IV (Kebetulan)

703 51 0
                                    

Para member BTS hanya melongo. Sedangkan RapMon sudah terlelap jauh sebelum pertengkaran Taehyung dan Jhope.
Jungkook hanya menggelng-geleng kepala, terbiasa dengan sikap Taehyung dan Jhope yang kekanakan melewat batas.
"dia itu kenapa?" gumamnya.
.
"Aish dimana dia? Sudah berapa kali aku mengelilingi tempat ini, tapi tak menemukannya juga." ujarku putus asa.
Akhirnya aku berniat kembali daripada ada yang melihatku-army.
Saat ditengah perjalanan aku menemukan sebuat benda kecil tergeletak dilantai.

"Apa itu? Dompet?"

"Dompet siapa ini? Pasti dia akan sangat kehilangan."
.
"Sudahlah, lebih baik kita pulang. Seseorang akan menemukannya dan mengembalikannya padamu, kok." Gwen mengelus pundakku berusaha menyemangatiku.
Double sial. Setelah kejadian tadi, dompetku hilang saat hendak menelpon Gwen-saat aku tersesat tadi.

"Iyaaa, ayo kita pulang." ujarku malas.

"Yasudah, aku kita pulang. Hari sudah mau tengah malam." tutur Yoora.

Akhirnya Aku, Yoora, dan Gwen pulang. Pikiranku masih terfokus pada kejadian tadi. Tidak, bukan karena dompetku yang hilang.
Tapi mengapa V, idolaku yang dikabarkan tengah menjalani hubungan khusus itu memegang daguku? Apakah ia menyukaiku?
Ah tidak, bicara apa aku. Seorang Park Hagun, tidak aku mungkin disukai oleh idolanya, Kim Taehyung.
Bagaimana kalau kekasih Taehyung mengamuk jika tau bahwa pacarnya menyentuh dagu gadis lain?
Ah, permasalahan ini lama-lama menjadi membosankan.
.
Lokasi Konser sudah mulai sepi, para fans sudah pulang kerumah mereka masing-masing. Saatnya aku dan beberapa member lainnya juga ikut pulang, ke Dorm kami.

"Hari yang melelahkan." gumamku sambil merebahkan tubuh dikasurku.

Aku tak menyahuti JHope yang memanggilku dari ruang tengah. Sehabis pulang Konser, para member kembali bernafas berat melihat si ibu Jhope yang memaksa mereka membersihkan Dorm yang mirip seperti Kapal pecah.
Itulah mengapa aku tidak terlalu suka berada di Dorm. Aku lebih sering menghabiskan waktu di Apartementlu, sehingga sering terlambat.
Aku kembali teringat hal tadi, saat aku terlambat akibat memimpikan Gadis itu. Tunggu, bagaimana kabar Gadis itu?

"Dia sangat cantik.." Gumamku tanpa sadar mengingat saat aku mengangkat dagunya.

"Oh ya, ngomong-ngomong, Dompet siapa ini?" tanyaku pada diri sendiri. Tanganku pun berniat mencari siapa pemilik Dompet ini, agar segera mengembalikannya.
Tanganku berhenti bergerak saat foto gadis itu terpampang di Dompet.

"suatu kebetulan yang sangat menguntungkan.." ujarku.

"Photo siapa ini? tunggu.. ini.. fotoku?"
Aku mengambil fotoku dari Dompet gadis itu.

"Ternyata dia menyukai ku"
Tanpa sadar sebuah senyuman terukir diwajahku.
Aku kembali menelusuri isi dompetnya untuk mencari info sekedar akun sosial medianya. Tiba-tiba sebuah uang receh jatuh dari dompet itu.
Aku terkikik pelan.

"rupanya perempuan seperti dia mempunyai uang receh juga, Jika dilihat-lihat dia sangat kaya mempunyai banyak kartu kredit."
Tanganku meraih foto gadis itu dan memandanginya beberapa saat.

"Cantiknya." aku membalikkan foto itu, terlihat sebuah deretan nomor dengan pesan kecil.

"08xx xxxx xxxx telpon aku jika kau mendapatkan!"
Aku kembali terkikik, mendapatkan apa maksudnya?
Aku mengambil handphone yang tak terlalu jauh dariku. Dan mengetik sederet angka disana, lalu segera menelpon tombol dial.

----------------DREAMS---------------
Untung aja cerita ini masih ada yg minat ya hehe makanya aku update,makasih buat yg udh semangatin aku :D ok sayonara~

DREAMSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang