17 tahun telah berlalu, Bayi perempuan itu tumbuh menjadi gadis bertubuh mungil yang sangat cantik. Orang - orang menyebutnya dengan sebutan putri mawar, mengapa demikian? Karena si cantik ini sangat menyukai bunga mawar.
Taleeta tumbuh dengan sangat baik, menjadi kesayangan semua orang, dan ia dikenal dengan kesempurnaannya sebagai seorang putri yang diberkahi wajah yang begitu cantik, tubuh yang sangat wangi bak bunga mawar baru mekar, juga dengan mata biru safir yang membuat siapapun melihatnya menjadi terpana dan terhanyut dalam tatapan sang pemilik.
"Woah lihat ini! Aku menemukan kupu - kupu yang sangat indah" ujar Tiala saat sedang berjalan di taman bunganya.
"Tuan putri, hati - hati! Jangan berjalan terlalu jauh, kita harus cepat kembali ke istana untuk penyambutan kerajaan Midland yang akan berkunjung." Daryn; sang pelayan pribadi putri dengan nafas terengah-engah mengejar si putri yang berjalan sangat cepat.
Di depan sana Taleeta merengut lucu, mempoutkan bibirnya.
"Kenapa harus secepat ini hng? Aku masih ingin bermain disini."
Daryn menghampiri si putri dan dengan pelan mengusap kepalanya.
"Maaf sayang, kita harus segera kembali karena acara akan diadakan sebentar lagi. Aku harus mendandanimu dengan sangat cantik."
Taleeta menundukkan kepala dan mengangguk pelan, setuju.
"Baiklah, Aku mau kembali ke istana tapi harus dengan satu syarat." Taleeta terkikik lucu.
Sementara Daryn hanya menghela nafasnya panjang.
"Apa itu? Jangan meminta hal seperti kemarin karena aku tidak akan mau melakukannya lagi."
Taleeta tersenyum kecil, dan berkata.
"Aku ingin seekor kucing!"
Daryn berpikir sebentar dan ia mengangguk, tanda setuju.
"Baiklah, nanti akan kuberikan kau seekor kucing. Sekarang ayo kembali ke istana."
"Apa kau serius? Ah senangnya aku akan mempunyai kucing!"
Daryn tersenyum melihat si mungil yang begitu gembira.
✨💚✨
Meanwhile di sebuah ruangan di kerajaan Midland
"Sudahlah Tevan, aku bosan mendengar cerita bodohmu itu."
Tevan merengut, dan memandang Jayden dengan tatapan kesalnya.
Jayden yang dipandang pun bertanya."Apa?"
Tevan memutar bola matanya.
"Ck, kalau kau bosan kenapa masih disini? Dan tidak pergi bersama wanita-wanita jalang itu?"
"Memangnya kenapa? Kau keberatan aku disini?"
"Tidak, tentu tidak. Hanya saja ini aneh, biasanya kau pergi ke tempat nafsu itu dan baru pulang saat pagi hari."
"Entahlah hari ini aku tidak bersemangat untuk kesana."
Tevan yang mendengar itu menyeritkan dahi. "Tidak biasanya dia seperti ini." Batin Tevan.
"Kenapa? Apa kau sudah sadar dengan perbuatan gilamu itu?"
Jayden atau yang lebih dikenal dengan nama kecilnya Alex itu hanya tersenyum kecil dan tidak menjawab sambil menghisap tembakau yang sudah terbakar setengah. Lalu teringat suatu hal.
![](https://img.wattpad.com/cover/248718086-288-k267600.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pervert Prince
Fanfiction"Harum tubuhnya, paras wajahnya dan mata birunya akan membuatmu dapat sejenak melupakan dunia." 🔞|| DLDR! bagi yang sensitif silahkan minggir dulu. Soalnya ini lapak khusus yang suka gs.