalanan ibukota. Tak peduli dengan jalanan yang begitu ramai, keduanya terus saling salip-menyalip untuk memenangkan balapan tanpa tujuan ini.

Hingga ....

BRUAGHHHHH!!!

Kecelakaan tak dapat terelakan.

Grico terpaku dan menghentikan motornya saat melihat motor Maxim menabrak tubuh seorang gadis dengan kencangnya.

"Greyna!!" Seorang gadis yang berdiri di bahu jalan berteriak histeris.

Karena panik dan tak ingin disalahkan, Maxim kabur meninggalkan Greynada, gadis yang ditabraknya.

"Hiks ... Greyna ...," isak seorang gadis yang tak lain adalah Azriela. Air mata yang coba ditahannya, meluruh begitu saja saat melihat sahabat yang sudah ia anggap sebagai adik terbaring bersimbah darah. "Tolong!" teriaknya pilu. "Siapapun tolong," teriak Azriela lagi. Seakan tuli semua orang yang awalnya mengerumuni Greynada pergi menjauh seolah sedang tidak terjadi apa-apa.

Entah mendapat dorongan darimana, Grico turun dari motornya dan mendekat ke arah Greynada yang sebagian wajahnya tertutupi oleh rambut dan juga darah.

"Ku mohon tolong adikku," pinta Azriela sambil menyatukan kedua tangannya. "Mobil kami ada disana, dan aku tidak bisa mengendarainya. Apa kau bisa membantuku? Ku mohon," pintanya lagi.

Mobil yang ditunjuk Azriela adalah mobil milik Greynada. Azriela sendiri hanyalah gadis jalanan yang ditolong oleh Greynada sekitar empat tahun yang lalu. Greynada sudah sering meminta Azriela untuk belajar mengendarai mobil miliknya. Namun entah karena malas atau apa, Azriela selalu menolak permintaan Greynada, dan sekarang ia menyesal ... menyesal karena tidak mendengar permintaan Greynada.

***

Awalnya Azriela dan Greynada berhenti di bahu jalan untuk membeli minuman kesukaan Greynada, yaitu es kelapa muda. Azriela yang tengah asik memesan es kelapa muda tak menyadari jika Greynada sudah tak berada di dekatnya.

Saat kecelakaan terjadi Azriela masih belum mengetahui kalau gadis yang tertabrak adalah Greynada, sahabatnya.

Hingga ... es kelapa muda yang ada ditangannya jatuh begitu saja saat salah satu pedagang asongan mengatakan kalau gadis yang tadi bersamanya mengalami kecelakaan.

Mencoba tak percaya, Azriela segera mengalihkan pandangannya ke arah tempat dimana kecelakaan itu terjadi. Dan ternyata apa yang dikatakan pedagang asongan itu benar. Greynada, sahabat sekaligus adik yang dia sayang terbaring bersimbah darah dengan beberapa orang yang mulai mengerumuninya.

***

"Bantu aku," mohon Azriela lagi.

Merasa tak tega, Grico mengangguk. "Baiklah," ucapnya sambil mengangkat tubuh mungil Greynada dengan hati-hati mengingat banyaknya luka akibat tabrakan tadi.

'Gadis manis bertahanlah,' batin Grico menatap intens wajah Greynada yang tertutup oleh rambut dan bercak darah.

***

Grico dan Azriela harap-harap cemas menunggu Greynada yang tengah berada di ruang operasi. Akibat benturan yang cukup keras tadi, Dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi pada Greynada karena hanya itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawanya.

Azriela juga sudah berulang kali menghubungi keluarga Greynada. Namun, tak ada satupun yang mau megangkat telponnya.

"Ayolah! Putri kalian sedang berjuang antara hidup dan mati," gumam Azriela terus memperhatikan layar ponselnya.

Grico sendiri memilih diam dan mendengarkan setiap umpatan yang keluar dari mulut Azriela. Gadis itu nampak lebih tua darinya, karena itu ia sedikit canggung untuk membuka pembicaraan.

"Dasar keluarga sialan!!" Azriela membanting hpnya tak peduli jika barang pipih itu hancur nantinya. "Hiks ... Greyna, bertahanlah!"

***

Can You Hear Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang