8

811 92 11
                                    

Vee terbangun lebih dulu, ia membuka matanya dan melihat langsung ke atap kamar hotel itu, ia memejamkan lagi matanya hanya untuk membukanya kembali sembari tersentak. I baru teringat bahwa semalam Mark meminta Vee untuk menemaninya tidur, vee segera menengok ke sebelahnya dan benar saja ada sesosok laki-laki yang teramat manis sedang tidur pulas di sampingnya. Wajah Mark menempel pada dada Vee dan tangannya melingkar pada pinggang Vee. 'Ternyata ini bukan mimpi' Vee berkata pelan sambil melihat Mark dan tangannya mulai menyentuh rambut Mark, Vee menyisihkan sebagian dari rambut Mark yang menutupi matanya. Ia lagi-lagi terpesona dengan indahnya Mark dikala Ia sedang tertidur, Vee memang sangat suka memandangi Mark ketika Ia tertidur pulas, Mark terlihat sangat polos, sangat rentan, sangat manis, sangat indah. 'Aku sangat rindu padamu Mark, tahukah kamu?' Ibu jari Vee mengelus pipi Mark yang putih bersih itu. 'Kembalilah padaku sayang, maafkan aku. Bisakah kamu kembali padaku?' Vee mendekati wajah Mark dan berniat mencium bibirnya ketika Mark tiba-tiba bergerak dan memutar badannya membelakangi Vee. Vee hanya tersenyum getir setelahnya, 'come on Vee, you can win him back!' Vee berkata di dalam hatinya, Ia menyemangati dirinya sendiri untuk kembali memperjuangkan cintanya untuk Mark. 

Vee memperbaiki posisi tidur Mark dan menyelimutinya lagi, panas badan Mark memang sudah turun tapi masih tetap sedikit hangat, ia masih membutuhkan banyak istirahat. Vee beranjak dari tempat tidur setelah mencium kepala Mark. Ia menuju kamar mandi untuk segera mandi dan membersihkan dirinya, Vee berencana memesankan makan pagi untuk Mark jadi Ia bisa langsung sarapan ketika bangun nanti. 

Mark mengucek-ngucek matanya sambil mendengus 'siapa sih pagi-pagi begini', Mark terbangun mendengar suara bel yang tidak henti-henti nya, 'tidak sopan sekali sih ini orang'. Mark bangun dari tempat tidurnya, kepalanya masih sedikit pusing sebenarnya, tapi apa boleh buat orang di depan kamarnya ini sudah seperti penagih utang kelakuannya. 'DIMANA DIA?' seorang wanita dengan nada tinggi menyapa Mark seketika Ia membuka pintu kamarnya. 'Dia siapa? Maaf anda ini siapa? Mark sebenarnya agak familiar dengan wajah wanita ini, tapi karena ia baru saja bangun tidur dan kepalanya juga pusing ia tidak bisa langsung mengenalinya. 'Jangan pura-pura polos, dimana Vee? Dimana pacarku?' Mark mendelik, 'Vee? Pacar' - Mark berpikir, ah, dia baru teringat bahwa Vee menginap bersamanya tadi malam di kamar ini, dan perempuan ini, ya Tuhan dia Ploy, Mark langsung mengingat foto-foto yang membuat hatinya sakit, akhirnya Ia berhadapan langsung dengan perempuan yang telah membuat Vee meninggalkannya. Mark melihat ke belakang, ke arah tempat tidurnya, tidak ada Vee, kemana dia, waktu Mark bangun juga tidak ada orang disampingnya. 'Kenapa kau diam saja, merasa bersalah telah tidur dengan kekasih orang?' -Mark hanya bisa diam seribu bahasa, hatinya sakit sekali, tidak pernah ia berpikir bahwa ia akan bisa berada di posisi ini, berhadapan dengan wanita dan dituduh sebagai perusak hubungan orang lain. 

Mark: bu-bukan begitu, jangan salah paham dulu. Aku dan Vee tidak ada apa-apa. Jangan salah paham 

Ploy memegang lengan Mark dengan keras dan menariknya agar ia bisa melihatnya lebih dekat 'kamu pikir aku tidak tahu kamu itu laki-laki seperti apa, aku sudah banyak menemui orang seperti, menawarkan tubuhnya untuk Vee. Tapi asal kamu tahu, Vee itu milikku. 

'Mark, kamu sudah ba-' Vee yang baru keluar dari kamar mandi dan hanya memakai handuk pada pinggangnya kaget melihat Mark di depan pintu dengan Ploy terlihat memegang keras lengannya. Vee bisa melihat pandangan Mark yang sendu, matanya terlihat sedang menahan tangis, Vee benar-benar murka melihat itu  Vee segera menghampiri mereka berdua dan menampik tangan Ploy hingga ia sedikit berteriak kesakitan. Vee menarik pelan Mark untuk masuk ke dalam pelukannya. 'Kamu tidak apa-apa?' Vee menunduk melihat Mark yang masih tidak melihatnya. Mark melepaskan pelukan Vee dan mundur untuk menjauh darinya. 

Mark: Vee, jelaskan padanya bahwa kita tidak melakukan apapun, bahwa kita tidak ada hubungan apapun. Aku tidak mau ada kesalapahaman, aku tidak mau dituduh sebagai perusak hubungan orang. 

Re.build [VEEMARK] - INDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang