Suara sirine ambulan memasuki area rumah sakit Ham Dong, seorang wanita berusia 31 tahun digeladak masuk ruang ICU. Seorang dokter jaga dan beberapa residen memberikan pertolongan pertama. Pengecekan tanda vital, pemasangan oksigen dan infus. 10 menit berlalu keadaan sang pasien tidak membaik suara nyaring pendeteksi detak jantung membuat perawat dan dokter panik. Dengan segera sang dokter memberikan rangsangan kejut jantung pada sang pasien.
Moon Chaewon nama sang pasien, dilarikan di rumah sakit karena kontraksi jantung yang dia alami membuatnya pingsan saat latihan. Setelah mengalami masa kritis akhirnya Chaewon dipindahkan ke ruang perawatan. Sang ibu Nyonya Moon dengan tergesa memasuki ruang anak semata wayangnya itu. Dibelai lembut dan penuh kasih kening putri tercintanya. Disusul sang ayah Tuan Moon Jaesik menghampiri sang istri setelah dia menyelesaikan proses administrasi.
"Yeobo...semua akan baik-baik saja" Tuan Moon menenangkan Istrinya.
"Bagaimana aku bisa tenang Yeobo, ini sudah yang kelima kalinya dalam sebulan" Nyonya Moon terisak.
----O----
Moon Chaewon termenung menatap keluar jendela tempatnya dirawat, senyum yang selalu terulas di wajahnya perlahan memudar. Tidak seperti biasanya ini adalah waktu terlama dia harus tinggal di rumah sakit. Sudah seminggu dia hanya terbaring dan berjalan-jalan di ruang berukuran 5 x 6,8 meter itu. Meski sesekali teman-temannya menjenguknya dan ibunya yang selalu tinggal menemaninya tidak dapat membunuh rasa bosan.
Chaewon meletakkan buku novel yang baru di dua bab dibacanya, malam ini dia sendirian ayahnya sedang melakukan perjalanan bisnis, dan sang ibu yang harus pergi mengantar ayahnya ke Bandara. Tiba-tiba pintu kamar Chaewon terbuka seorang pria dengan tergesa-gesa masuk ke kamarnya.
"apa yang kau lakukan disini" Chaewon menatap tajam pria itu.
"uusttt" sang pria menempelkan telunjuknya di bibir.
Chaewon mengamati tampilan pria yang masuk secara tiba-tiba ke kamarnya itu. Pria itu juga mengenakan pakaian pasien seperti dia.
"Huuftt syukurlah dia sudah pergi" Pria itu menghela napas lega.
"apa kau sedang kabur dari jam malam?" Chaewon menatap penuh selidik.
Pria itu tersenyum dan menggaruk tengkuknya, "Hehe iya, kau tau suntikan itu sangat menyakitkan dan aku tidak ingin tersiksa olehnya"
"tapi kau harus menerimanya jika ingin sembuh, bukan malah kabur" Chaewon mencibir.
"aku akan menerimanya lain kali, perkenalkan namaku Lee Joongi" Pria yang bernama Joongi itu mengulurkan tangannya pada Chaewon.
"Moon Chaewon" Chaewon membalas uluran tangan Joongi.
Entah mengapa Chaewon yang selalu protektif dengan orang baru bisa dengan mudah berkenalan dengan pria yang tidak sopan masuk ke kamarnya itu.
"baiklah Chaewon-sii lebih baik aku kembali ke kamarku, agar kau bisa beristirahat. Dan yah aku penghuni kamar 1127, senang berkenalan denganmu"
Chaewon mengangguk, dan membiarkan Joongi keluar dari kamarnya.
----O----
Setelah kejadian itu Joongi sering mampir ke ruangan Chaewon, dan Chaewon pun senang menyambut Joongi yang berkunjung. Sesekali mereka berbagi makanan, seperti sekarang ini Chaewon sedang mengupaskan jeruk untuk Joongi.
"Ibumu belum datang?" Joongi menerima jeruk yang Chaewon berikan.
"sebentar lagi, dia harus menemui Clientnya terlebih dahulu sebelum kemari" Joongi mengangguk.
