Guardian Angel

86 13 5
                                    

{Jeff the Killer x Reader}
⚠️ Sad, Romance⚠️

.
.
.

"AAAGHHHH!"

Aku segera terbangun saat mendengar jeritan itu, jeritan orang kesakitan? Pasti ada orang yang terluka

Aku segera mengambil P3K-ku dan keluar rumah menuju ke sumber suara jeritan itu. Suaranya itu terdengar dari dalam Hutan!? kenapa ada orang malam-malam di Hutan?

Seorang Pria degan Hoodie Putih terlihat sedang melawan beberapa pria dengan senjata api. Dirinya terluka di bagian lengan kanan

Aku bersembunyi di balik Pohon sambil menunggu waktu yang tepat untuk menolong orang itu

Pria berhoodie putih itu mengeluarkan pisau dapur dan menodongkannya pada orang-orang yang menganggunya itu

Orang yang mengganggunya bergidik ngeri dan mulai kabur berlarian keluar Hutan. Orang berhoodie putih itu terduduk, dia mulai kehilangan kesadarannya

Aku segera berlari menghampirinya. Membuka kotak P3K ku dan mulai membalut lukanya

"Maaf, tuan ini akan sedikit sakit.." ucapku pelan

"Ukh.. Pelan-pelan, kau membuatku makin kesakitan kau tau" geramnya. Aku tahu dia kesakitan tapi yang membuatku ketakutan adalah—kenapa wajahnya seperti itu

"Ma—maaf.. Tolong tahan sebentar" dia diam dan memperhatikanku membalut lukanya

.
.
.

"Apa masih sakit?" Tanyaku pada pria itu. Dia menggerakkan tangannya

"Sudah tidak, Terimakasih" ucapnya pelan. Aku tersenyum, sepertinya dia bukan seburuk yang aku duga. "Jeff, namamu?"

"(Y/N)... Aku tinggal di depan hutan. Tadi aku mendengar jeritanmu, jadi aku cepat-cepat mengambil P3K-ku untuk menolong kamu" Aku menunjuk keluar Hutan

"Apa suaraku terdengar sebegitu kencangnya?" Aku mengangguk. "Hmm.. berarti aku menganggu tidurmu"

"Keselamatanmu paling penting!" Aku tersenyum padanya. "Ah ya, apa orang-orang tadi ingin membunuhmu?"

Dia tertawa, padahal aku serius. "Oh, kau serius. Saat itu tubuhku sedang lemah, dan tak sadar bahwa ada rang yang mengikutiku"

"Baiklah kalau begitu. Aku akan kembali ke rumahku, jika perlu bantuan datang saja ke rumahku" Senyumku dan ingin berjalan pergi—sampai dia menahan tanganku

"Aku akan mengantarmu, sebagai tanda terimakasih sudah membantuku" ucapnya dengan malu-malu

Mirip anak anjing yang manis

.
.
.

Aku membuka pintu rumahku, dan berbalik padanya untuk mengucapkan terima kasih

"Terimakasih sudah mengantarkan aku pulang Jeff" senyumku dan memasuki rumahku—tapi tanganku di tahan oleh tangannya

Dia menatapku dengan pandangan manis. "Jika kau perlu bantuanku berlari sajalah ke dalam hutan. Jangan takut untuk tersesat, karena aku akan membantumu pulang" dia melepaskan tangannya lalu berjalan kembali ke hutan

Rest In PeaceWhere stories live. Discover now