Prologue

258 3 1
                                    

Semua ini membuatnya stress, beberapa kali ia berpikir untuk membunuh dirinya sendiri,...

Ia ingin berteriak, ia ingin memaki semua orang, tapi apa yang ia miliki? Tidak ada.

Mengharapkan rasa kasihan, hah, betapa naif dirinya.

Orang itu mengatakan usia 22 tahun adalah usia yang masih muda, usia dimana dia harusnya bersenang-senang, menikmati fashion terkini, pergi keliling dunia, melihat indahnya dunia itu.

Dulu ia berpikir, ia sangat bersyukur dengan apa yang ia miliki, banyak orang yang tidak bisa mendapatkan apa yang dimilikinya.

Apa maksud kalian dengan dramatis? masih terus mengeluh padahal kalian mengatakan ia mendapatkan segalanya, huh, lucu sekali.

Ingin sekali ia merobek mulut yang terus saja berceloteh tentang kesalahannya tampa tau kenapa ia bisa memilih jalan itu, ingin sekali ia mencungkil mata orang-orang itu yang menatap dia dengan rasa khawatir dan kasihan, dia tidak butuh rasa khawatir dari mereka yang tak bisa melakukan apapun untuk membantu dirinya.

Ia ingin sekali menjadi pelacur yang di budak oleh nafsu, ia ingin menjadi seorang laki-laki yang mengemis nikmat duniawi, tampa memikirkan apapun, buka kakinya maka uang akan datang dengan mudah, jika permainan keras alkohol adalah temannya.

Seandainya saja ia bisa seperti itu,....

Tapi sayangnya ia adalah orang bodoh.

Orang bodoh yang terlalu menyayangi mereka.

Ini kisahku, dan para mahluk yang selalu menemaniku.

Mereka melihat, mereka mendengar, mereka berwajah indah, mereka yang buruk rupa.

Dan aku menyebutnya.... Atma.

.

.

.

.



Bersambung...


p.s = Lagi pengen nulis tentang horror + genre urband legend (romance itu wajib), karena tertarik dengan cerita-cerita rakyat indonesia yang luarbiasa banyaknya. xD

Night WatcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang