Jeon Jungkook, si pangeran kelinci, begitu julukannya. Imej imut dan menggemaskan yang selama ini selalu ia kantongi, nampaknya sama sekali tak sesuai kenyataannya.
Bagaimana kalau Jungkook si pangeran bunglon?
Rasanya lebih cocok bagi pria bertubuh tinggi nan tampan itu.
Maknae kesayangan itu mempunyai duality yang sangat kuat. Berbeda dengan Taehyung yang memiliki duality antara sifat mainly - absurdnya, Jungkook sebenarnya malah lebih aneh.
Bagaimana tidak? Jungkook bisa mengubah sifat kekanak-kanakannnya di depan kamera menjadi seorang pria yang sangat paham dengan arti kata 'ranjang' saat di belakang kamera. Semua yang terlihat di dalam kamera hanyalah tipuan semata.
Keinginan terbesar Jungkook saat ini hanya ingin mendapatkan Lisa. Ya, Lalisa Manoban.
Apapun rintangannya, apapun resikonya, Jungkook harus mendapatkan gadis itu!
Anehnya, dari sekian banyak gadis yang pernah ia tiduri, mengapa hanya Lalisa yang membekas di hati iblis berwajah malaikat itu? Mengapa?!
Entahlah. Tapi, yang jelas pesonanya membuat Jungkook jadi susah mengendalikan diri.
Saat itu, lampu-lampu sorot di atas panggung mulai meredup, meninggalkan bayangan samar yang membingkai sosok Jeon Jungkook. Sorakan para penggemar menggema di seluruh penjuru. Di tengah lautan cahaya lightstick, Jungkook berdiri dengan senyum polosnya, memancarkan pesona yang memabukkan.
Bagi dunia luar, dia adalah sosok yang sempurna, sangat sempurna bahkan. Idol yang tidak hanya berbakat dalam menyanyi dan menari, tetapi juga membawa daya tarik yang membuat siapa saja tak mampu berpaling.
Senyum itu ... senyum yang mampu meruntuhkan hati jutaan orang, senyum yang menjadi senjata utamanya. Namun, hanya sedikit yang tahu, di balik topeng kemalaikatannya, tersembunyi sisi gelap yang tak terbayangkan.
Siapa yang menyangka? Tak ada.
Ketika panggung berakhir, lampu padam, dan kamera-kamera mati, Jeon Jungkook yang sebenarnya mulai memperlihatkan diri. Pria dengan pandangan tajam dan senyum miring liciknya adalah serigala berbulu domba. Kesempurnaan yang dipertontonkannya ke publik hanyalah ilusi semata, topeng yang dipaksakan oleh tuntutan agensi dan ekspektasi dunia.
Sialnya, Lalisa Manoban kini mengetahui kebejatan itu.
Baginya, semua itu dimulai ketika sorot mata elangnya menatapnya tajam dalam kegelapan. Ia takut, tapi terjerumus, terjatuh ke dalam jurang kemaksiatan--ralat! Terjatuh ke dalam jurang kenikmatan.
Lalisa Manoban, terjebak!
Rasa takut bercampur dengan gairah yang memabukkan itu membuatnya sulit untuk membedakan mana sebuah kenyataan dan mana yang hanya sebuah permainan.
Semuanya kian menjadi lebih rumit ketika sosok pria Kim muncul dengan segala perhatian dan ketulusannya, hanya untuk membuat segalanya semakin membingungkan.
Bagi Jeon Jungkook, ini hanyalah sebuah kesenangan. Tapi, bagi Lalisa Manoban, ini adalah private hell yang tak pernah ia bayangkan.
***
"Kalian mendapatkan tawaran menakjubkan dari sebuah televisi penyiaran internasional! Mereka berkata, dengan menghadirkan BTS dan juga Blackpink di dalamnya, maka mereka yakin jika siaran ini akan meledak nantinya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Haphazard || LisKook
Fanfiction[1st story] - Tahap Reupload Genre : Fanfiction, Romance, Adult. Jeon Jungkook, salah satu anggota dari sebuah boy grup terkenal, BTS, bukanlah Jeon Jungkook ketika tidak ada kamera yang sedang menyorotnya. Image cute, baik, dan berhati lembut bak...