sunny sayang

22 1 0
                                    

"p'bright,  hari ini pulang jam berapa?" Sunny mengambil roti, mengoleskan selai diatas nya lalu meletakkan nya di piring tepat di seberang meja.

"Kayaknya bakalan telat, soalnya p' ada wawancara sampai malam" bright memgambil roti yang udah di sediakan sunny tidak lupa mengucap terimakasih.

Lawan bicaranya hanya memanggut patuh dan lanjut memakan rotinya.

"Kamu jangan pulang malam² ya?, awas aja karena p' pulang telat kamu jadi bebas p uilang telag juga" lanjut bright menatap sunny.

"He'em p', tenang aja, aku ga pulang malam², aku p lang pas subuh nanti" sunny memeletkat lidahnya. Yang dibalas tatapan menyalang dari sikakak.

"P' pergi dulu" seperti biasa saat berpamitan bright selalu mencium kepala sunny, sepertinya sudah menjadi kebiasaan, jadi kalau ga dilakuin, sunny malah bakalan heran.

klik

Sunny POV

Padahal baru jam 5 tapi rumah udah sepi aja,  p'bright  bilang dia harus siap² syuting series terbarunya jadi dia harus berangkat awal, sedangkan aku memutuskan untuk tidur lagi karena sekolah ku baru dimulai pukul 8.

"Sunny hari ini lu bisa pulang malam?" Teman sebangku ku, nam melihat padaku dengan mata belo.

"Bisa dong!"

"Mantull, kuy la kita nge-geng" nam memasukkan barang²nya kedalam tas lalu berdiri. Bagus berarti hari ini aku bisa main dengan teman geng ku, angel, mey, deer, dan boss.

Cuaca hari ini benar² bagus, sore hari dan banyak angin, kami pergi ke pinggiran kota yang terdapat banyak pantai,  lalu ke time zone di mall.

Padahal hanya ke 2 tempat tapi entah kenapa waktu rasanya cepat sekali berlalu dan tau² udah jam 10 malam, aku harus pulang sebelum p' pulang!

"Weh gais, seru banget sumpah" angel
"Kapan lagi ya kan?" Deer menimpali,
"Tapi serius seru anjir!" Aku dengan semangat.
"He'em syur banget ngomong anjir², bilangin p'bright baru tau lu"boss mancing nih ihh.
"Jangan dong, kan gara² kebanyakan main sama lu juga gue gini" balasku jengkel

Udah deh, habis dari mall kita semua pisah, ga ada rumah yang searah, heran.

Ringggg

P'silau is calling.

"Hallo"
"Kamu dimana?"
"Ehehehehe, ni lagi otw rumah kak"
"Otw kamu tu ga ada yang benar, cepetan pulang!"
"Iya p' "

Bibb.

Aku berlari ke arah jalan pulang, dan terakhir aku memilih melewati jalan pintas yang hanya butuh 2 menit berjalan dibanding jalan biasa yang lebih lama 3 kali lipat agar cepat sampai.

Karena lorong ini gelap dan sangat langka dilewati, aku berinisiatif untuk berlari karena takut tapi seperti nya aku sedang sial.

BRUKK

akhh..

Lututku berdarah hikss

AKH!!

"Aww.. lepaskan" aku tidak bisa melihat dengan jelas karena sosok ini menjambak rambutku dari belakang namun yang dapat kutangkap dari suaranya, orang ini laki².

"Diam, maka aku akan menyelesaikan ini dengan sangat cepat" pria itu masih menarik rambutku, sakit, sangat sakit sampai² ku rasa kepalaku akan berdarah,

Aku mencoba menggenggam tangan nya yang berada di atas kepalaku namun nihil, bahkan dengan kedua tangan ku, tangan pria itu tidak berkutik.

Brukk

Akh! Hikss

Pungungku sakit hiks,, aku menutup mata saat siluet pria itu berada di depanku..

Tolong..

Bright POV

12 malam

Kemana sih anak ini

Aku tidak hentinya melangkahkan kakiku kesana kemari dengan gigitan di jariku tanda bahwa aku sedang khawatir.

Iya, aku sangat khawatir!

Aku tau dia nakal, walaupun dia tidak pernah menunjukkannya dan hanya menunjukan sisi manis dan alimnya pada ku.

Tapi belum pulang tengah malam sudah kelewatan!, aku akan memarahinya habis² saat dia pulang!.

Ceklek

"Otw mu kurang lama ta--"

"Kamu kenapa?!" Aku tersentak, ap-- aku benar² kaget.

"Apa yang terjadi?!"

Sunny?, ini sunny?, tapi kenapa sosoknya seperti ini?

Aku berjalan mendekat kearahnya, menggenggam kedua bahunya yang sedari awal telah bergetar lalu

Memeluknya

Tes

Tidak, aku tidak bisa melihatnya begini.

"Hiks, p' " akhirnya sunny bersuara namun suaranya sangat pilu hingga bisa membuaf siapapun yang mendengarnya dapat merasakan kesedihan yang dia rasakan.

Aku mengelus kepala sunny dengan tangan bergetar

"Y-ya, kenapa sayang? Siapa yang melakukan ini padamu?"

Di balik dadaku aku bisa merasakan gelengan dari sunny.

Ini dia yang ku benci, aku tidak bisa menahan emosi lebih lama lagi dan sunny selalu saja tidak mau bercerita tentang masalahnya.

Tapi ini kelewatan.

Aku bisa melihat lebam di bibir nya yang memutih, rambutnya yang acak² an, lutut yang berdarah dan terakhir seragam sekolahnya yang berantakan.

Apa dia berkelahi di sekolah? Tapi aku merasa bukan itu jawaban yang tepat.

"Sakit" sunny memundurkan kepalanya
"Katakan apa yang terjadi" tanya ku tak habis²nya dari tadj.

Aku meraih dagu sunny lalu lanjut membersihkan luka di bibir nya, walaupun aku sudah melakukan dengan sangat hati² namun dia tetap saja tidak berhenti meringis dan menangis.

Selesai

Ceklek

Aku yang sedang bersandar sambil memainkan handphone melihat ke arah pintu

Itu sunny yang datang

"Kenapa?, masih ada yang belum diobati?" Aku mematikan handphone ku dan meletakkannya d ii atas nakas

Sunny menggeleng,  dia naik ke atas ranjang ku lalu membaringkan diri di sampingku.

Tanpa aba² dia langsung saja memelukku erat dan menenggelamkan wajahnya di dadaku.

kami saling berpelukan dalam sunyi untuk beberap menit sampai suara isakan itu muncul lagi.

"P' , aku takut.. hiks, aku malu" isak kecil sunny yang bisa didengar oleh bright

Bright menghela napas, lalu mengangkat tangan nya untuk mengusap kepala sunny dan mengeratkan pelukan mereka.

"Tidak perlu takut, p' ada disini, hm?"

Bright masih terjaga  tangannya masih bergerak untuk mengusap kepala sunny, sesekali mengecup kepalanya, sampai dia tidak bisa mendengar isakan kecil dari sang adik, barulah dia bisa ikut menjelajah mimpi.

Bright masih terjaga  tangannya masih bergerak untuk mengusap kepala sunny, sesekali mengecup kepalanya, sampai dia tidak bisa mendengar isakan kecil dari sang adik, barulah dia bisa ikut menjelajah mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bright vachirawit's sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang