0. Prolog; Knowing Them.

175 13 5
                                    


Persamaan.

Konon, Tuhan menciptakan mahkluknya dengan keuntungan dan kesialan yang sama.

Manusia terlahir setara.

Namun, hal itu tak akan terjadi selama kehidupan manusia tersebut berlanjut.

Karena perubahan terjadi.

Seorang anak yang awalnya tak mengetahui apapun, akan belajar cara untuk berubah. Belajar berbicara, berjalan, bahkan berlari. Sebuah perubahan membawa manusia kepada keunggulan, karena manusia akan belajar untuk mengetahui. Selama pengetahuan tersebut lebih luas dari milik orang lain, manusia tersebut akan dianggap unggul.

Karena manfaat yang diperoleh dari 'menjadi seseorang yang unggul', semakin banyak manusia yang mencoba lebih baik dari manusia yang lainnya.

Konsep kesetaraan tak lagi berlaku.

Di sekolah ini, berlaku sistem kasta yang sangat mencolok. Ada tingkatan yang tercantum; Orang-orang unggulan, orang-orang biasa, dan orang yang sama sekali tak menarik.

Memang, sekolah tak memcantumkan secara resmi sistem ini, karena sistem ini tercipta oleh lingkungan yang ada dalam sekolah. Pihak sekolah jelas tak mengizinkan sistem tak bermanfaat seperti itu, yang bahkan bisa saja membawa perotesan dari beberapa orang tua. Namun sistem itu jelas ada, terasa tapi tak terlihat.

Beberapa guru yang sudah menyadari sistem tersebut bahkan tak berkomentar apapun, selama hal tersebut tak mengganggu jalannya pelajaran, mungkin tak masalah bagi mereka.

Yang tak disadari oleh mereka adalah, bahwa sistem ini semakin melakat di lingkungan sekolah. Sehingga membuat atmosfer saat pelajaran perlahan berubah, setiap murid mulai ingin unggul dari murid lain.

Dari segi berpakaian, prestasi akademi, bahkan prestasi non-akademi. 

Namun sekali lagi, para guru menganggap hal itu bukan hal buruk. Karena jelas mereka jadi lebih rajin belajar dari sebelumnya, bahkan ada beberapa murid yang sebelumnya bernilai di bawah rata-rata menjadi lebih baik.

Bagus memang.

Hanya satu hal kecil yang tak disadari oleh para guru itu.

Mungkin sistem ini bagus dalam hal pendidika, namun jelas tak baik bagi mental para siswa.

Beberapa dari mereka yang gagal, akan merasa sangat depresi, karena pemikiran bahwa dia adalah orang yang 'berada di posisi bawah'.

Juga, beberapa dari para murid yang berhasil, membuat sistem perbudakan secara tak langsung pada mereka yang 'berada di posisi bawah'.

Mungkin sudah terlambat untuk dihentikan, namun tak masalah.

Karena cerita ini memang membahas hal yang tak akan pernah dihentikan itu.

Namanya Lee Ehwa.

Tak terlahir menjadi seseorang yang berbakat, atau tak berbakat. Dia berada di tengah-tengahnya.

Ya, dia bukan apa-apa.

Posisi yang memuakan, menurutnya.

Karena itu dalam sistem sekolah ini dia masuk dalam golongan; orang-orang biasa. Tak punya keunggulan atau kekurangan tertentu.

Awalnya ia tak masalah, namun sekarang jelas masalah.

Ia punya seseorang yang ia sukai.

Ralat, cintai, bahkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang