Rinai Di Malam Rabu

36 9 5
                                    

Rinai hujan di malam Rabu
Mengingatkan aku dan kamu,
Kita berdua menyukai hujan yang dingin dan sendu.

Rintiknya tak henti membasahi genteng rumahku,
Tentu saja juga rumahmu di sana.
Apakah kau sedang mengingatku?
Tentang janji di masa lalu.

Menghabiskan usia bersama sembari mendengarkan bunyinya yang syahdu.

Aku sungguh ingin memelukmu sekarang,
Menarikmu masuk ke dalam selimut,
Mendekapmu,
Mendengarkan suara tawamu yang merdu.

Wangimu,
Aku merindukan wangi tubuhmu yang semerbak,
Suraimu yang hitam dan halus dalam jemari tanganku,
Tatapanmu menyendu ketika aku melakukan itu.

Hujan masih turun tiada usai di sini, sayang.
Seperti penantianku akan hari di mana kau mengingat kembali semua janji kita.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PoemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang