PROLOG

147 7 0
                                    

.
.
.
Happy Reading
.
.
.

Gak ada yang tau dengan jalannya takdir. Begitupun dengan Henzie takdir apa yang sedang dia jalani sekarang. Yang dia tau hanya melalui dan menjalani sesuai apa yang ada dihatinya dan mencoba ikhlas dengan takdir yang dia jalani. Dia hanya berharap ending dari takdirnya sesuai dengan apa yang dia harapkan.

"Huftt, panas banget sihh ni hari. Ini panas karna kebanyakan nanggu dosa manusia pasti" gerutu Zie yang sedang berbaring di atas kasur empuk miliknya

"Zie cepat keluar bantuin Bunda dulu Kak" teriak bunda Zie dari arah dapur

"Iya Bun" Jawab Zie sambil berlari menuju arah dapur.

Zie hanya tinggal bersama bunda dan adik laki lakinya Rezvan. Zie bukanlah bukan dari kalangan keluarga kaya, Zie hanyalah anak seorang janda dengan dua anak yang hidup dengan bergantung dengan toko kue milik bundanya.

Ayah Zie memilih pergi bersama selingkuhannya dan meninggalkan sang bunda, dia, dan adiknya yang saat itu masih kecil. Inilah satu alasan kenapa Zie menjadi gadis yang tertutup. Apalagi dalam hal percintaan, Zie lebih baik menghindar dari hal hal percintaan yang membuatnya muak.

"Zie bisa bantu apa bun?" Tanya Zie saat sampai didapur menghampiri sang bunda

"Bantu bunda bawa bahan bahan ini kemobil ya, kebetulan bahan kue ditoko udah mau habis" kata sang bunda sambil menyerahkan beberapa plastik belanjaan yang debelinya kemarin setelah pulang dari kantor. Ya kemarin sebelum pulang bunda Zie meminta Zie untuk belanja bahan kue karna bahan ditoko sudah habis, tapi karna gak sempat mampir ke toko belanjaannya dibawa pulang kerumah

"Hehe oke bunda" jawab Zie cengengesan sambil membawa belanjaannya menuju mobil bundanya. Ternyata disana sudah ada adiknya yang menunggu sambil memainkan handphone

"Dek ini masukin ke kebagasi" Zie menyerahkan belanjaannya ke Rezvan

"Udah ini aja belanjanya?"

"Masih ada didalem bentar ya, kakak ambil dulu" Jawab zie meninggalkan menuju dapur untuk mengambil sisa belanjaan

"Udah ini aja biar bunda yang bawa, kamu gak mau ikut bunda ke toko?"

"Nanti aku nyusul ya Bun agak siangan" jawab Zie

"Iya gpp, kalau gitu bunda sama Rezvan berangkat dulu, ohh ya nanti kalau mau ke toko jangan lupa rumah dikunci ya"

"Lhohh Rezvan gak pulang lagi bun?" Tanya Zie bingung, karna biasanya adiknya itu setelah mengantar sang bunda langsung pulang, apalagi ini weekend pasti cuma nongkro di rumah ngegame sama teman temannya dibawa kerumah atau enggak tidur.

"Dia ada acar dibandung sama temen temenya, katanya sih mau nginep. Kalau gitu bunda berangkat dulu ya assalamualaikum" jelas sang bunda dan hanya ditanggapi anggukan kepala oleh Zie

"Walaikumsalam, hati hati bun"

***

Disisi lain seorang laki laki sedang berada dibalkon kamarnya menikmati semilir angin malam sambil menyesap satu buah batang rokok ditangannya. Ya dialah Aleid Kenzo Rozamond

Hari ini cukup melelahkan bagi Aleid karna pekerjaan dikantor yang lumayan banyak karna akan melakukam kerja sama dengan persahaan besar dari Australia

"Al turun makan malam" teriak sang mama dari arah dapur

"Iya ma" jawab Al dan turyn menuju ke meja makan, dan disana Al bisa melihat papa, mama, dan adik pertamanya Sonya dan keponakan imutnya yang baru berusia 9 bulan disamping Sonya.

"Makan dulu Al" kata mamanya mengambilkan nasi kedalam piring sang ayah. Al duduk disebelah Sonya adiknya

"Lo ngapain sih disini, suami lo mana. Ditinggalin lo sama suami lo" kata Al dengan santainya. Inilah salah satu hobi Al akan menjaili adik adiknya terutama Sonya karna dia satu satunya anak perempuan dikeluarganya, adik terakhir Al laki laki.

"Sembarangan lo kalau ngomong, laki gue setia ya. Gk kayak lo dasar playboy" jawab Sonya ketus pada kakanya itu. Ya itulah Al diluar terlihat cool dan berkarisma. Tapi kalau sudah berasama dengan orang orang terdekatnya akan menjadi Aleid yang berbeda, hangat dan menyebalkan.

"Al ngomongnya dijaga, masak sama adek sendiri gitu" kata sang mama menegur anak sulungnya yang terlewat jail ke anak perempuannya

Sedangkan sang kepala keluarga hanya diam menikmati makanan yang disediakan sang istri tercinta.

"Al kapan kamu mau menikah?" Tanya sang kepala keluarga

"Nanti pa santai aja" jawab Al santai sambil menikmati makanan malamnya. Karna sudah menjadi hal biasa setiap sah ayah menagih menantu padanya

"Nanti nanti, inget umur udah tua juga" jawab Sonya meledek sang kakak

"Apakabar suami lo kalau gue lo bilang tua" jawab Aleid ketus, karna memang suami Sonya umurnya 5 tahun di atas Aleid

"Apa lo, suami gue walaupun umurnya diatas lo. Tapi masih fresh ya, ganteng sixpeck, hot dady, beh apa lagi anunya hot banget" jawab Sonya semangat sambil senyum senyum sendiri membayangkan suami hotnya.

"Helehhh lebih hot gue dari pada suami tua lo itu. Yakan Ra lebih ganteng om dari pada ayah kamu itu, kamu jadi anak om aja kalau gitu". Kata Al sambil menggendong Rara anak sonya, Rara yg seolah paham dengan apa yang omnya bicarakan tertawa sambil mengoceh seakan membalas ocehan omnya itu

"Hehh jangan lo cuci ya otak anak gue" teriah Sonya pada Al yg sudah berada diruang tengah bersama Rara

"Udah udah kalian ini kalau ketemu berantem mulu, Sonya bicaranya dijaga kalau didepan Rara gak baik" lerai sang mama pada kedua anaknya sedangkan suaminya hanya geleng geleng menikmati tingkah laku anaknya kapan lagi dapet hiburan kayak gini yakan

"SUKURIN" teriak Al saat melihat adiknya cemberut di tegur sang mama, Al justru tertawa bersama Rara saat melihat Sonya cemberut seakan meledek Sonya

. . . . .

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa tunggu kelanjutan ceritanya dijamin makin seru, makin greget dan menegangkan.

Maaf kalau masih banyak typo disetiap tulisan saya mohon dimaklumi ya, karna masih amatiran soalnya😆

Thank You for Reading My Story😚

Jangan lupa dukung cerita aku dengan beri komen, Vote, dan share cerita ini keteman, keluarga, pacar,gebetan, mantan dll😆

Jangan lupa
Vote
Komen
& bantu share ya

Thank You Reders

See you

2 Desember 2020
_DeRan_

HenzieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang