Part 17

716 81 2
                                    

Hoseok berlari tergesa di koridor rumah sakit, beberapa kali ia sudah menabrak orang dan suster. Keringat bercucuran di pelipis nya, di tambah deru nafas yang memburu.

Namja itu berhenti sebentar di depan pintu lift. Ia mengatur nafasnya sebelum memencet tombol lift. Saat lift sudah terbuka, Hoseok langsung memasukinya dan memencet angka 5 pada tombol lift.

Di dalam lift, perasaan cemas terus melanda Hoseok. Ia terus gelisah, mata nya bergulir kesana-kemari.

Ting!

Lift terbuka, Hoseok langsung cepat-cepat keluar dan sedikit berlari untuk pergi ke kamar VIP. Tinggal beberapa langkah lagi ia sampai di kamar itu.

Hoseok menetralkan nafasnya sebentar sebelum ia mendorong pintu rawat inap itu. Setelah beberapa saat, Hoseok akhirnya mendorong pintu itu ke dalam, dan menampilkan Yoongi yang sedang tertidur di atas brankar juga Hye-ra ahjumma yang setia berada di sisi nya.

"Annyeonghaseyo, ahjumma." Sapa Hoseok dengan sedikit berbungkuk.

"Eoh, nak Hoseok? Mari sini, nak."

Hoseok berjalan mendekat ke arah keduanya. Ia mengambil posisi duduk di sebrang Hye-ra, yang berati di sisi kanan Yoongi.

"Bagaimana bisa seperti ini? Bukankah 2 hari yang lalu dia masih baik-baik saja?"

Hye-ra menghela nafas, ia melirik ke arah Yoongi yang tertidur karena efek dari obat yang baru saja ia minum.

"Anak itu memang keras kepala jika di beritahu. Bahu nya berulah lagi, dan terpaksa harus di operasi."

"Astaga ... tapi selama ini Yoongi Hyung terlihat baik-baik saja."

"Begitulah, ahjumma pun tidak mengerti. Ahjumma pikir kecelakaan yang di alami Yoongi saat itu tidak akan separah ini resikonya."

Hoseok mengangguk membenarkan. Pasalnya, selama mereka bersama, Yoongi tidak sama sekali memperlihatkan sakitnya. Bahkan terlihat seperti baik-baik saja.

Hye-ra berdiri dari duduknya. Ia membenarkan sedikit baju nya yang kusut akibat terlalu banyak duduk.

"Emm, nak Hoseok ... bisakah ahjumma menitipkan Yoongi sebentar padamu? Ahjumma akan pergi ke rumah dulu."

Atensi Hoseok yang semula menatap lekat Yoongi, kini teralih karena suara Hye-ra. Hoseok ikut berdiri, mengantar Hye-ra sampai depan pintu ruang rawat.

"Hati-hati ahjumma." Ucap Hoseok sebelum Hye-ra kembali melangkah.

"Tentu. Ahjumma pergi, ne."

"Hu'um."

Setelah beberapa saat, punggung Hye-ra sudah menghilang di antara persimpangan. Hoseok kembali masuk ke dalam ruang rawat Yoongi. Ia mendudukkan bokongnya di tempat yang tadi ia tempati. 

"Haruskah aku memberitahu Namjoon?" ucap Hoseok pelan, ia mengetuk-ngetuk jari telunjuk nya di bawah dagu.

Di pikiran Hoseok, sepertinya hanya dengan cara ini, ia bisa membuat Yoongi dan Taehyung bertemu. Tapi di lain sisi, ia masih bimbang. Masalah nya, ia tidak tahu apakah Yoongi sudah menemukan akar permasalahan antara Yoongi dan Taehyung.

Lama berpikir membuat Hoseok tidak menyadari seseorang yang sedang ia pikirkan sudah terbangun dari efek obat tidur nya. Sampai suara serak Yoongi mengembalikan lagi pikiran Hoseok yang sedang menerawang.

"Ambilkan minum."

"Eoh, Hyung? Kau sudah bangun?"

Spring Day ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang