5. Berubah

5.1K 459 38
                                    

Pagi ini, Aresha melakukan aktivitas seperti biasa yaitu sekolah. Aresha sudah siap dengan seragam sekolah dan hijab yang panjangnya sampai bawah pinggang tak lupa juga Aresha membawa cadar yang berwarna senada dengan hijabnya. Kemudian ia turun ke bawah untuk sarapan.

"Assalamualaikum..." ucap Aresha.

"Wa'alaikumussalam..." jawab Bayu - saudara Aresha.

"Eh, kok kamu disini?" tanya Aresha.

"Mau anter kamu ke sekolah lah..." jawab Bayu santai.

"Kan ada Abi." katanya.

"Abi udah pergi dari tadi, Fahri juga ada pemantapan dulu." Adinda menjawab dari arah belakang Aresha.

"Oo.. yaudah, deh. Lumayan... Gratis." Bayu memutar bola matanya malas.

"Sukanya yang gratisan." ledek Bayu.

Plak.

Aresha memukul lengan Bayu pelan.

"Aww.. sakit ih." ringis Bayu.

"Biarin. Kamu sih nyebelin."

"Udah-udah.. cepet sarapan. Nanti telat!" lerai Adinda. Aresha dan Bayu pun mulai sarapan dengan tenang.

Setelah sarapan, Aresha memakai cadarnya dan segera pergi diantar Bayu menggunakan motor. Kebetulan, mereka satu sekolah. Sengaja Abi nya menyekolahkan Aresha dengan Bayu agar Aresha ada yang menjaga.

"Ayo buruan naik!" sewot Bayu. Aresha mencoba bersabar. Lalu menduduki jok motor.

"Iyah."

"Hati-hati ya, kalian. Bayu, bawa motornya pelan-pelan aja!" pesan Adinda.

"Siap, Ummi." kata Bayu.

"Dadah, Ummi. Assalamualaikum.." pamit Aresha sambil menyalami telapak tangan Ummi nya lalu melambaikan tangan nya.

"Wa'alaikumussalam..."

Sesampainya di Sekolah, banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka. Ada beberapa teman yang bertanya hubungan Aresha dan Bayu. Dengan iseng, Bayu menjawab.

"Pacar Gue, ini." teriak Bayu.

Plak

Aresha kembali memukul lengan Bayu.

"Aww... Sakit, Sayang.." Bayu menyeringai namun tetap dengan candaannya.

"Apa-apaan sih, Dasar gak ada akhlak" Aresha mulai kesal.

"Kamu yang kagak ada Iman. Main geplak-geplak aja. Sakit tau. Bukannya makasih udah dianterin." Bayu ternyata itungan. Aresha menghela nafas.

"Terima kasih, Aa Bayu yang baik hati nya gak ketulungan, udah mau anterin aku. Aku mau ke kelas dulu, bye. Assalamualaikum..." Aresha yang hendak berjalan, tangannya ditarik oleh Bayu.

"Sama Aku bareng." Agak aneh Bayu memanggil dirinya 'aku' tapi Bayu harus membiasakan karena itu permintaan Abi Aresha.

"Yaudah, iyah." Tugasnya hanya menurut saja.

Mereka berjalan beriringan sampai kelas, mereka juga satu kelas. Karena Andika sendiri yang meminta kepada pemilik sekolah yang merupakan teman dekatnya.

Bel masuk berbunyi, semua siswa-siswi masuk kedalam kelas dan memulai pelajaran.

🌻🌻🌻

Di dalam kelas, Zidan berusaha fokus ke arah guru didepan yang sedang menerangkan namun tetap saja tidak bisa. Pikirannya selalu tertuju kepada Aresha. Bagaimana tidak? Bayu mengaku sebagai pacarnya Aresha dan memanggil Aresha dengan sebutan 'Sayang'. Itulah yang dipikirkan Zidan. Arvin yang disebelah Zidan langsung menegurnya.

Zidan & Aresha (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang