Bagian 1

689 51 1
                                    

✧ ◦✦◦ ✧
𖤍The King and The White Swan𖤍
•●By: Blue ●•

Pria itu duduk sembari menatap malas pada layar televisi yang kini tengah menayangkan sebuah berita yang menurutnya amat sangat membosankan.

"Menewaskan lima orang penumpang..."

Sosok pria dengan paras tampan itu tampak menghela napas. Salah satu alisnya naik ke atas. Matanya masih tertuju pada tayangan berita di hadapannya. Tangannya menyisir rambut dengan bagian depannya berwarna navy itu menggunakan jemari panjangnnya.

"Si bodoh itu!"

Dengan gerakan yang jelas terlihat kesal, si pria meraih remote TV di meja hadapannya, lalu segera mematikan benda elektronik tersebut. Ia mulai merasa muak.

Prak!

Si pria membuang asal remote tak berdosa itu. Ia menghela napas seketika. Punggungnya menyandar pada kepala sofa empuk miliknya. Ia memejamkan mata.

"Aarrhh! Bright Vachirawit! Bright Vachirawit!" ia mendesis pelan dengan gigi yang saling bergemelatuk.

Tangan si pria bergerak menyentuh pangkal hidungnya yang tiba-tiba terasa nyeri. Kepalanya mendadak panas setelah melihat berita yang ia tonton beberapa saat lalu. Ia jelas tahu siapa pelaku di balik tragedi kecelakaan tersebut, sudah pasti Adiknya, Bright Vachirawit Jongcheveevat.

"Sudah berapa banyak manusia yang dia bunuh, huh?"

Mew Suppasit Jongcheveevat, si pria dengan segala ekspresi misteriusnya yang tak terbaca. Siapa dia? Siapa lagi kalau bukan sang penguasa hutan utara yang melegenda itu? Raja dari golongan Serigala Dire yang mencapai kekekalannya pada usia tiga puluh tahun.

Mew telah melewati berbagai macam kehidupan di dunia fana ini. Dari segala sejarah telah ia lewati. Dimensi lain pun ia seberangi.

Sebenarnya Mew adalah tahanan para Dewa karena dirinya telah membuat sebuah dosa besar, yaitu melanggar peraturan nomor satu dari lima ribu peraturan di dunianya, jatuh cinta kepada makhluk yang disebut sebagai manusia. Karenanya Mew berakhir diasingkan, ia di kirim ke sebuah hutan terlarang yang konon katanya sang Raja Naga Bumi tengah tertidur di sana.

Namun, tak disangka-sangka. Sang Raja Naga Bumi yang katanya akan membunuh siapa pun yang berani masuk ke kawasannya bahkan semut sekalipun, nyatanya malah menyambut kedatangan Mew dengan suka cita.

"Pangeran Sirius, aku menunggu mu."

Begitulah kalimat pertama yang Mew dengar dari sang Raja Naga Bumi ketika dirinya tiba di gua tempat tinggalnya. Hingga pada akhirnya ia menjadi Raja sang penguasa hutan utara yang kuat dan tak terkalahkan. Yeah, itu kejadian beberapa ratus tahun yang lalu. Tapi, masih benar-benar melekat diingatan Mew, tentu saja.

Seharusnya saat ini Mew bersantai di hutannya. Menjadi penjaga abadi tempat tersebut. Tetapi, Mew telah kehilangan Angsa Putih-nya yang berharga dan ia pun memutuskan untuk mengembara demi bisa menemukan Angsa Putih-nya kembali. Itulah tujuannya, sebab ia bertahan hidup sampai di dunia fana dan rela mengikuti segala macam tren di tempat yang menurutnya membosankan ini.

Mew menghela napas. Ia membuka mata, menampilkan sepasang manik dengan tatapan tajam khas miliknya.

Drrtt... Drrtt...

Mew melirik sekilas ke asal suara. Ia tahu bunyi apa barusan. Seketika Mew menutup kedua telinganya, lalu kembali memejamkan matanya.

"Aku tidak dengar! Aku tidak dengar!"

The King and The White Swan | MewGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang