Chapter 14

444 70 22
                                    

Happy reading gais^^

-------------------------------***---------------------------------

Waktu yang diperkirakan Rex akan dihabiskannya di Jepang memanjang menjadi 1 bulan lebih. Dan meski Rex masih memiliki beberapa hal yang harus dikerjakannya di Osaka, termasuk harus segera terbang ke Brazil, Rex harus menunda itu semua. Satu-satunya hal yang ada dipikirannya sejak 2 hari yang lalu adalah segera kembali ke London.

Anggota klan Saiga yang dimintanya untuk mengawasi Rachelle selama kepulangannya ke Jepang memberikan laporan yang berhasil membuat dunia Rex jungkir balik. Dan siapapun yang mengenal Rex pasti mengetahui kalau satu-satunya orang yang bisa membuat dunia Rex jungkir balik sekaligus memancing kebahagiaan ataupun kemurkaan laki-laki itu hanyalah Rachelle. Kali ini yang terjadi adalah Rex nyaris mencekik salah seorang elders hingga tewas jika tidak dihentikan oleh Reishin yang memilih untuk melepaskan tembakan ke udara mengingat tidak seorangpun di ruangan itu yang berani mendekati Rex jika laki-laki itu sedang marah.

Rex sedang berada di tengah-tengah pertemuan dengan para elders ketika Jiro menyampaikan berita itu. "Sire..." Panggil Jiro pelan sambil menyodorkan sebuah ponsel pada Rex.

Rex tidak perlu bertanya apapun. Anggotanya tidak akan pernah menginterupsi apa yang Rex lakukan jika tidak berkaitan dengan Rachelle. Keempat divisi yang mengawalnya selama ini sudah mendapatkan instruksi untuk menyela 'apapun' yang sedang Rex lakukan jika ada sesuatu yang berkaitan dengan Rachelle. Jadi, begitu melihat Jiro melangkah mendekatinya, Rex menerima ponsel tersebut tanpa bertanya sama sekali. "Laporkan." Ujar Rex begitu menerima ponsel yang diberikan oleh Jiro.

"Nona Rachelle dikabarkan bertunangan dengan Josheriqe Bisley. Dan hal ini sudah saya konfirmasi melalui CCTV di ruang kerja mereka. Nona Rachelle sendiri yang mengatakan hal itu."

Rex langsung bangkit dari duduknya ketika mendengar kata bertunangan dan langsung menghantam meja dengan tinjunya begitu anggotanya di London selesai memberikan laporan. Hal itulah yang membuat Kentaro Yamaguchi, salah seorang elders, memberi komentar. "Sudah kuduga. Darah kotor tetap akan terlihat tidak peduli bagaimanapun caramu menutupinya. Hanya yang terlahir sah yang memiliki attitude saat berhadapan dengan elders. Mengingat selama ini yang membuatnya sering bersikap seperti ini hanya ada satu orang, aku yakin ini pasti wanita murahan yang sama."

Rex bergerak dengan sangat cepat hingga hampir seluruh yang hadir dalam ruangan itu tidak menyadarinya. Hanya dalam sekejap mata dia sudah tiba disamping Kentaro dan dengan satu tangan membanting laki-laki itu ke atas meja sebelum mencekik lehernya. "Aku tidak peduli kau menghinaku, Pak Tua. Tapi jangan sekalipun pernah menghina atau menyebut namanya dengan mulut menjijikkanmu itu." Bisik Rex dingin.

Tidak seorangpun elders yang berani bergerak dari tempat mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak seorangpun elders yang berani bergerak dari tempat mereka. Siapapun sudah mengetahui kalau putra sah sang kaisar terdahulu sama sekali tidak mewarisi kekejaman dingin dan tekad kuatnya. Dan dari semua anak haram yang dimiliki kaisar terdahulu, kekejaman yang dimiliki Rex bahkan melebihi sang kaisar. Itulah alasan kenapa Rex benar-benar dikekang oleh para elders. Kekejamannya melahirkan kekuatan dan kekuasaan yang menakutkan. Karena jika Rex dibiarkan memiliki kekuasaan, maka tidak akan ada seorang elders pun yang masih duduk di tempat mereka saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shine In The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang