✨ Membuat sebuah Ikatan ✨

27 4 0
                                    

Jangan lupa VOTE


🌟 Only One 🌟

Keesokan harinya Seungyoun datang lagi ke halte tersebut di jam yang sama, namun bedanya kali ini ia membawa dompet nya dan memakai pakaian yang rapih dan mantel yang tebal karena hari ini dikabarkan aamiin turun salju. Ia ingin agar di hari pertama turun nya salju ini ia bisa  mengetahui siapa nama wanita itu.


Sudah hampir sejam ia menunggu bahkan sudah ada tiga kali bisa pergi, namun wanita itu belum juga muncul. Seungyoun ingin pulang namun tekad nya tetap bulat! Ia harus mengetahui nama wanita itu dan membayar hutang nya yang kemarin.

Memang usaha tidak akan menghianati hasil, wanita yang ia tunggu tunggu akhirnya datang. Terlihat wanita itu sedang menenteng sebuah box besar. Terlihat disana ia begitu kesusahan membawa nya dan tercetak juga wajah sedih disana. Merasa tidak tega seungyoun pun melangkah kan kakinya menuju wanita itu.

Greppp

Wanita itu terlontar kaget saat seungyoun dengan tiba tiba mengangkat box itu

"Permisi? Anda siapa ya? " Wanita itu menatap Seungyoun yang berada di depannya. Seungyoun sedikit kikuk saat di tanya begitu oleh sang pujaan hati

"Ahh maaf karena tiba tiba mengagetkan mu. Perkenalkan nama ku Cho Seungyoun " Ia menyodorkan tangannya tanda saling berkenalan. Wanita itu membalas sambil tersenyum " Salam kenal namaku Kim Sejeong " Tercetak dengan jelas Eye Smile yang sekarang menjadi candu bagi seungyoun

Setelah melepaskan salaman itu mereka berdua berjalan menuju halte

"Hmmm maaf sebelumnya, apakah kamu sedang ada acara hari ini? " Tanya seungyoun. Wanita itu menoleh dan menggeleng " Tidak ada" Rasanya seperti di berikan sebuah hadiah Natal. Seungyoun begitu bergembira

"Bolehkah kita makan bersama?  Tanda untuk mengucapkan terimakasih untuk yang kemarin dan juga sekalian membayar hutang ku" Ucapnya, Sejeong baru menyadari bahwa pria yang sedang berbicara dengannya ini adalah pria yang tidak bisa membayar kemarin

Sejeong memukul lengan seungyoun ekspresi bahwa ia terkejut. Seungyoun sedikit tersentak gugup saat melakukan skin ship ya walaupun hanya kena di baju tidak langsung tersentuh kulit

"Tentuㅡ tentu saja boleh! " Girang Sejeong, akhirnya ia bisa bernafas lega tadi sempat terpikirkan juga bagaimana jika Sejeong menolak ajakannya. Bahkan seungyoun tidak menyangka bahwa Sejeong bisa se- welcome ini dengan orang yang baru ia kenal. Yahhh ada untungnya juga sih.....

Bus berwarna biru berhenti di hadapan mereka, keduanya pun bergegas naik ke Bus, tentu saja Seungyoun yang membayarnya.

"Kembaliannya ambil saja paman" Dengan perasaan senang Seungyoun mengatakan itu. Mereka memilih duduk di dekat jendela dengan posisi Sejeong di jendela dan Seungyoun berada di samping nya. Seperti nya Seungyoun sudah hapal kebiasaan kecil Sejeong, yaitu membuka lebar jendela dan membiarkan wajahnya di terpa angin.

"Oh iyaㅡ kotak apakah ini? " Tanya seungyoun penasaran

"Isinya alat alat kerjaku" Balasnya tanpa dengan posisi tetap menghadap jendela

"Maㅡ maksudnya? " Seungyoun tidak mengerti

"Huhhhhㅡ  aku di pecat dan itu semua adalah barang barang ku " Jelas Sejeong dan lagi lagi ia tidak menoleh sedikit pun.

Seungyoun yang bertanya seperti itu pun langsung merasa bersalah, namun bukannya menepuk bahu Sejeong dan memberikan sebuah kekuatan. Ia malah berkata

"Sejeong ayuk kita makan daging dan pergi minum minum! " Ajak seungyoun semangat dan akhirnya Sejeong  menoleh dan menampilkan senyum "SETUJU! " Serunya

Dan mulai dari pertemuan singkat itulah perasaan suka menjadi cinta dan berakhir saling mengikat janji.

"Jeong-ie" Ucap seungyoun gugup

Sejeong tersenyum sekilas " Kenapa? "

Seungyoun menggaruk kepalanya yang tidak gatal " AYO KITA MENIKAH! " Seungyoun mengucapkan kalimat itu sambil berteriak dan alhasil para pejalan kaki dan orang-orang sekitar memandagi mereka

"Ini seriusan? " Sejeong masih tidak percaya bahkan ia mulai membuat jarak dia antara mereka. Seungyoun melangkah maju menepis jarak mereka dan ia berlutut

"Ayo kita menikah Cho Sejeong! " Seungyoun mengucapkan kata-kata itu  sambil berlutut dan menyodorkan sebuah cincin berlian. Ia menatap Sejeong teduh. Keadaan Sejeong saat ini ia sudah menagis tidak karuan, bahkan sampai sesegukan.

"Jangan nangis dong. Ntar jadi jelek loh" Seungyoun sudah memeluk nnya saat ini.

Sejeong memukul dada bidangnya " Ih kamu jahat! Aku ga suka pokoknya ga suka! " Sejeong akan menjadi seperti anak kecil ketika menangis dan seungyoun senang akan hal itu.

"Nah jadi jawaban kamu apa? Aku dah nungguin lloh dari tadi" Seungyoun mencubit hidung mungil Sejeong.

Ekspresi Sejeong berubah menjadi serius, ia menatap lekat lekat mata itu , ia sedang mencari sebuah kebohongan disana namun nyatanya tidak ada

"Huft.... Choi seungyoun! Dengan ini aku akan....... menerima lamaran mu dan....... AYO KITA MENIKAH SEUNGYOUN-AHHHH" Suara sorak sorai terdengar disana. Mereka yang berada di sana juga ikut bahagia mendegar jawaban tersebut.

Cup...

"Aku mencintaimu Cho Sejeong" Seungyoun mulai melumat bibir pink Sejeong, awalnya Sejeong mau protes namun ia ikut terbawa suasana

"Aku juga mencintaimu Cho Seungyoun" Ucapnya di sela sela lumatan itu












"Aku akan menikahi nya  Sejeong-ah. Maafkan aku.... Sungguh aku  minta maaf"


🌟 Only One 🌟

Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang