wahai kaum
🔗bisa membedakan tulus dengan benci?wahai kaum
🔗otakmu terlalu banyak menyerap kata negatif sampai lupa kalimat positif yang disisipkanwahai kaum
🔗ikut denganku, kita belajar menghargaiwahai kaum
🔗terlalu banyak berekspetasi membuatmu cepat mati tanpa berjumpa masa depan yang dinantiwahai kaum
🔗bodoh dan pintar hanya sebatas timbangan gigih setiap insansetiap hari tentu ada satu pelajaran baru. tergantung pada hati dan logika mu menyerap seperti apa.