prolog

129 9 3
                                    


" tetsuna ... "

Mata biru cantiknya hanya berfokus terhadap sang pemuda bersurai merah dihadapannya. Untuk pertamakalinya, ia berharap untuk menjadi seseorang yang egois.

Tungkai kaki Pemuda itu mendekat ke arahnya.

Untuk kesekian kalinya, karena pemuda dihadapan ini yang membuat dirinya seperti layaknya seorang gadis normal biasa. Jantungnya berdebar tidak karuan, membuat kehangatan menjalar dalam dirinya. bibir pinknya ingin mengembangkan senyuman, ingin memberitahu bahwa ia sangat Bahagia hanya dengan melihat wajahnya. Dari dirinya yang terdalam ingin meneriaki Namanya dengan lantang, ingin berteriak perasaanya yang terdalam kepada pemuda itu.

GREP

Pemuda itu memeluknya, dan membuat tetsuna membelalak.

" arigatou "

Untuk kesekian kalinya ia bertanya dalam dirinya sendiri,Salahkah ia egois ?

Salahkah jika ia hanya ingin agar pemuda itu hadir dan selalu ada untuknya seorang ?

Salahkah jika ia hanya ingin agar semua perhatian pemuda itu ditujukan untuknya ?

Salahkah jika ia hanya ingin agar senyuman pemuda itu ditujukan untuknya ?

Salahkah jika ia hanya ingin agar dirinya terus Bersama pemuda yang ia cintai ?

Salahkah ....

Jika ia mencintainya ?

" ... akashi-kun ... ? "

Tangan lembutnya bergerak perlahan, ingin membalas pelukan pemuda yang tengah merengkuhnya. Sebelum ...


" arigatou, aku dan kouki sekarang menjadi sepasang kekasih "


Dan mata biru itu hanya membelalak. Mendengarkan sebuah pernyataan yang kini menamparnya keras. Membuat dirinya untuk pertamakali merasakan rasa sakit yang luar biasa menghantam dadanya.

Yang membuat ...


Seluruh dunianya


Dirinya


Dan perasaanya


Runtuh tak bersisa.


Namun, tangannya ... dengan lemah masih tetap bisa merengkuh pemuda itu. Walau sekarang fokusnya hanya pada langit senja yang menawan.

Indah ... namun .... Menyakitkan


seperti definisinya,


Bukankah itu cinta ?

Klise(i)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang