RABU // WEDNESDAY

1.6K 256 17
                                    

[Kingdom!AU]

•crossdressing














"YANG BENAR SAJA?!"


Satu-satunya gadis belia di ruangan itu menggigit bibir.

"Ayolah kak, aku mohon!"

Pangeran Nanon Korapat dari Chayathaburi mendesah pelan.

Ada-ada saja adiknya ini, memberikan ide yang membuat ia kesulitan.


Jadi begini masalahnya. Adik kembar tersayangnya, Nonnie, sudah lama dijodohkan dengan pangeran dari kerajaan seberang, Pawat Chittsawangdee pewaris tahta tunggal Kanchanaphu. Namun malam ini adalah pertama kalinya dua muda-mudi itu akan bertemu secara langsung. Selama ini mereka hanya berkomunikasi melalui surat, tak pernah bertatap muka.

Pangeran Pawat nampaknya sangat menyukai sang putri. Berbeda dengan si putri itu sendiri, yang tidak nampak begitu tertarik. Meski begitu pangeran Nanon sudah dapat memprediksi hal tersebut. Adik kembarnya memang tidak seperti dirinya, yang lebih lunak dan penurut. Ia tipe wanita yang mandiri dan memiliki prinsipnya sendiri.

Sebetulnya putri Nonnie sudah berkali-kali memberikan kode pada pangeran Pawat untuk mundur, namun entah kenapa lelaki itu tak juga menyerah. Mungkin ia berpikir, apabila terus berusaha, ia bisa meluluhkan hati sang putri. Well, sayang sekali hal tersebut tidak terbukti.

Sebagai gantinya, surat-surat yang selama ini dikirim untuk pangeran Pawat, hampir semua merupakan tulisan dari pangeran Nanon. Awalnya itu hanya sepercik ide iseng milik putri Nonnie, namun lucu juga rasanya melihat reaksi yang diberikan pangeran Pawat saat melihat betapa jauhnya perbedaan surat-surat yang diberikan.

Menurut perhitungan mereka, seharusnya sang pangeran kini sudah paham dan mengambil langkah mundur. Namun alih-alih berubah haluan, beliau malah nekat mengundang putri Nonnie untuk datang ke ulang tahunnya yang ke-18.

Ia meminta putri Nonnie untuk menjadi pendampingnya di pesta dansa. Tidakkah itu gila?

Jelas saja, putri Nonnie tidak mau.


"Nonnie, adikku, kalau kau ingat, kita ini berbeda jenis kelamin," sanggah pangeran Nanon, "aku tidak mungkin memakai gaunmu!"

Apa? Ya, kalian memang tidak salah dengar.

Ide gila ini, lagi-lagi, dipersembahkan oleh putri Nonnie. Putri Nonnie berharap sang kakak kembar dapat membantunya membuat pangeran Pawat benci padanya. Caranya? Dengan meminta pangeran Nanon untuk berpura-pura menjadi dirinya, datang menggantikannya ke pesta dansa.

"Ukuran pakaian kita tak jauh berbeda!" Putri Nonnie bersikeras,

"Postur kita hampir sama, begitu pula dengan tinggi badan kita. Lagipula wajah kita juga mirip, dengan sedikit riasan tidak akan ada yang dapat mengenalimu! Setelah berdansa dengannya kau bisa langsung pamit pulang!"

Pangeran Nanon mendengus. Berbicara memang mudah.

"Oh ya? Bagaimana caranya? Kau tidak akan ada di sana untuk membantuku!"

"Buat saja alasan. Apapun itu. Bilang kau sedang tidak enak badan atau apalah," usul putri Nonnie.

"Ya, kak? Aku mohon? Ini menyangkut masa depanku..."

Pangeran Nanon memejamkan mata. Kepalanya rasanya pening. Ia masih ragu.

"Lalu, dansanya? Aku tak pernah berdansa di posisi perempuan sebelumnya!"

"Kita selalu berlatih dansa bersama saat pelajaran tari," sambung putri Nonnie langsung, "jangan beralasan kak, kau bahkan lebih sering mengoreksi langkahku saat latihan. Kau mengingat semuanya di luar kepala, posisimu atau bukan."

Writing Stars [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang