Aku hanya membuat kalian mikir, agar otak kalian tetap berjalan pada saat masa ini
"Jadi gitu ceritanya ja...."
Ucap laki laki berumur sekitar 22 tahun"Terussss, serigala sama vampirnya ketemu gk? Nikah gk mereka?"
Tanya anak laki laki di sebelahnya"Kan serigalanya mati, karna di bunuh adeknya sendiri, jadi si vampir jomblo deh"
"Kok jomblo? Katanya dia nikah ama orang lain"
"Karna si vampir terlalu frustasi, alhasil dia juga nyerahin diri ke leluhurnya buat cabut nyawa dia"
"Maksudnya?"
"Nanti lagi aja, Reja gak bakal ngerti kalo sekarang. Om mau ke kantin ikut ndak?" Ajak sang laki laki yang di sebut om tersebut
"Engga ah, Reja mau nunggu mama. Om haechan ke kantin aja, Reja nitip permen moomin ya" Tolak lembut sang anak
"Ok bos ku, nanti papa njun juga kesini kok"
"Sipp, udah sono pegi. Mau ngomong Reja sama mama"
"Iya ni keluar"
Laki laki yang lebih tua pun keluar dari ruangan, membiarkan yang lebih kecil berdua dengan ibunya
"Mamaaaaaa, ishhh lama bet tidur. Kek putri malu. Tadi om Haechan ceritain Reja. Kata Om Haechan, dia itu di kasih tau cerita nya sama kakek nya mama. Mama pernah denger gk?"
Tak mendapat reaksi sang ibu, akhirnya anak itu membawa buku dari dalam tas yang sering dia bawa, lalu menggambar seorang laki laki yang membawa gelas berisi cairan merah pekat dan perempuan yang mempunyai telinga dan buntut serigala
Cleck
Pintu terbuka, Reja yang sudah selesai menggambar dan hendak tidur di sebelah ibunya pun lantas melirik ke arah pintu, di lihatnya laki laki yang selalu menjaganya saat ibunya koma. Reja tersenyum manis dan menepuk space yang masih kosong di ranjang ibunya
Laki laki tersebut berjalan mendekati Reja, kantung plastik di tangannya ia simpan di atas meja dan membawa satu permen. Kemudian jalan hingga sampai di depan ranjang bernomor 2303
"Dari mana pah?" Tanya Reja
"Kantin ja, nih permen mu. Awas sakit gigi" Laki laki yang di panggil 'Pah' tersebut duduk di kursi sebelah ranjang yang awalnya Reja duduki sebelum berpindah ke ranjang
"Lagi ngapain?" Tanya nya pada Reja yang sedang memandang wajah pucat ibunya.
Sedetik kemudian Reja mencium bibir pucat ibunya, dan beralih mencium keningnya, tak lupa kedua mata sang ibu yang masih tertutup rapat dan entah kapan mata itu terbuka
"Mama pucet banget ya, badannya juga masih dingin, jadi Reja transfer energi buat mama"
Reja pun kembali memandang wajah sang ibu, dan menyentuh pipi sang ibu. Dingin, itu yang Reja rasakan saat Menyentuh pipi sang ibu yang sudah hampir setengah tahun tak pernah ia sentuh lagi
"Ja..."
Laki laki yang lebih tua hendak menyingkirkan tangan yang lebih muda, karna dirinya takut akan terjadi sesuatu jika tubuh yang masih bernyawa namun tidak memperlihatkan kehidupan itu di sentuh
"Bentar pah, Reja cuman mau tau rasanya megang pipi mama, terus cium bibir mama yang pake lipstick wangi stoberi kaya tante Ningning, terus lihat mata cantik mama. Kapan Reja ngerasain itu lagi?"
![](https://img.wattpad.com/cover/245900458-288-k388133.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Different • H. Renjun [End]
FantasyVampir? wolf? Tidak pernah dan tidak akan ada dalam sejarah, kedua kaum tersebut bersahabat. Sang vampir yang terobesesi dengan darah apalagi darah manusia, sedangkan serigala hanya tertarik dengan daging. Tapi, bagaimana jika ternyata pemimpin sel...