clara sudah sampai di kost-an. ia merebahkan dirinya sebentar, memikirkan apa yang sedang terjadi beberapa jam yang lalu. "apa gue telfon gea dulu aja kali ya?" gumam clara.
dengan cepat clara mengambil ponselnya, lalu mengetik nama gea, kemudian menekan tombol hijau alias menelpon. tak perlu menunggu lama untuk sahabatnya itu mengangkat telpon dari clara, sebab dia nolep kayak yang baca.
"halo clar? lo gapapakan?"
clara tersenyum mendengar pertanyaan dari temannya itu, gea begitu mengkhawatirkan clara, "iya gue gapapa."
"terus, ngapain lo nelpon gue?"
"kotok, emang gue ga boleh nelpon lo apa ha?"
"anjim, galak betul nenek lampir hahaha."
"cukimay. gue udah dapat pekerjaan by the way."
"SERIOUSLY?!!!" teriak gea dari telpon.
"biasa aja keleus anjing kuping gue."
"hehehe, iya iya. itu serius?" tanya gea sekali lagi.
"yaiyalah, ga mau main main gue mah."
"CONGRATS SIST, PEKERJAAN APA NEH?"
"lo teriak sekali lagi gue tabok cocot lo anjing, kuping gue sakit." hduh gea, suara cemprengmu membuat clara ingin memakimu terus
"kalem lurdlah."
"gue di tawarin jadi maid, dan besok gue harus kerumahnya, ga bakalan tinggal di kost an lagi."
"wait, what?! siapa yang nawarin? tante lo yang songong itu? atau-"
"bukan mereka semua, yang punya rumahnya langsung nawarin."
"KOK BISAAAA?!!"
"panjang ceritanya, besok aja gue ceritain. lo besok kesini kan? sekalian anterin gue ke rumahnya ya, please."
"anything for you bb. eh, yang nawarin gimana? tua? atau muda?"
karna gea menanyakan itu lagi, clara jadi teringat tentang chanyeol yang tiba tiba menariknya, ia tersenyum sendiri saat ini.
"woi, diem bae lo anjing, gue nunggu!"
"eh, gue ga tau umur dia berapa, yang jelas masih ganteng, mana daddy able lagi."
"woi kotok, lo kalo dia punya istri jangan jadi pelakor ya anjing."
"ya enggaklah, gila lo."
"nah, bagus. ya... setidaknya lo ga jadi lonte gue sih fine fine aja lo jadi maid."
"congor lo minta gue tampar anjing, udah ah gue mau packing dulu."
"huhuhu, gak bisa bebas main lagi, cuci mata, liatin cogan."
"lebay lo, udah dulu ya sayangku, mau packing dulu."
"anjing berasa lesbi gu-"
telpon dimatikan sepihak oleh clara. ya lagian, bawelnya ngelebihin nenek lampir anjing, kesel.
"sialan lo kete." umpat clara.
clara mulai bergegas mengambil kopernya, memasukkan barang barang yang akan ia bawa. lebih untungnya, baju clara tidak begitu banyak, yang banyak mah skincarenya dia aja, biasa ciwi mah suka gitu.
"ga ada yang ketinggalan lagi kan? huft, saatnya gue nelpon majikan gue yang galak."
clara mengambil kartu nama yang di kasih oleh park chanyeol tadi pagi, menekan setiap tombol di handphonenya, lalu menekan tombol hijau untuk menelpon sang majikkan.
"halo? dengan siapa ini?" tanyanya di sebrang sana.
"s-selamat malam pak, maaf mengganggu, ini saya clara, yang anda tawarkan pekerjaan tadi siang."
"ah, selamat malam clara. iya, saya menunggu telpon dari kamu."
modus banget lo chan.
"iya, tadi saya kelupaan pak, maaf."
"iya, tidak apa apa. alamat rumah saya, di jalan pasundan, komplek luxury elite nomor 52. saya tunggu kedatangan anda ya, selamat malam clara."
"b-baik pak sudah saya catat, selamat malam pak."
telpon pun diputuskan oleh kedua pihak. clara agak gimana gitu sama chanyeol nih, dingin banget anjir, serem banget.
"sok cool lo, duh ilah untung majikkan, coba kalo engga, udah gue pelet terus gue jadiin suami lo."
ga tau aja chanyeol senyam senyum dapat telpon dari clara, cih.
chanyeol side.
"lama banget nelponnya,"
"gue kenapa sih?"
"kok gue mikirin dia terus?"
"sialan."
begitulah chanyeol mengumpat sedaritadi sambil menunggu clara menelpon. chanyeol ga muna, dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan clara. gimana engga, bodynya bohay, mukanya mulus, sexy, bibirnya cipok able, semua ada di clara.
"huft, clara, i love you, and i won't lost you."
chanyeol frustasi, ia menggusarkan wajahnya, "argh gue kenapa anjing."
tok...tok...tok...
nahkan mampus lo, ketauan kalo lagi ga kalem.
"elah ganggu."
"ya, silahkan masuk."
yang mengetok pintu itu memutar knop pintunya dan ternyata itu sekretarisnya, kai.
"yo bro!" sapa kai yang berjalan ke arah chanyeol.
"yo!" balas chanyeol.
di saat tidak berkepentingan kayak sekarang, chanyeol sama kai ga baku baku bangetlah, mereka jadi manusia yang kalian tau sendiri.
"lo kenapa? frustasi banget gue liat."
"ga tau gue kenapa, gue gila karna cewe kayaknya."
"cewe yang mana? yang one night stand sama lo waktu itu?"
iya, chanyeol yang dingin, kalem, yang gak pernah senyum, galak, ini juga sering banget nyewa ons buat keperluan sexnya. gak jarang chanyeol minta cewe ke kai, maklumlah ya, namanya juga single, mau nyari istri tapi ga sempet sempet karna sibuk.
"bukan, bukan dia. ini lebih cantik maaan! tipe gue."
"terus? mantan lo?" tanya kai sekali lagi.
"enggak, muak gue anjing." jawab chanyeol dengan tatapan sinis.
duh ilah kai, udah tau chanyeolnya ga suka + mau mup on pake di ingetin lagi.
"terus yang mana anjing?"
"kepo lo."
"ya kalo emang suka, lo kejar, pepet, jangan lemah brader."
"itu juga gue tau, lo kesini mau ngapain?" songong banget ni bapaknya.
"ngajakkin lo makanlah daripada lo gila, ngeri gue."
"sialan lo, yaudah ayo."
"bayarin ya." ucap kai sambil menepuk bahu chanyeol.
"ga dimana mana anjing, yaudah ayo."
"H4H4H4H4H4H4." kai ketawanya keras banget.
kai dan chanyeol pun meninggalkan ruangan itu untuk pergi makan malam bersama. sepertinya chanyeol udah masuk terlalu jauh ke dalam pesona clara, kayaknya.
mari kita doakan bapak chanyeol bisa mendapatkan babygirl yang dia inginkan xixixixi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Daddy
Фанфик"saya sudah lama menyukaimu lebih dari kontrak kita, clara." "m-maksud daddy?" warning : this is an NC story. yang masih kecil tolong menjauh dari work ini, oke? bahasa : baku dan non baku. note : ada chapter yang aku priv. jadi, follow aku, masuki...