Request #1

364 30 6
                                    

Spesial untuk NarutoAndBorutoWorld

Terimakasih atas request nya (≧▽≦)
Semoga suka ya, maaf jika tidak sesuai ekspektasi.

Mungkin jauh dari apa yang kamu request ╥﹏╥

Enjoy!

Pair: NaruHisu

Sore itu suasana Konoha Junior High School sangat bising. Koridor-koridor kelas tampak dipenuhi dengan lautan manusia yang haus akan kesabaran untuk pulang ke rumah masing-masing, semua saling berdesak-desakan mencari celah untuk lewat.

Berbeda dengan teman-temannya, seorang pemuda bersurai pirang berjalan dengan santai. Iris sebiru laut samudera itu fokus pada layar smartphone digenggamannya, seolah dunia hanya miliknya bersama smartphone tersayang pemuda itu mengabaikan kebisingan di sekitarnya.

Sampai tubuhnya tergencet pun ia tetap diam.

"Oi Naruto!!"

Kepala pirang itu menoleh ke sumber suara, mengetahui namanya dipanggil seseorang. Iris safir mendapati pemuda bersurai cokelat yang melambai ke arahnya. Orang itu tampak mendesak agar sampai di tempat Naruto berada.

Begitu sudah dekat, ia tanpa ragu menarik pergelangan tangan Naruto yang sedang menggenggam smartphone. Beruntung genggamannya saat itu kuat, jika tidak mungkin Naruto sudah bersimpuh menangisi smartphone nya yang jatuh.

"H-Hey apa sih narik-narik, lepasin nggak," Naruto memberontak dari genggaman tangan temannya, "Oi Kiba, lu kenapa sih. Sakit anjir, pelan-pelan ngapa."

Setelah terbebas dari kerumunan, Kiba melepaskan genggamannya pada Naruto. Mereka tampak ngos-ngosan dengan napas yang tidak teratur, salahkan kepadatan manusia-manusia itu. Sampai-sampai mereka susah hanya untuk menghirup oksigen.

"Hah... se.. karang.. jelasin... kenapah.. hah... lu narik gueh..." ujar Naruto dengan napas yang terengah-engah.

Kiba hanya melirik temannya itu, "Nggak papa."

Mendengar jawaban dari Kiba membuat emosi Naruto semakin naik, sudah dirinya asal ditarik, sekarang ketika ditanya jawabannya hanya 'nggak papa' apa-apaan itu.

"Fak!" umpatnya sambil mengacungkan jari tengah pada Kiba.

Sedangkan Kiba hanya cengengesan dengan tampang watados, "Seenggaknya lu udah bebas, daripada di sana terus. Yodah gih pulang," ajaknya.

Naruto menganggukkan kepalanya, tanda jika ia menyetujui ajakan Kiba tanpa protes.

=====💙💛=====

Dua pasang kaki jenjang melangkah mengiringi perjalanan mereka meninggalkan gedung sekolah.

Naruto memasukkan smartphone nya pada saku celana, menyembunyikan tangannya kedalam saku jaket yang ia pakai. Kepala pirang mendongak, iris safir itu memantulkan langit jingga sore ini.

Matanya memotret setiap detik yang ia tangkap pada langit di atas, bahkan barisan burung-burung yang membentuk huruf V itu tak luput dari jepretan iris biru sedalam laut samudera tersebut.

Naruto menikmati setiap hembusan napas yang diberikan oleh Tuhan kepadanya. Saat ini pikirannya benar-benar rileks, semangat yang selalu menggebu-gebu itu kini tergantikan dengan rasa santai yang belum pernah Naruto rasakan sebelumnya.

Hingga ketika sebuah tangan melambai-lambai di depan matanya, Naruto mendecak. Menepis tangan itu yang ternyata milik Kiba.

"Lu kenapa sih? Mikirin apa coba sampe melamun kek gitu. Pacar ye?" goda Kiba pada kawan pirangnya tersebut.

LINE Chat - Naruto feat. SnKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang