#1

509 26 1
                                    

Kisah ini terjadi berpuluh puluh tahun yang lalu. Dimana masih belum ada yang namanya gadget dan menyatakan cinta dengan cara berbeda

Malam yang membahagiakan

Bagaimana tidak

Keluarga pak Nathan sedang menanti anak nya yang akan lahir

"Oaaa...oaaaa"

Terdengar tangisan bayi

Semua orang memberi selamat pada Nathan

Mereka bergembira karna anak dari kepala desa lahir

"Selamat pak Nathan kau sudah menjadi ayah"

Nathan tersenyum tak terasa air mata bahagianya mengalir

Anak yg ia tunggu sedari tadi sudah melihat dunia

Nathan bergegas menuju ke kamar istrinya

"Dira.. aku sangat bahagia"
Ucap Nathan kepada istrinya

"Selamat pak Nathan anda mendapatkan seorang putri nan cantik"
Ucap tabib

"Iya suamiku.. kita mempunyai seorang putri"
-dira

"Te.. terimakasih istriku..."

Nathan bersyukur kepada Tuhan yang yang esa

Nathan mengendong bayi perempuan itu

"Suamiku.. akan kau beri nama apa putri kita?"

"Ku lihat dari parasnya yang elok.. lahir di malam hari. Dia bagaikan bidadari yang memancarkan kecantikan nya dimalam hari selayaknya bintang..
Akan ku beri nama.. RAINA"

Dira tersenyum
"Nama yang sangat bagus"

***
Di penjara

Seorang ibu melahirkan anak nya di dalam penjara

"Su..suami ku Agam. Aku telah melahirkan seorang putra"

Agam sangat bahagia
"Kuharap nasib nya TDK seperti kakak kakak nya"

"Kakak ku Chandra pasti tidak akan melepaskan anak ini suamiku.. putra kita pasti akan terbunuh"

"Tidak Laila.. itu TDK akan pernah terjadi.. putra ke 5 kita akan tetap hidup. Putra ini adalah ramalan kematian kakak mu Chandra dan dia akan menghentikan kekejaman Chandra"

"Oaaa..oaaa"

Bayi kecil nan tampan menangis

"Kau jangan bersedih putraku.. aku yakin kau bisa selamat. Cepatlah suamiku agam! Bawa lari putraku"

"Bagaimana aku bisa membawa lari anak ini Laila. Aku saja dijerat "

Tiba tiba sebuah keajaiban muncul

Sel penjara terbuka dan jerat rantai Agam terbuka..

Agam menatap laila.
Laila mengangguk

"Terimakasih tuhan.. kau memberikan ku jalan untuk menyelamatkan putraku"
-batin Agam

Laila memeluk putra nya dan mengecup nya Laila meneteskan air matanya.
"Pu..putraku yang tampan"

Laila memberi putra nya kepada suaminya..

Agam bergegas pergi dari penjara

***
"Dira. Aku berjanji aku akan memanjakan putri kita Raina"

Dira mengangguk dan tersenyum

Para warga menanti bayi Nathan

Nathan keluar dari kamar istrinya

Dan menemui para warga nya

"Masyaallah.. bayi ini sangat lah cantik"
Ucap salah satu warga

Ucapan warga itu membuat yang lain kepo akan paras nya hingga mereka berdesakan hanya untuk melihat paras bayi Nathan

"Kau benar. Dia sangat lah cantik."

"Lihatlah bayi itu tersenyum akan pujian kita"

"Siapa namanya Nathan?"

"Namanya adalah Raina"

"Raina. Nama yang cantik untuk bayi cantik ini"

Semua warga terus membicarakan bayi Raina

***
Sementara itu Agam terus berjalan hingga ia sampai di Matilda

"Matilda? Ini adalah kerajaan sahabatku Haidar. Aku yakin istrinya pun akan melahirkan sekarang"

Agam bergegas menuju istana Haidar

Banyak warga yg menanti kehadiran anak Haidar

"Aku harus menyamar untuk menukarkan anak Haidar. Maafkan aku Haidar"
Batin Agam

*CINTA ABADITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang