PROLOG

46 6 11
                                    

BREAKING NEWS : RUMAH SAKIT LEE FAMILY MELAKUKAN DONOR MATA GRATIS PADA SEORANG PASIEN KURANG MAMPU. WAWANCARA EKSLUSIF DENGAN PRESDIR LEE BYUNG MAN PADA PUKUL 10:00 KST.




Gadis bertubuh ramping itu berlari kencang menyusuri koridor rumah sakit membuat rambut hitam legamnya yang terurai berayun kesana-kemari dengan kedua tangannya yang memeluk erat sebuah rangkaian besar bunga mawar kuning. Senyum diwajahnya terlihat mengembang sama cerahnya dengan prakiraan cuaca hari ini. Tak lupa juga Ia menyapa beberapa perawat yang dilewatinya.

"Annyeong."

"Ara jangan lari kau lupa ini di rumah sakit." Tegur seorang kepala perawat.

"Ye Mianhae." Ara lalu menurunkan kecepatannya menjadi berlari kecil.

Kepala perawat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Ara "Anak muda jaman sekarang susah sekali di atur."

Tidak! Lee Ara bukan gadis yang susah di atur. Ia hanya sedang bersemangat hari ini.

Gadis itu telah sampai di depan pintu ruangan yang ditujunya. Ia mengetuk sekali "Appa, ini aku." Tanpa menunggu jawaban Ia membuka pintu dan masuk ke ruangan tersebut.

"Ara-ya." Sapa Ayahnya

"Kalau begitu saya permisi." Ucap seorang pria yang berdiri dihadapan Ayah Ara.

"Baiklah dan aku ucapkan selamat bergabung dengan rumah sakit kami dokter Kim." Ayah Ara menjabat tangan pria itu.

"Ye Kamsahamnida." Pria itu kemudian pergi melewati Ara.

Ara sepintas melihat name tag pria itu Kim Taehyung itu adalah nama yang tertulis di name tag-nya. Ia mengerutkan dahinya, Nama itu seperti tidak asing di telinganya.

"Apa kau hanya akan berdiri di situ saja?"

Ara membuyarkan pikirnnya dan menghampiri Ayahnya Ia memberikan bunga yang di bawanya itu "Appa chukkae, aku sangat bangga padamu." Ara memeluk tubuh Ayahnya dengan erat.

"Terimakasih putriku. Tapi apa kau tidak bosan memberi Appa mu ini ucapan seperti ini?"

"Tentu saja tidak, kalau aku melihat berita tentangmu aku pasti akan berlari menghampirimu seperti sekarang. "

Ayahnya hanya terkekeh mendengar penuturan putrinya itu.

"Appa."

"Hmm?"

"Terimakasih sudah menjadi pahlawan untuk hidup orang lain. Aku sangat bangga menjadi putrimu.Saranghae Appa."

"Ya! Katakan itu pada pacarmu kelak."

"Tapi aku kan tidak punya pacar sekarang, jadi aku bebas mengatakan saranghae padamu.

"Appa tidak pernah bisa melawan kehendamu. Mau makan siang bersama?"

"Tentu."

Ara melihat sekeliling kearah deretan pegawai rumah sakit yang mengantri untuk mengambil jatah makan siang mereka. Ia cemberut kenyataan tidak selalu sesuai ekspektasinya.

"Appa aku kira kau akan mengajakku makan ke restoran."

"Kenapa harus di restoran menu makanan di rumah sakit kita tidak kalah enaknya dari restoran. Makan saja makananmu." Ujar Ayahnya. Ara melahap makanannya dengan wajah cemberutnya itu.

"Oh dokter Kim mari bergabung."

Ara melihat pria yang mendekat dengan nampan di tangannya. Di belakang tubuh pria itu seakan ada pancaran cahaya yang menyilaukannya. Karena tadi Ia hanya berpapasan singkat jadi tidak sempat melihat wajahnya tapi setelah diperhatikan secara seksama ternyata yang bernama Kim Taehyung itu tampan sekali.

BAD LIARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang