Chapter 1

11K 355 0
                                    

Ini hal paling nggak keduga sebelumnya, papi beli rumah sebesar itu buat apa coba? Rumah yang sekarang kami tempati aja masih bagus, banget lagii. Itulah yang dipikirkan seorang anak tunggal salah satu pengusaha terkaya se-Asia. “Apa-apa an sih, pi, ini rumah masih bagus mana aku juga terlanjur betah disini” rengeknya. Tetapi papi yang direngekinya hanya tersenyum tanpa sepatah kata. “Sayang, ini invest!” Jelas mami tersenyum manis. “Apaan sih invest-investan?” tanyanya manja. “Ya, kita akan pindah dari sini tapi nggak ke rumah baru, kita pindah ke New York!” sontak penjelasan dari papinya itu memubuatnya kaget. “Apa? New York? Pindah? Nggak mauuuu!! Aku betahh di Indonesia!” ucapnya keras. “Shutt! Malu tau didengerin tetangga” mami menenangkan. “Disini, sihh, nggak ada tetangga, mi, adanya sih Cuma jangkrik, dan hewan sawah lain, ihh mami ngaco deh..” terang anak itu. “Makanya diam! Tidur sana!” ucap papi tiba-tiba. “Nggak ah, sebelum papi mami nge iya in biar nggak jadi pindah ke New York” anak itu kesal. Sambil memindah-mindah channel tv dan menunggu jawaban orang tuanya. Sepuluh menit kemudian, ketika dia sudah menemukan acara kartun favoritnya dan tertawa lepas, tiba-tiba papi dan maminya menghampirinya. “Nak, kita harus bilang ini ke kamu, papi kamu diwasiat i oleh grandpa kamu untuk memimpin yayasan beliau, lalu tanpa pikir panjang, karena papi juga banyak rekanan bisnis di amerika, jadi ya, kita mau tidak harus menerima wasiat granpa mu ini.” Jelas mami panjang. “Tapii..” “Tapi ada satu syarat jika kamu masih mau di Indonesia. Jelasin, mi!” ucap papi tegas. “Jadi begini, sayang, kamu boleh tiinggal di Indonesia dengan beberapa syarat, kamu harus tinggal di rumah baru, karena mbok akan tinggal disitu buat nemenin kamu, dan satu syarat lagi! Nilai kamu harus bagus, jangan sampai turn! Turun dikit, ada 3 pilihan buat kamu! Pertama, fasilitas akan dicabut, tapi masih mami papi izinin buat tinggal di Indonesia!” jelas mami panjang. Dan dia menyela, “Kalau gitu sama aja suruh ke New york!” ucapnya menggerutu. “Kedua, kamu mami kirim ke keluarga mami yang ada di Sumatera Barat atau bali! Ini yang terakhir, kamu pindah ke New York!” jelas mami dengan penekanan pada kata New York. “Oke, aku terima”.

Ini first chapter, jangan lupa vote and commentnyaa, thanks :)

My Lovely Crazy NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang