Seorang murid laki laki yang baru saja memasuki sekolah baru nya yang bernama Azwa. Ia memasuki sekolah yang sangat elit di kotanya.
Ia memasuki ruang kepala sekolah untuk menanyakan kelas baru nya. Kepala sekolah itu sangat ramah kepadanya. " Kamu akan di antar kan buk Indah ke kelasmu, bu Indah ini yang akan menjadi wali kelasmu" kata kepala sekolah sambil tersenyum ramah.
Lalu ia pergi ke kelasnya bersama bu Indah. Bu indah membuka kelas baru nya, ya seperti kelas biasa ketika tidak ada guru mereka sangat ribut dan hening ketika Azwa dan bu Indah memasuki kelas. Semua orang heboh melihat kedatangan Azwa di kelas itu. Bu Indah memper silah kan Azwa untuk perkenalan diri.
" Nama ku Azwa" kata Azwa singakat. Seketika kelas hanya hening tak bersuara dan seluruh murid dikelas itu terheran heran.
"em... Oke Azwa silah kan duduk" Kata bu Indah mempersilahkan duduk ke bangku yang kosong.
Ketika pelajaran di mulai semua murid belajar dengan seperti biasa. Setiap guru memberi pertanyaan ada sepuluh orang selalu berebut menjawab, ya mereka sangat abisi.
"heh sepertinya permainan yang seru" Azwa tersenyum singkat.
Azwa pun mengikuti pelajaran dan ikut rebutan bersama 5 murid yang sangat ambisi itu tadi.Istirahat pun tiba, seorang gadis yang paling malas dikelas mendatangi Azwa. "weh mantab juga kamu, baru hari pertama sudah bisa nandingi semua murid 5 besar itu" Zwa hanya diam saja.
" Atau kau datang untuk berebut beasiswa seperti mereka?" Tanyak Gadis itu sinis. Azwa hanya menaikan alis nya sebelah.
" Hahahaha becanda, oia nama ku Dilla" katanya sambil tersenyum ramah "Azwa" Kata Azwa singkat.
" gile ni anak irit banget ngomong nya" Dilla pun tertawa." Rupanya mereka se ambisi itu untuk rebutan beasiswa?" tanya Azwa penasaran.
" Ya... Mereka adalah anak dari keluarga mampu dan katanya mulai bulan ini beasiswa hanya untuk 3 besar saja" Jelas Dilla lalu pergi ntah kemana.
Azwa mengikuti diam diam Dilla pergi. Ia melihat Dilla di panggil kepala sekoal, dan itu membuat Azwa semakin penasaran dan mengintip Dilla dan kepala sekolah dari jendela luar.
" Ada apa pabak kepala sekolah terhormat memanggil saya?" Tanya Dilla dengan sinis.
" Wah hebat tuh cewe bisa dengan santai bicara sesinis itu kepada kepala sekolah" Pikir Azwa.
" DILLA SOPAN SEDIKIT SAMA PAPAH!" Bentak kepala sekolah.
"papah?"
" Aku ga punya Papah seperti dirimu" Kata Dilla dengan suara yang kecil namun sangat menusuk.
Dilla pun keluar dari kantor itu. " wah anak baru berani ya menguping pembicaraan orang" Lalu Dilla pergi.
Azwa terkejut dan pergi menuju kelas.
Bel pun berbunyi lagi. Namun Dilla tidak masuk kelas an bolos pelajaran hingga pelajaran terakhir pun selesai."Hai... Sapa Riko si rengking 5" Azwa hanya mengangkat alisnya dan pergi.
Seminggu pun berlalu atas kejadian itu. Azwa menyelidiki Dilla. Ia mendatangi Riko dan bertanya" Dilla itu kayak mana sih kehidupan nya di sekolah?" Riko tersenyum menggoda " Ahay kau suka Dilla ya? Anak baru seminggu yang jatuh cinta nih ye" kata Riko sambil tertawa." hoh enggak" katanya singkat "heleh heleh, abang jatuh cinta dengan Dedek Dilla nih" Lanjut Riko. " Kalau gak mau cerita ya sudah" Azwa pun melangkah pergi namun sebelum melangkah tangan nya ditarik Riko.
"iya iya jangan ngambek dong, hahahaha. Jadi tu Dilla itu gadis yang sangat pintar sekali tapi entah kenapa tiba tiba rengking nya jatuh drastis ke rengking paling bawah, aku gk tau alasan nya sih. Dan dia itu anak nya kepala sekolah kita" jelas Riko.
" Oke makasi" lalu Azwa pergi.
Azwa pergi mencari Dilla di kantin tapi nihil, Dilla tidak ada di kantin. Azwa pun mencari di seluruh sekolah tidak ada Dilla dan satu tempat yang belum ia cari yaitu di gedung olahraga.Dilla sedang bermain basket di gedung olahraga, ia bermain sendirian. " gk bosan main sendirian?"
" eh anak ambisi baru nih" ejek Dilla.
Lalu bermain basket lagi " kesal atas sikap Dilla Azwa pun merebut bola itu dan bermain bersama." Aku ada tantangan nih, kalau aku menang kau traktir aku makan sepuasnya kalau aku kalah ya terserah mu sih" Tawar Dilla.
" okeh" mereka pun bermain basket bersama dan di menangkan oleh Azwa. " Kau mau apa? Mau kau di jadikan rengking satu di sekolah? Atau dapat beasiswa ?" Tanya nya sinis.
" gk, aku cuma mau kau cerita kenapa kau seperi ini?" Dilla tertawa keras " Hah ada yang peduli dengan ku rupanya atau kau cuma basa basi dan akhirnya memohon kepada ku agar ak bilang ke ayah ku, kau mendapat kan rengking yang bagus? Jangan harap!"
" gk" Bantah Azwa " ouh atau kau mau aku beri uang banyak? Baiasanya semua orang menedakti ku ya buat itu sih" lalu pergi meninggal Azwa.
" Kau harus tanggung jawab, aku yang menang dan aku belum minta hak ku" Dilla terdiam lalu berbalik arah.
" Apa?"
" Ceritakan mengapa kau begini"
" huh, oke. Aku dulu selalu menkadi juara 1 umum di sekolah dan kedua orgtua ku bangga, ya awalnya aku sangat senang tetapi semua hancur ketika aku mengetahui bahwa ayah ku adalah orang yang sangat bejat. Yah sangat bejat, ayah ku mendorong agar aku yang selalu juara 1 dan menjatuh kan semua org hanya untuk aku agar mendapat nilai yang bagus dan masuk universitas yang bagus. Ya aku tau itu untuk kebaikan ku tapi aku rasa itu tidak adil seakan aku ini tidak ada apa apanya tanpa bantuannya" Jelas Dilla dgn wajah yg memerah ingin nagis.
Azwa mendekat dan menyabarkan Dilla. " Dan ayah ku itu bla bla bla bla......."
" Aku ada rencana" kata Azwa
" ha?"" Besok donatur beasiswa dari perusahaan Jaya akan datang, bagai mana nanti sore ketika semua orang pulang kita memasang CCTV di kantor papa mu" Dilla tersenyum lalu mengangguk menyetujui Azwa.Mereka pun memasang CCTV kecil di ruang kepala sekolah.
Esok nya ketika istirahat mereka memantau CCTV dari hp Azwa dan mereka membuat live ytb,ig, dan fb yang isinya percakapan kepala sekolah.
Dan benar kepala sekolah telah korupsi uang beasiswa, yang seharus nya ada rengking 10 besar setiap kelas yang mendapat kan beasiswa tetapi kepala sekolah hanya meberikan kepada rengking 5 besar saja setiap kelas.
Semua orang yang melihat itu pun langsung demo di depan kantor kepala sekolah, dan akhirnya kepala sekolah di tangkap polisi. " yey berhasil.... Terimakasi Azwa udah ngebantu aku" kata Dilla ter senyum.
" Tapi kenapa kau sangat senang, padahal ayah mu masuk penjara"
Heran Azwari." Aku benci ayah ku yang berbuat semau nya, dan uang korupsi itu dipakainya untuk bejudi dan pergi ke club malam. Aku tak takut aku jadi miskin karena ibuku adalah yayasan sekolah ini dan ayah ku tak mengetahuinya"
~Dan ternyata kepala sekolah nya tidak pernah ramah kepada orang yang miskin saja, Azwa telah menyogok kepala sekolah dengan uang yang sengat besar~