Part 7

132 20 56
                                    

Seorang pria berperawakan tampan dengan jaket berbahan denimnya tengah duduk di sebuah pojok caffe yang saat itu terlihat tenang dengan hanya ada nya beberapa pengunjung saja, kedua sorot mata tajam nya menatap keluar jendela memperhatikan para pejalan kaki ataupun mobil yang lewat di luar caffe dan juga, menunggu sosok seorang gadis yang sudah ia tunggu kedatangannya selama hampir setengah jam.

Seorang pria berperawakan tampan dengan jaket berbahan denimnya tengah duduk di sebuah pojok caffe yang saat itu terlihat tenang dengan hanya ada nya beberapa pengunjung saja, kedua sorot mata tajam nya menatap keluar jendela memperhatikan para pe...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maukah kau menunggu sebentar? Sepertinya aku akan telat.."

Kalau boleh jujur, sebenarnya ia bukan lah seseorang yang suka menunggu berlama-lama seperti ini, mungkin jika itu temannya yang lain, ia pasti akan menjawab...

"Lupakan saja, aku pulang!"

Tentu saja dengan nada dingin andalannya dan juga tatapan datarnya, ini merupakan akhir pekan, hari dimana ia bisa menghabiskan banyak waktu dikamarnya yang hangat dengan bermain game ataupun membaca beberapa buku yang sudah ia beli, tapi Minho, tidak bisa melakukan hal itu pada Jeong Yein, mengingat bagaimana keinginan bulat gadis tersebut yang ingin mendatangi galeri seniman yang akan mereka wawancarai hari ini. Perhatian Minho teralih ketika mendengar ponsel nya berbunyi karena menerima sebuah pesan, awalnya ia berpikir kalau Yein yang mengiriminya pesan, tapi ternyata bukan. Dengan segera Minho mengambil ponselnya ketika melihat sebuah nama yang tertera di notifikasi kakao talknya dan juga isi pesannya.

'Aku rasa aku tidak bisa ke Seoul bulan depan, Eommaku masuk kerumah sakit'

Membaca pesan singkat tersebut, Minho langsung mendial nomor si pengirim pesan, menempelkan benda persegi miliknya pada telinga kanannya kemudian menunggu si penelpon mengangkat panggilannya.

"Hello?"

"Waegeurae? Terjadi sesuatu?" Berbeda dengan seseorang yang mengangkat panggilan nya dengan bahasa Inggris, Minho langsung menanyakan gadis tersebut dengan bahasa Korea dan tak lupa nada khawatirnya.

"Itu, Eommaku terjatuh dari tangga saat akan membuka toko tadi pagi, pergelangan kaki nya patah karena terkilir," ujar gadis tersebut yang ternyata memiliki bahasa Korea yang fasih "dokter berkata agar Eomma istirahat dulu sementara untuk sembuh, jadi, aku tidak bisa meninggalkannya sendirian."

"Miane"

Senyum Minho merekah mendengar nada sedih yang terdengar di seberang sana "gwaenchanha, kita masih memiliki waktu lain untuk melihat parade di Lotte World, yang penting Eomma mu sembuh"

Yah, walaupun Minho berkata seperti itu, sejujurnya ia sedikit kecewa karena tidak jadi bertemu dengan gadis yang sedang berbicara dengannya di telepon saat ini, mereka sudah membuat janji untuk bertemu saat Natal tiba sejak awal tahun ini, Minho yang awalnya mengusulkan setelah ia pergi bersama teman-temannya ke Lotte World dan menunjukan beberapa foto parade yang tengah berlangsung pada gadis tersebut, awalnya Minho hanya bercanda dengan mengatakan, akan menyenangkan jika ia dan gadis itu bisa menonton parade bersama di Lotte world saat Natal dan ternyata gadis itu menyetujuinya, tentu saja Minho senang, karena itu artinya mereka akan bertemu lagi sejak perpisahan kedua nya karena masa pertukaran siswa gadis tersebut telah selesai tahun lalu, tapi sekarang, semua rencana yang sudah Minho susun harus di batalkan satu persatu.

Love ResetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang