Prey

572 48 14
                                    

Mungkin kau menolak pada awalnya, namun kau akan memohon setelahnya

"OK, ini bukan pairing Hinata, meskipun ada sekilas. Yang bukan seleranya mohon balik. Aku sudah memperingatkan." ^^

Kageyama adalah kekasih Hinata. Mereka sudah pacaran lumayan lama, hampir 3 tahun. Aktivitas bercinta rutin dengan Hinata tak pernah ia lewati. Ia selalu mendominasinya. Kageyama menganggap dirinya adalah seorang dominan top. Tentu saja, coba bandingkan dengan Hinata, siapapun akan berpikir seperti itu. Setidaknya itu, yang dipikirkan Kageyama.

Musim panas tahun ini, Klub Bola Voli Universitas Haikyuu mengadakan gathering camp bersama. Fakultas Kehutanan mengikuti camp dengan beberapa fakultas lain, termasuk Fakultas Teknik. Di sana, Kageyama bertemu lagi dengan teman secampnya dulu saat SMA, Miya Atsumu. Mereka berbincang-bincang bertukar pikiran tentang setter ini setter itu. Ketika mereka berdikusi, Atsumu selalu menatap tajam menatap Kageyama. Seolah ingin melahapnya. Agak risih sebenarnya, namun Kageyama menganggap itu hanyalah kebiasaan dari Atsumu.

Selama camp, mereka berdua selalu berdua. Membahas ini itu. Bahkan Hinata yang biasanya nempel dengan Kageyama seolah tidak bisa menginterupsi keduanya, sampai ia harus meminta bantuan toss dari setter fakultas lain untuk membantunya latihan. Istilahnya, di mana ada Kageyama, di situ ada Atsumu. Seperti bebek yang mengikuti induknya.

Sampai pada akhir camp. Mereka mengadakan barbeque. Semua berbagi tugas, ada yang memasak daging, ada yang mencuci sayuran, menyiapkan bumbu, dan lain-lain. Sedangkan Kageyama bertugas untuk mencuci piring setelah selesai pesta tadi yang terletak di gedung sebelah. Ditemani Atsumu yang sama sekali tidak lepas dari kemarin.

Hening. Mereka melakukan tugasnya tanpa berbicara sepatah kata. Ia meletakkan semua alat-alat bekas masak tadi yang sudah dicuci ke lemari rak piring. Kageyama akhirnya selesai dengan tugasnya dan akan balik ke ruang utama untuk siap-siap mandi dan pulang.

Namun di tengah jalan saat ia akan keluar, pintu gedung itu dikunci cepat oleh Atsumu. Dan kuncinya dibuang keluar lewat jendela kecil.

" Atsumu-san? Apa yang kau lakukan?" Atsumu tersenyum dan menjawab " Aku tidak ingin cepat-cepat berpisah denganmu, Tobio kun."

" Ha?" Kageyama bingung.

Di tengah kebingungannya, Atsumu dengan cepat memiting Kageyama dan menghimpitnya di antaranya dan dinding. Tangannya melucuti celana Kageyama.

" Atsumu-san. Apa yang kau lakuka-anh." Kageyama mendesah seketika tangan dingin Atsumu meraba belahan bokong bulatnya. Jari-jari rampingnya memutari cincin lubang lembut Kageyama. Dan lidahnya bermain di telinganya. Membuat Kageyama menggeliat memberontak.

" Shh, sebentar saja, Tobio-kun." Atsumu mengeluarkan pelumas dari sakunya. Oh, ternyata ia telah merencanakan semua ini.

Satu jari yang telah dilumasi mulai masuk ke belahan Kageyama. Kageyama mendesah keras. Rasanya sangat aneh saat bagian itu dimasuki jari.

" Kecilkan suaramu, hm?? Atau kau akan mengundang orang lain untuk melihatmu. Kau tidak ingin tiba-tiba kekasihmu datang dan melihat kita bergumul di balik kaca, bukan?" Kageyama lalu menggigit bibirnya untuk meredam suaranya.

" Good boy." ujar Atsumu yang melihat itu, menggigit pelan pipinya. Jari-jarinya kini menyusul masuk perlahan satu persatu ke dalam lubang lembut Kageyama.

" Mmhh." Kageyama menahan rasa anehnya.

" Kageyama, lihat ke kaca itu. Pemandangan yang sangat jelas dari sini bukan." tangan Atsumu memaksakan dagu Kageyama terangkat untuk menoleh melihat halaman.

" Bayangkan ada yang lewat. Dan memotretmu atau bahkan merekammu." jari Atsumu masuk yang ketiga.

Kageyama menjerit tertahan. Ereksinya mulai berdiri mendengar bisikan kakak kelasnya yang intens di telinga. Ia perlahan membuka mata dan membayangkan jika ada orang yang lewat. Membuat ia hampir sampai. Ah, kotor sekali pikirannya.

Tubuh Kageyama dibalik. Ia tersentak. Kejantanan Atsumu sangat besar. Ia ragu itu akan masuk.

" Kupikir kamu sudah dipersiapkan dengan baik. Tobio-kun. Aku akan masuk." ujarnya. Kageyama disandarkan di dinding dan diangkatnya satu kakinya.

" Nghhh." Kejantanan Atsumu masuk perlahan. Atsumu mulai mengecupi ceruk leher Kageyama. Kemudian turun ke dadanya. Puting merah muda Kageyama dijilat pelan.

" Aahhh-aa." Kageyama menengadah.

Atsumu melirik sedikit ke wajah erotis Kageyama. Lalu ia menghentakkan ereksinya dalam-dalam sambil menggigit putingnya.

" Aahhh." Kageyama tidak dapat menahan desahannya. Dua titik nikmatnya dipermainkan secara bersamaan.

Atsumu kemudian mengangkat satu kaki Kageyama yang masih menapak untuk melingkari pinggangnya. Tangan Kageyama refleks merangkul Atsumu sambil terus mengikuti gerakan Atsumu. Atsumu tersenyum.

" Nikmat, ehh?"

Kageyama mengangguk malu. " Sebut namaku kalau begitu, hm? Siapa yang membuatmu nikmat?" Atsumu menghentakkan Kageyama kasar. Kageyama menengadah, putingnya dihisap keras oleh Atsumu.

" Atsumu-sann-hh."

" La-lahgihh. Mmhh."

Otak Kageyama hanya menuruti rasa nikmat yang datang tanpa memperdulikan siapa yang memberinya. Ia mengikuti tempo Atsumu. Saling mengejar kenikmatan. Atsumu juga mulai memijat dan mengocok milik Kageyama. Ibu jarinya memutari ujung kulup dan memainkan lubang kecil di sana.

" E-enakh. Angghh." Desahan Kageyama semakin mengeras ketika Atsumu mempercepat temponya. Tubuhnya terhentak-hentak ke dinding. Suara kecipak erotis memenuhi ruangan. Precumnya sudah banyak meleleh membasahi kejantanannya.

Atsumu menjilat bibir Kageyama dan mulai menginvasi bagian dalam mulut Kageyama. Mengabsen satu persatu bagian, menjilat atas langit-langit mulut seolah memperkenalkan diri dan berakhir dengan bertarung lidah. Saliva keluar meleleh entah milik siapa.

Kageyama kewalahan mengimbangi permainan Atsumu. Seolah menghalangi Kageyama untuk mendesah, Atsumu masih melumat bibir Kageyama. Kecepatan Atsumu semakin tak terkendali. " Ngmph." desahan Kageyama mengiringi. Atsumu menghentak begitu dalam.

"Aaanghh." tautan terlepas. Kageyama sampai. Cairan Atsumu memenuhi lubang Kageyama. Milik Kageyama sendiri mengenai bajunya dan sedikit area wajahnya.

" Just tell me if you want it again, sweety." Atsumu menyeringai dan menjilat cairan Kageyama di dagunya.

Kageyama melenguh kecil saat Atsumu melepaskan kejantanannya yang mengosongi lubangnya. Kakinya lemas tak bertenaga. Ia jatuh bersandar di dada Atsumu. Atsumu tersenyum kecil.

" Ayo aku mandiin." Bisik Atsumu sambil menggendong bridal Kageyama.

.....

" Kalian lama. Ga kebiasaan cuci piring apa gimana di kosan." Sugawara menceramahi kedua setter tersebut.

" Tadi ada yang ngunci mereka berdua. K-kuncinya di luar tadi." Ujar Hinata membela. Tangannya ia sembunyikan di balik tubuhnya.

Atsumu memandang Hinata dengan tatapan yang tak dapat diartikan. Terutama ketika Hinata membela mereka tadi. Seperti ada yang disembunyikan.

" Yaudah deh, gapapa. Toh di sana mereka udah sekalian mandi juga kan. Ayo siap2, bus dah nunggu." Sugawara menerima alasan Hinata.

Kageyama menarik lengan Hinata. " Duduk di dekatku." Katanya sambil menyeretnya menuju bus. Pandangan Atsumu mengikuti perginya kedua orang itu. Kemudian melihat raut Hinata. " Ohh." Ujarnya sambil tersenyum licik, ia tahu apa yang telah terjadi.

Hinata hanya mengangguk mengiyakan Kageyama dan membuntutinya. Pikirannya melayang kemana-mana. Tangannya ia kepal erat-erat menahan rasa saat ia teringat adegan tadi. Ya, adegan bercinta kekasihnya dengan setter dari Fakultas Teknik itu.

Bukan, bukan cemburu. Hinata kini berusaha keras menyembunyikan rona merah di pipinya. Ia terangsang melihatnya. Kondisi dimana Kageyama yang selalu mendominasinya terkulai lemah di tangan dominan lain. Sepertinya Kageyama hanya dominan ketika bersama Hinata. Sedangkan jika dengan orang lain, siapa tahu? Dan akibat pikiran kotornya, Hinata harus menahan ereksinya sampai ia pulang ke rumah.

~fin



repost from my twt account :D

published with 

PreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang