Byurrr...
Siraman air itu berhasil mengenai sasaran seorang gadis bernama Sella. Gadis itu mendapati banyak sorotan dari orang sekitarnya yang berada di kantin sekolah. Sialnya, mereka hanya menatapnya dengan terdiam ya karena memang sudah terbiasa Sella mendapatkan perlakuan seperti ini.
Byurrr....
Lagi lagi siraman air mengenainya. Sella hanya bisa terdiam menatap mereka yang sedang tertawa terbahak bahak dengan wajahnya yang sudah pucat. Sella hanya bisa tersenyum tipis dengan tangisan yang menyelimuti hatinya. Tanpa disadari ada seseorang yang mendatangi nya.
Tatapannya yang horor membuat suasana yang ada di sana menjadi hening seketika. Tidak ada satu pun senyuman yang ia keluarkan. Rasa amarah sudah memuncak di kepala nya hingga mengenai ubun-ubun.
" Lo ga papa? " tanyanya. Sella hanya mengangguk diam. Sella tidak mau jika nanti ada yang tahu tentang kedekatan mereka.
Plakkk...
Tamparan itu berhasil mendarat di pipi chubby milik seseorang bernama Alvina Putri. Gadis itu memang sangat cantik tapi tidak secantik hatinya. Vina hanya mengagumi sosok pria yang ada di hadapannya. Farhan Prasetya ya itu nama pria tersebut. Lagi lagi Vina berbuat ulah terhadap Sella tentang mengenai diri Farhan.
" Farhan... " lirih Vina dengan meringis kesakitan di bagian pipinya. Farhan hanya terdiam menatapnya dengan senyuman yang devil.
Baru pertama kali Vina ditampar oleh pria yang disukai nya. Orang sekitar menganggap Vina membully Sella sudah biasa, sedangkan Farhan menampar Vina hanya kejadian pertama kali yang mereka lihat. Sella juga tidak pernah memberitahu kepada Farhan bahwa dia di bully oleh Vina. Tapi entah mengapa Farhan ada disini itu yang dipikirkannya.
" Mau sampai kapan Lo bully Sella? " Vina terdiam meringis kesakitan. Farhan menamparnya dengan begitu keras. Rasa amarah yang dikeluarkannya benar benar begitu mendalam.
" Lo ga bisa jawab atau Lo tuli " Farhan sudah benar benar kehilangan batas kesabarannya. Di satu sisi Sella berharap Farhan bisa segera pergi tanpa harus ada keributan. Tapi disisi lain Vina masih terus ingin berargumen dengan wanita bernama Sella.
" Jawab, Lo masih punya telinga kan "
Vina menatap Farhan dengan tatapan nya yang membuat Farhan jijik untuk melihatnya. Lalu lirikan itu kembali mengarah kepada Sella dengan tatapan yang sangat tajam. " Farhan, aku ga suka kamu terlalu dekat dengan Sella "
Farhan terkejut dengan jawaban Vina yang diberikan untuknya. " Jadi ini alasan lo bully Sella. Percuma Lo jauhi gue dari Sella. Kerja keras sia sia Lo hanya bisa jadi sebuah lawakan. Untuk apa Lo berusaha menjauhkan gue dari Sella hanya demi perjuangan cinta monyet lo ke gue. Gue juga ga akan pernah bisa suka sama Lo kalau perilaku yang Lo berikan semena mena kepada orang lain. "
" Farhan, tapi aku suka sama kamu. Kenapa kamu ga hargai sedikit rasa perjuangan aku ke kamu. Aku begini karena aku cemburu sama Sella. Kamu kenapa sih ga kasih aku sedikit rasa suka kamu. "
" Kalau lo ga punya attitude yang baik dan Lo ngancem semua orang di sekolah ini untuk menjauh dari gue. Untuk apa gue harus suka sama gadis yang ga punya attitude sama sekali " Farhan menatap Vina dengan tatapan tajam. Ini bukanlah alasan yang jelas Vina berikan. Vina membully orang lain agar menjauh dari dirinya dan Vina bisa sesuka hati dekat dengan Farhan. Lawakan apa yang Vina berikan untuknya.
" Farhan, sekali aja kamu kasih rasa sama aku. Aku lelah harus begini sama kamu. Kenapa kamu ga pernah peka setiap aku datang untuk kamu "
" Alasan yang Lo kasih untuk gue hanya sekedar lawakan dari permainan lo. Tapi bagaimana cara Lo siram air ke Sella apa ga ada rasa bersalah di dalam diri Lo " Vina mengepalkan kedua tangannya. Sella sudah terdiam sejak tadi dengan wajah pucat dan lemas
" Farha- "
" Kalau Lo Bully Sella lagi. Maka Lo berurusan dengan gue ". Farhan menatap tajam ke arah Vina. Vina menatapnya dengan tatapan takut.
" Apa yang spesial dari Sella buat kamu, Farhan "
" Karena dia a- " ucapan Farhan terhenti. Farhan menoleh ke arah tangannya yang di genggam oleh Sella seakan pertanda untuk tidak memberitahu yang sebenarnya.
Farhan membalikkan badannya untuk menggendong Sella yang sudah membeku dan pucat. Rasa amarah Vina mulai kembali memuncak, rasanya Vina ingin sekali menjatuhkan Sella dari gendongan tersebut. Tapi apalah daya, tenaga Farhan sangat kuat dan tidak dapat di jatuhkan.
Ingat, urusan kita belum selesai " bisik Farhan. Vina menatap punggung pria tersebut dari jauh dan berharap pria itu bisa mengambil hatinya. Tapi bagaimana mungkin jika masih ada Sella dan Vina rasa mereka masih bersaing. Padahal Vina belum tahu apa yang terjadi sebenarnya.
_o0o_
" Biar gue ambil air sama kain buat kompres Lo dulu " Farhan berhenti terdiam menoleh ke arah tangannya yang di genggam kuat oleh Sella. Sella menatapnya dengan rasa ingin mencegah Farhan pergi.
" Apa? "
" Kenapa Lo bisa tau gue ada disana? " tanya Sella. Farhan menatapnya dengan tatapan tajam dan sulit diartikan.
" Kalau saja kak Lana ga kasih tau tentang ini. Gue ga akan lihat Lo habis babak belur sama si Vina " ungkap Farhan
Sella terdiam sejenak. " Kenapa ga lo kasih tau dengan yang sejujurnya kalau lo itu adik gue. Gue sama kak Lana masih belum setuju tentang pendapat Lo itu. Dengan cara itu bahkan Lo melindungi gue sama kak Lama dengan cara Lo tersiksa. Ga bisa la gue sama kak Lana yang melihat Lo sudah tersiksa "
Sella menggigit bibir bawahnya dengan takut. Sella tidak bisa berkata apa apa lagi untuk menjawab atau menanyakan kepada sang Abang.
" La, Lo harus jujur untuk semua orang. Gue ga mau Lo tersiksa." Farhan menatap Sella dengan memohon untuk bisa bersikap seperti itu. Tapi...
" Demi reputasi Lo sebagai bintang di sekolah ini "
Farhan terdiam mendengar alasan penuturan dari sang adik. Alasan apa itu yang diberikan, Farhan sama sekali tidak bisa menerima itu.
Sella tersenyum tipis ke arahnya. " Lo sama kak Lana itu bintang di sekolah ini. Dan gue ga mau ada orang yang tau tentang gue. Bahkan kalau orang di sekolah ini tau tentang hubungan Lo sama gue, gue takut Lo akan malu dan reputasi Lo menurun. Dan juga Lo tau kan kalau gua itu punya penyakit bisa dibilang Lo bakal di bully punya adik penyakitan kaya gue."
Lagi lagi Farhan harus mendengarkan alasan yang tidak jelas bagi dirinya. Keinginan adiknya bukanlah keinginan dirinya, Farhan dulu sempat bermimpi jika dia harus tumbuh bersama dengan adiknya. Mimpi itu seketika hilang jika adiknya mengalami penyakit membahayakan, tapi adiknya masih aja bersikukuh untuk masuk ke sekolah dengan cara tersiksa seperti ini.
" La, bagi gue bintang di sekolah itu ga penting. Mau sepopuler apa pun gue tetep aja la. Disini tujuan sekolah gue belajar bukan jadi bintang dan reputasi harus naik."
Sella menunduk terdiam. " Gue g suka dengan alasan yang lo berikan la. Abang harap Lo bisa mengabulkan keinginan Abang untuk tumbuh bersama sama "
" Maaf bang, Sella ga bisa "
_o0o_
Hallo readers ini cerbung baru aku. Jangan lupa di vote and follow my account.
G boleh jadi pembaca gelap y dan share cerita aku kesemua orang untuk membaca cerita aku
Jangan lupa yaThank you 😉🙌
YOU ARE READING
Sella
ActionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!! JANGAN JADI PEMBACA GELAP " Gue lebih baik mengalah terhadap Lo!! ". ujar Sella dengan tangisan yang masih menyelimuti hatinya. Vote!! 🌟 Happy reading 🙌