prolog

5 2 3
                                    

"Na! gw tau lo kecewa sama gw!" Suara itu membuat gadis dengen sebutan ana itu berhenti,sambil menahan air mata yg terus mengalir melewati pipi nya.

"Na!plis dengerin gw dulu.." ucap laki-laki yg selalu berkeliaran di otak nya sekarang.

"listen to me ana.." laki-laki itu mengusap kepala yg berbalut kerudung putih itu.

"JANGAN SENTUH GW!! GW GA SUDI LIAT MUKA BAJINGAN LO!" gadis itu berteriak tepat di depan laki-laki itu, lalu mendorong laki-laki yg ada di depannya.

"gw tau.. tapi gw gk bisa pisah sama lo na.." ucap nya sambil memohon "gw gak mau kehilangan yg berharga di hidup gw setelah mamah" ucap nya lagi.

"gw gak bisa, lo yg buat gw kecewa. Gw gk akan mau liat muka lo lagi" sambil tersendu ia lari dan meninggalkan laki-laki itu sendiri.

"Asshhh shha–khhit" Laki-laki berjaket denim itu mulai memegang dadanya yg sakit tidak karuan.

"kenapa lo juga ik–kut pergi dari hidup gw na.."

"gw gak bisa kalo lo ikut pergi dari kehidupan gw.." kini pandangan mata laki-laki itu mulai meredup.

Brukkkh








"TOLONG MINGGIR!!" teriak seorang gadis yg tidak bisa menahan isakan tangis nya, Sambil memegang tangan laki-laki yg terbaring di troli tidur pasien.

"hiks-sshh Jay.. bangun.." troli tidur itu terus berjalan di lorong rumah sakit swasta.

"maaf ka, Kaka bisa menunggu di luar" ucap suster itu

Gadis berkerudung itu mengangguk, lalu duduk di bangku tunggu sambil memegang tangan nya yg gemetar.

'Allahuakbar Allah.... huakbar'

'Allahuakbar Allah.... huakbar'

Suara adzan itu membuat gadis itu bangun dari duduknya, Sambil terus memegangi tas nya dan handphone nya.

Ia berjalan menuju mushola rumah sakit, Gadis itu perlahan melangkah ke tempat wudhu sambil melepas hijab yg ia pakai.

Lalu ia membuka keran sembari membasuh area yg terkena air itu.

"Huh–" deruh nafas dari gadis itu menandakan ia yg lelah akan semua nya.

Gadis itu berjalan menuju mushola dan mulai mengeluarkan alat sholat dalam tas nya, Memasang nya perlahan hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Wajah cantik memancar saat ia memakainya, lalu ia memulai sholat nya dengan tenang.

5 menit gadis itu selesai dengan sholatnya, Ia pun mulai berdoa kepada penciptanya.

"Yallah tolong selamatkan dia.. yg sedang bersamaku saat ini.. bangun kan lah dia dari tidur perih yg engkau beri.. Aminn.."

Rintih air mata turun dari kelopak indah matanya, mengucap doa demi doa agar sang pencipta mendengar keluh kesah hatinya. Ia sekarang hanya bisa pasrah pada penciptanya agar semua baik-baik saja.

Ceklek.

"Maaf ka.. pasien nya–




Prolog
23/11/2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

untuk anaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang