Rebirth of Martial System

Episode 00: Prolog

Aku Lin Dan seorang CEO dari perusahaan High Dream Company yang bergerak di bidang minyak dan barang antik. Aku mendirikan perusahaan ini sejak umur 17 tahun.

Dalam kurun waktu 10tahun saat aku berumur 27 tahun perusahaan yang aku dirikan ini menjadi perusahaan raksa dan aku dinobatkan menjadi salah satu orang terkaya didunia. Sehingga banyak orang orang yang menyebutku seorang jenius.

Satu minggu yang lalu adalah hari dimana hari paling membahagiakan dalam hidupku karena aku menikahi gadis yang sangat aku cintai Mei Yui.

Hari ini aku bersama istriku berada disalah satu hotel bintang 5 yang berada dikota paris.

"Sayang? "

"Iya..? "

"Apa kamu mau secangkir teh hangat? "

"Baiklah sayang, nanti tehnya simpan saja diatas meja, aku mau mandi dulu"

Tanpa dia ketahui bahwa Mei Yui yang selama ini Lin Dan cintai bukanlah wanita yang Lin Dan bayangkan.

Selama ini Mei Yui mendekati Lin Dan bukan karena cinta melainka  karena hartanya, saat ini Mei Yui merencanakan sesuatu yang buruk terhadap Lin Dan.

Disaat Lin Dan mandi, Mei Yui membuatkan secangkir teh akan tetapi Mei Yui memasukan racun yang sangat mematikan kedalam tehnya.

"Aku sudah merencanakan ini begitu lama, sebentar lagi seluruh harta kekayaanmu akan menjadi miliku.. " Gumam Mei Yui dengan senyum sinis.

15 menit kemudian Lin Dan selesai mandi, begitupun teh yang sudah siap saji sudah berada di atas meja.

Terlihat Mei Yui sedang tiduran di atas kasur sambil membaja sebuah majalah.

"Oh, sayang sudah selesai mandinya.? "

"Tentu saja sayang"  Dengan wajah ekspresi senang.

Mei Yui memandangi Lin Dan yang sedang duduk di meja mengerjakan tugas kantornya, nampak sesekali Lin Dan meminum teh yang dibuatkan oleh Mei Yui.

Sesekai Mei Yui menggoda Lindan dengan pose pose genit.

" Sayang, mau sampai kapan?, apa kamu tega membiarkn istrimu ini kesepian diatas kasur? "

Lin Dan yang terus mendapat godaan manja dari istrinya, akhirnya harus menyerah dan menunda kerjaan kantornya.

Lin Dan pun beranjak dari meja dan bersiap menghampiri istrinya yang menunggunya diats kasur.

Namun seketika tubuh Lindan kehilangan keseimbangan dan tubuh Lin Dan ambruk kelantai, Mei Yui yang melihat apa yang barusan terjadi terhadap Lin Dan tersenyum sinis dan dia tau bahwa itu tandanya racunya sudah mulai bereaksi.

"Sayang,,,, ada apa denganmu? Kenapa tubuhmu tampak dingin sekali? "

"Entah,, lah sayang ,,... Uhuuk.. Uhuuk sayang daaddaa... Ku terraasaa sesak. "

"Kalau begitu tunggu sebentar sayang, aku akan meminta bantuan dan menelpon rumah sakit."

Mei Yui pun beranjak pergi mencoba mencari pertolongan dengan ekspresi wajah panik, namun semua itu hanya lah akting belaka.

Tidak berselang lama Mei Yui kembali menghampiri Lin Dan yang tergeletak di lantai.

Kini Mei Yui berada di atas tubuh lindan dan tersenyum kepada Lin Dan.

"Sayang,, kau sudah meminta pertolongan .. Dan menelpon rumah sakit? Uukhukk. Uhhukk.. "

"Tentu saja belum sayang." Wajah tersenyum jahat

"Kalau belum kenapa kamu kembali kesini sayang? "

"Ah.. Soalnya itu percuma saja sayang, karena kalau kita menghubungi rumah sakit itu akan membutuhkan waktu kurang lebih 20menit, sedangkan racun itu hanya memerlukan waktu 10menit untuk membunuh korbanya haha.. "

"Raaccunn.. apaa maksudmu dengan raccun.? "

"Hmm,, iya racun sayang, saat tadi aku membuatkanmu teh aku tidak sengaja memasukan racun di dalam tehnya hahah.... " Mei Yui tertawa jahat seperti iblis.

"Kuraang ajaar kenapaa kau tega melakuan ini semua kepadaku, aku sungguh sungguh mencintaimu sayang"

"Ah.. Aku juga mencintaimu juga ko sayang"

Mei Yui mendekatkan wajahnya ke telinga Lin Dan

"Tapi aku hanya mencintai hartamu saja sayang, jadi sekarang tidurlah dengan tenang aku akan mengambil dan menguras seluruh hartamu."

Lin Dan yang mendengar apa yang baru saja di ucapkan oleh istrinya itu berubah menjadi rasakecewa, penghianatan, sekaligus dendam.

"Kau dasar wanita iblis,,, aku bersumpah akan membunuhmu, uhuukkuhuukk.. "

Pandangan Lin Dan mulai kabur dan seluruh tubuhnya mulai mati rasa dan matanya mulai menutup, yang dia lihat hanya wanita iblis itu tersenyum seperti menikmati proses kematianku.