02.

2 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








the document.

"wah... ruangan apa ini???." ucap changbin dengan takjub.

"ah! aku ingat! ini adalah tempat dimana chip itu disimpan!." ingat jeongin.

chan tersenyum miring. "ayo masuk."

mereka semua masuk. tanpa menyadari ada kamera yang mendeteksi keadaan mereka.

"aku akan berjaga didepan." ucap jisung.

"ya, aku akan menemanimu." kekeh minho seraya berjalan kesamping jisung dengan tangan yang berada didalam saku celananya.

"h-hyung? kenapa kau tidak masuk?."

"aku bilang, aku akan menemanimu disini." ucapnya.

"o-oh begitu..."








mafia on museum








lima menit sudah berlalu. kedelapan pria itu belum keluar dari tempat itu. "jeongin, apa ini barang yang dimaksud oleh pak jinyoung?." tanya seungmin seraya menunjuk sebuah chip diatas meja.

"mungkin . . . bawa saja." ucap jeongin yang langsung meninggalkan jeongin.

seungmin terdiam. ia menatap lekat chip itu. haruskah ia membawanya? ia merasa bahwa langkah yang ia ambil ini salah.

ah, kalau tidak penting... kenapa chip ini berada disini. batinnya. akhirnya, seungmin memasukkan chip itu kedalam saku celananya.





draapp... draapp...

"CEPAT PERGI DARI SINI!." seru minho dari luar yang sudah berlari bersama jisung.

keenam pria yang sedang bersantai itupun langsung berdiri dan berlari keluar. "BERHENTI DISANA!." teriak yeonjun dari belakang sana.

tapi chan dan teman - temannya tidak menghiraukan seruan yang diberikan yeonjun.

DOORR!!!

satu peluru melayang menembus udara diatas kepala hyunjin. beruntung pria hwang itu sigap dan bisa menghindari peluru itu.

"cepat! cepat!." seru chan.

mereka berdelapan bergegas memasuki mobil yang mereka bawa sebelumnya. para pekerja disana menatap chan dan teman - temannya bingung.

"ah! kenapa harus ketahuan! padahal tempat itu sangat nyaman." gerutu felix.

chan terkejut atas pernyataan felix. "nyaman katamu? bagaimana kalau kita mencuri surat - surat milik bangunan tua itu? lalu menjadikannya sebagai basecamp baru kita?." usulnya.

"heungg... boleh juga." sahut changbin.

ya, sedikit info... chan dan teman - temannya berasal dari agensi jyp yang tentu banyak sekali organisasi gelap didalamnya. sedangkan soobin dan teman - temannya berasal dari agensi bighit, dimana para detektif dan polisi bernaung disana.

bisa disimpulkan bahwa jyp dan bighit saingan besar. alasan jyp menjadikan anak didiknya sebagai pencuri yang handal adalah karena park jinyoung mempunyai dendan pada bang sihyuk (ceo bighit).

awalnya, sihyuk dan jinyoung memang berteman bahkan sangat baik. sampai dimana saat sihyuk bertemu dengan seorang gadis cantik. suatu hari, gadis itu menjadi kekasih sihyuk.

jinyoung tak terima, alasannya karena kekasih sihyuk waktu itu adalah pujaan hatinya semasa sma.

ketika kuliah, sihyuk masih menjadi kekasih dari perempuan itu. bahkan mereka berencana menikah setelah kelulusan nanti.

geram akan hal itu, jinyoung menyabotase rem mobil milik sihyuk. setelah kelulusan, sihyuk dan kekasihnya pulang menggunakan mobil yang sudah disabotase oleh jinyoung.

alhasil... mobil jinyoung masuk kedalam jurang. kabarnya, perempuan itu meninggal dunia. dan entah kenapa sihyuk bisa selamat meskipun mengalami lumpuh pada kedua kakinya. jinyoung pun terkejut setelah tau kabar bahwa jinyoung masih hidup. meskipun begitu, dendam jinyoung pada sihyuk tidak berhenti sampai disitu.

ya, memang mengerikan. hanya karena satu perempuan.

"errr... itu sangat berlebihan." komentar soobin setelah mendengar cerita versi bang sihyuk.

"ya memang, itu sebabnya kau harus mundur untuk mendapatkan yeji noona." ledek yeonjun.

"mwoya! tidak semudah itu!."

"wae wae?! kalian memperebutkan siapa ha?!." tanya bang sihyuk.

"y-yeji noona." ucap yeonjun dan soobin bersamaan.

"siapa dia?."

"anak asuh jyp." ucap hueningkai dengan senang yang berasal dari dapur bersama beomgyu yang membawa beberapa gelas minuman.

"jinjayo?! aku harap itu tidak benar! katakan padaku!."

"i-itu benar."

"haha... sepertinya kalian harus menjaga mukut mulai sekarang." kekeh taehyun.

"apa kabar denganmu dan chaeryeong?." celetuk hueningkai.

"hueningkai!."

"wae?." tanyanya dengan nada malas.

taehyun mendengus kesal. bang sihyuk menghela nafas dan mengusap wajahnya. "dengarkan aku dan jawab aku..." mereka berlima mengangguk.

"sejak kapan kalian mengenal para gadis itu?."

"ehm, bulan kemarin..." balas soobin.

"kenapa kalian bisa bertemu dengan para gadis itu?."

"ah... kemarin─







tokk! tokk! tokk!

"biar aku saja yang buka." ucap yeonjun.

"silahkan."

yeonjun pergi dan menemui seseorang diluar sana. mereka semua menunggu yeonjun kembali.

"ada yang memesan paket?." tanya sihyuk

"tidak, aku─" ucapan taehyun terpotong karena yeonjun.

"MWOYA?!." ucap yeonjun kencang sampai terdengar. hueningkai, beomgyu, dan taehyun berlari ke arah yeonjun. sedangkan soobin, ia senantiasa mendorong kursi roda milik bang sihyuk.

"ada apa?." tanya soobin.

"i-ini...








-to be continued.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mafia On Museum.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang