👋👋👋helaurrr !! happy reading everyone🌷💗
Piyama pink dengan motif kuromi membalut tubuh gadis cantik itu. Ditemani bandana kelinci dengan warna yang sama, membuat gadis cantik bersurai sebahu terkesan sangat feminim. Bukan, Tara bukan dikamar nya. Tara berada ditempat nasi goreng langganan keluarga nya, dengan tampang kesal nya. Iya, bukan tara yang mau makan, tapi kaka Tara.
"Mang, nasi goreng nya dua ya, pedes kaya biasa" Antrian cukup lama, tara menunggu ditemani novel dan earphone dengan playlist dispotify yang sering ia putar.
"Berisik, siapa sih" Sepeda motor dengan suara yang berisik mengalihkan fokus Tara dari novel yang sedang Tara baca. Padahal Tara sudah menggunakan earphone, tapi suara motor bising nya terus menggema.
Sepeda motor berhenti disebrang kedai nasi goreng mang udin, tepat nya di tepi jembatan. Setelah memarkir kan motor aerox hitam nya, Lelaki dengan tinggi kira kira 180 cm dengan kemeja flanel dan celana jeans panjang nya, berdiri frustasi ditepian jembatan.
Tara terus memandangi laki laki itu dari sebrang. Dia mengalihkan dunia Tara, Entah apa yang ada dalam pikiran Tara, Padahal beberapa menit yang lalu Dia merasa kesal pada bising nya motor lelaki itu. Dia dengan rasa penasaran nya menghampiri laki laki yang baru saja membuat nya kesal, dengan membawa satu buah aqua botol.
"Kalo stres, bunuh diri bukan jalan nya" Bisa dibilang ini sapaan pertama Tara, dengan ke sok tahu an nya pada laki laki yang mengalihkan atensi nya. Tidak ada jawaban bahkan untuk melihat Tara laki laki itu pun enggan.
"Kalo pun lompat dari sini, belum tentu nanti bisa langsung mati" Masih tidak ada jawaban. Tara memandangi laki laki disamping nya, laki laki itu terus memandangi sungai didepan mereka, yang membuat Tara semakin takut kalau laki laki disamping nya, bisa saja lompat sekarang juga.
"Ya udah, kalo kaka nya tetep mau bunuh diri, nih aku kasih aqua, biar nanti kalo ga langsung mati masih bisa minum kalo haus" Tara menyodorkan aqua yang sedaritadi ada digenggaman tangan nya.
laki laki itu memutar tubuhnya nya, menatap Tara dari ujung atas hingga bawah dengan tatapan tajam "Ga usah sok tahu. Ga ada yang mau bunuh diri, itu cuma asumsi buruk lu"
Kalimat pertama yang terlontar, sangat pedas bukan? ya, tapi memang benar sedari tadi Tara hanya sok tahu atau bisa dibilang dia takut asumsi nya kalau laki laki didepan nya benar benar bunuh diri. Tara diam, masih dengan tangan nya yang mengulurkan satu buah aqua botol dan menatap laki laki itu dengan rasa malu.
"but thank you. Padahal kita strangers, kalo pun gua mau bunuh diri juga orang ga ada yang peduli, tapi lu peduli, makasih sekali lagi" Sambung laki laki yang berdiri dihadapan Tara.
"huh, ternyata ga bener bener galak orang ini" Tara membatin.
"Ini masih mau lu kasih ke gua atau lu mau berdiri diem aja terus kaya patung gini?" Tara tersadar dari lamunan nya. menggerakan tangan nya yang menyodorkan aqua botol tadi.
"Eh - Oh ya, nih ambil aja. maaf ka, tadi sempet sok tahu" Tara masih kalut dalam pikiran nya. Dari sebrang, mang Ujang berteriak memanggil Tara, menandakan nasi goreng pesanan nya sudah jadi.
"Duluan ka, sekali lagi aku minta maaf. Kalo boleh ngasih saran jangan suka berdiri di tepi jembatan sambil natap kosong gitu ka, kerasukan bisa, nanti ada orang kayak aku yang ber-asumsi lagi kalo kaka mau bunuh diri juga bisa" Setelah mengucapkan sepatah kata terakhir nya, Tara bergegas pergi meninggalkan laki laki itu.
"Ini neng, nasi goreng nya, jadi 30 rebu ya" Tangan mang Ujang mengulurkan kantong plastik yang berisi nasi goreng.
"Oh ya, ini uang nya mang. terima kasih mang" Setalah mendapatkan apa yang Tara cari, ia segera bergegas pulang, karena malam semakin larut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelions-
Romancerumit- Bunga dandelion digambarkan sebagai ungkapan cinta murni. Keindahan bunga ini dipercaya dapat membuat seorang kembali sembuh dari patah hati yang berkepanjangan. Bunga penuh harapan sama seperti Dellyon Artara petikan nama yang diambil dari b...