01

1.6K 219 65
                                    

So, Let's get start it!
Sorry for the typos!






























Tuan Park Chanyeol dan Park Baekhyun baru saja tiba di mansion sesaat setelah Haechan baru saja keluar untuk berkeliling menghirup udara segar.

"Lho Renjun, sejak kapan kau tiba, hm?"

Baekhyun kaget ketika melihat Renjun berada di dapur mansionnya itu dan sudah memasak berbagai macam masakan kesukaan Haechan, anaknya.

"Sudah satu jam yang lalu, bibi. Tumben sekali paman dan bibi sampai lebih cepat, biasanya juga belum kembali".

"Kerjaan di luar sudah selesai Renjun, ya lebih baik aku dan suamiku pulang. Tunggu, dimana putra manisku itu?"

Renjun langsung terlonjak kaget dan tanpa sengaja menjatuhkan piring yang tengah dibawanya. Demi Tuhan, Renjun bahkan lupa kalau Haechan sudah berkeliling sejak dari tadi.

"ASTAGA BIBI, HAECHAN SUDAH KELUAR SEJAK SETENGAH JAM YANG LALU DAN KENAPA BELUM KEMBALI JUGA?!"

Baekhyun yang mendengar teriakan sekaligus pernyataan Renjun, membuatnya semakin cemas. Bahkan sekarang ia tidak dapat mencium aroma Vanilla yang merupakan feromon khas anaknya itu. Baekhyun segera berlari keluar menghampiri suaminya yang tengah bercengkrama dengan tujuh orang pria tampan yang masih muda dan sekaligus koleganya itu.

"Sayang, anakku, anakku hilang! aku bahkan tidak bisa mencium feromonnya, bagaimana ini?"

Baekhyun segera menarik tangan Chanyeol dan bergerak gelisah, demi Tuhan ia lebih memilih kehilangan tas kulit harimau putih miliknya yang limited edition itu daripada kehilangan gumpalan lemak kesayangannya, Haechan.

"Tenang sayang, hei dengarkan aku, sekarang ambil nafasmu secara perlahan dan ceritakan".

Baekhyun mengambil nafas secara perlahan, mencoba merasa tenang walaupun hatinya sangat merasa cemas.

"Tadi Renjun bilang, Haechan ijin berkeliling untuk mencari udara segar. Tapi sudah setengah jam lebih Haechan bahkan belum kembali".

Chanyeol menggeram perlahan, pikirannya kalut sekarang. Haechan, putra kandungnya hilang sesaat bahkan ia sendiri juga tak dapat mencium aroma feromon milik anaknya.

"Akh!"

Ketujuh pria tampan yang sedari tadi hanya berdiam diri karena bingung dengan situasi yang terjadi merintih perlahan, ketika secara bersamaan mereka merasakan rasa sakit seperti teebentur pada punggung mereka.

Mate, tolong

Ketujuh orang tersebut saling berpandangan ketika mereka semua mendengar dengan jelas suara yang amat sangat halus dan pelan sekaligus sedikit merintih lewat dalam indra pemdengaran mereka.

"Tunggu, astaga. Jangan-jangan kalian ketujuh garis takdir putraku?!"

Baekhyun berteriak dan menunjuk ketujuh orang yang ada dihadapannya. Astaga, Baekhyun dan Chanyeol masih saja syok saat peramal di luar kota memberitahukan bahwa putra manis mereka memiliki Tujuh Alpha sekaligus mate dalam sekali hidupnya.

"Sial, mate kita dalam bahaya".

Jaehyun Lee, anak kedua dari ketujuh bersaudara itu menggeram dan mendengus tak suka, ketika tubuhnya merasakan bahwa saat ini mate-nya dalam keadaan terluka, lemah dan ada sekumpulan Rogue yang sekarang tengah mengincar mate-nya itu.

Jeno Lee selaku anak keenam itu segera berdiri dan bertranformasi menjadi wujud wolf-nya dan tanpa pamit segera berlari kencang menuju jantung hujan tanpa menunggu saudaranya yang lain. Melihat tingkah Jeno itu, keenam orang sisanya segera bertranformasi ke wujud wolf mereka dan segera menyusul Jeno kedalam jantung hutan itu.

The LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang