Prologue

2.3K 245 32
                                    

So let's get start it!
Sorry for the typos!




































Kediaman mansion pack keluarga park nampak lebih tenang daripada hari-hari sebelumnya. Tuan dan Nyonya park tengah berada di luar kota dikarenakan mengurus beberapa cabang usaha yang ada disana, sedangkan putra manis kandung mereka berdiam diri sendirian di mansion mewah tersebut, ya walaupun ada beratus maid dan penjaga yang ada di mansion tersebut, pria manis itu masih terasa kesepian.

"Hah.."

Haechan mendegus pelan, ya sosok putra manis keturunan murni omega bangsawan dari Park pack itu tengah berdiam diri di taman belakang yang ada di mansion seluas dua puluh hektar tersebut. Tangannya yang mungil dan manis menggenggam secangkir teh panas yang bahkan uapnya masih mengepul dengan sangat.

Bibirnya perlahan mendekat ke pinggir cangkir dan mengecap rasa dari teh barley itu, matanya sibuk memandang banyak maid yang berlalu-lalang guna membersihkan taman bagian belakang tersebut, akan tetapi pikiran Haechan berkelana. Otaknya yang cerdas kembali mengingat mimpi yang terasa sangat nyata, matanya perlahan memejam erat dan selanjutnya ia tenggelam dalam pikirannya.
















Haechan terbangun, tapi ia merasa aneh bagaimana bisa ia terbangun dan berada di hamparan taman bunga yang sangat indah, seingatnya dia kemarin tertidur di kamarnya dengan memeluk guling kesayangannya.

"Aku, dimana?"

Ia bergumam pelan, mulai berdiri dan berjalan mengelilingi hamparan taman bunga yang seperti tak berujung itu, sampai ia berhenti ketika mendengar namanya dipanggil.

"Haechan Park, kemarilah anakku".

Haechan berbalik dan menemukan sesosok serigala putih nan tegap, bulunya seputih dan selembut kapas, matanya yang berwarna hitam legam menatap Haechan dengan tatapan yang tajam namun terkesan lembut.

"Kau siapa?"

Haechan perlahan mendekat dan nampak tak takut sama sekali, bahkan kini tangannya yang mungil mengelus perlahan kepala serigala itu.

"Perkenalkan, aku MonGoddess penjaga dan dewa kalian para kaum werewolf".

"Oh, really? wah kukira kau seorang yang sangat tua, hihihi. Lantas aku harus memanggilmu apa?".

Sang serigala hanya terkikik geli, ia mendekatkan moncongnya ke arah Haechan, menggeram perlahan, menghirup aroma mate nya yang sangat ia cintai.

"My mate, Hyuckie".

Haechan hanya terdiam walaupun masih bingung dengan keadannya yang ia alami saat ini. Tangannya terjulur memeluk leher Sang Serigala dan mengelusnya perlahan, membuat serigala tersebut kembali menggeram perlahan.

"Haechan Park, maaf untuk segalanya, kedepannya hidupmu tak kan tenang banyak sekali bahaya yang akan mengintai kedepannya, tapi aku berjanji aku akan melindungimu kedepannya. Haechan Park, mulai saat ini kau akan memiliki Tujuh Alpha sekaligus Mate-mu. Inilah takdir yang harus kau jalani, mungkin di masa lalu kita memang tidak bisa bersama, tapi aku berjanji di masa sekarang kau dan aku akan bersatu melalui ketujuh alphamu".

Haechan menegakkan badannya, perlahan melepaskan pelukannya dan menatap sendu ke arah Sang serigala itu.

"Tujuh Alpha? Mengapa? Kenapa harus aku? Ini penghinaan! Bagaimana bisa seorang bangsawan sepertiku memiliki Tujuh Alpha, tuan? Bagaimana nasib keluargaku, mereka akan dipandang hina karena satu-satunya anak yang mereka banggakan memiliki Tujuh Alpha?!"

The LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang