PROLOG

132 14 4
                                    


Suara riuh dari para peserta OSPEK kini tergantikan dengan bentakan dari seorang senior perempuan yang menghakimi salah satu juniornya seketika kejadin ini menjadi tontonan yang menarik bagi mereka.

Pasalnya dari hari pertama OSPEK, kejadian seperti ini menjadi tranding topik karna pelakunya orang yang sama.

"Kamu lagi, kamu lagi!"

"Kemarin sragam yang gak lengkap, hari ini telat besok apa lagi? HAH!"

"Baru OSPEK aja udah banyak ulah, gimana nantinya,"

"Tampilan udah kayak kura kura ninja gini, tapi kelakuan kek setan!" Maki senior perempuan itu, yang kerap di sapa Ajeng.

Sementara orang yang di hakimi pun hanya mencoba bersabar, karena sekali saja ia mengucapkan sebuah kata kata di jamin kicep orang orang di sekelilingnya.

"Sebelumnya, ampun mbak jago," ucap gadis itu dengan santai sambil menangkupkan kedua tangannya.

"Udah ngomelnya? Sekarang giliran saya yang bicara ya,"

"Anda tidak tau apa apa tentang saya dan kenapa saya bisa telat,"

"Kalo semisal anda mau menghukum saya, silahkan hukum,"

"Gak usah pakai acara nyeret saya ke tengah lapangan kayak gini, saya punya kaki saya bisa jalan sendiri.

Gak usah pakai ngebentak bentak saya, saya gak budek, dan anda dengan seenaknya menghina penampilan saya seperti tadi,

Sebelum anda menjudge penampilan orang lain alangkah baiknya anda intropeksi diri, apakah layak seorang senior yang menjabat sebagai anggota BEM berpenampilan seperti ini?

Lebih baik penampilan seperti kura kura ninja, dari pada dandan seperti ondel ondel," Ucap gadia itu nampak percaya diri, dan memandang remeh seniornya.

"Mantap mbak jago,"

"Sikat tros,"

"Gila tu anak, berani berani nya lawan si Ajeng,"

"Huh, akhirnya ada juga yang buat kicep tuh senior, greget gue!"

Semua orang di buat takjup oleh gadis itu, tak disangka ada orang yang mampu mengalahkan nyinyiran dari nyenyeng gonyeng ini.

Ajeng yang merasa di rendahkan oleh adik tingkatnya pun tidak terima, berani beraninya dia! Merasa geram ia pun menjambak hijab yang di kenakan juniornya.

"Heh! Yang sopan ya bicara, saya ini senior disini!"

Kaadaan pun mulai tak terkontrol, tak ada yang berani melerai. Seketika semua pun terdiam ketika mendengar suara bariton dari seorang laki laki, memakai jaz almamater berwarna biru  dongker masuk ke lapangan, yang tak lain adalah Bayu Pramana sang Presiden Mahasiswa di Universitas ini.

Seorang PRESMA dengan sejuta pesonanyayang mampu membuat para kaum hawa terpikat dengan nya,

"STOP! Apa apaan ini?" Lerai Bayu, membuat keadaan hening, tak ada yang berani menjawabnya.

"Kamu Ajeng jaga sikap, kamu senior disini! Panitia kegiatan lakukan tugas masing masing,"

"Kalian peserta OSPEK segera menuju ke Aula. SEKARANG!"

"Dan kamu Diva Karunia Hasballah ikut saya!"

📌Ngawi, 23 November 2020
Shinta Fatimah

*****

Assalamualaikum🤗

Wah gimana gimana ceritanya? Semoga suka ya.. Amin.

Jadi ini cerita pertama aku guys😄

Moon maap untuk gaya penulisannya banyak banget yang belum tepat, maklum penulis amatir :V

Mohon dukungannya ya dengan cara vote cerita ini dan share sebanyak banyaknya ke teman teman kalian..trimakasih💕

trimakasih💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jedag Jedug My PresmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang