Angin musim semi berhembus sepoi-sepoi menerpa bunga sakura yang bermekaran.
Seorang gadis berseragam JHS* melompat kegirangan sambil menggigit sebuah roti berwana coklat gelap di tangannya.
Gadis itu tak sengaja melihat seekor kucing kecil hitam legam di jalan samping kirinya. Saat di lihat, kucing itu malah kabur.
Gadis itu mengejar kucing ke sebuah jalan, melewati gang sempit, mengintip di belakang mesin penjual minuman otomatis, melihat di kolong mobil, sampai berhenti di bawah pohon sakura besar yang disebelahnya ada sebuah meja dan kursi, di situlah kucing itu berhenti dan menjilati wajah menggunakan tangannya.
Sang gadis coba mendekat, kucing itu hanya diam, akhirnya gadis itu memberanikan diri, menyodorkan tangannya yang berisi roti kepada kucing itu dan di makan oleh si kucing.
🎶🎶🎶
Seorang bocah bermain piano dengan sangat akurat di sebuah kompetisi bergengsi yang diadakan oleh Perusahaan Koran Seoul dibawah naungan Big Hit Corp untuk Perayaan Kompetisi Piano yang ke 60. Semua orang yang berada di aula tersebut seperti tersihir dengan permainan sang bocah. Ternyata itu adalah kenangan masa lalu dari seorang pemuda bernama Min Yoongi yang bersekolah di Seoul Junior High School kelas 2. Keseharian Yoongi di habiskan di ruang klub kesenian bersama sebuah piano tua.
Di sisi lain di lapangan sekolah, klub softball sedang melakukan latihan rutin dan yang menjadi pemukulnya adalah Kim Seokjin, seorang gadis periang, penuh semangat.
"Terbanglah!" Itu yang Seokjin ucapkan saat tongkatnya mengenai bola dan melambung tinggi.
"Dia berhasil mengenainya!" Kata Baekhyun, sahabat Seokjin di klub.
"Pukulan yang hebat!" Timpal yang lain.
Bola itu melambung tinggi dan mendarat mengenai kaca klub kesenian dimana Yoongi berada, menimbulkan suara pecahan kaca yang cukup nyaring.
PRAAANNG...
"Gawat." Kata Seokjin, mukanya sudah pucat pasi. Pasalnya ini bukan kali pertama ia memecahkan kaca jendela tersebut.
"Kau tak perlu memukulnya sekeras itu! Ambil bolanya sana, Seokjin!" Omel sang ketua.
Seokjin langsung berlari mengambil bola tersebut.
"Dia melakukannya lagi ya?" Tanya Namjoon dengan dimplenya.
Sebelum sampai di klub kesenian, Seokjin harus melewati area belakang sekolah, tempat kran air minum/cuci muka setelah olahraga, melewati lorong kelas dan bertemu teman sambil menyapa, sampai tibalah Seokjin di ruangan klub kesenian.
Pemandangan pertama yang Seokjin dapati adalah sebuah genangan darah, bolanya dan seseorang yang tengkurap di atas genangan itu dengan kertas partitur yang bertebaran dimana-mana. Seokjin yang awalnya mengira orang tersebut masih hidup, akhirnya berteriak.
"Waah! Ada mayat!" Teriaknya heboh.
Seokjin berjalan cepat, mengendap-endap dan mengambil bola itu lalu berniat keluar ruangan agar tidak dijadikan tersangka.
"Sebaiknya aku cepat lari dari sini..." Sebelum Seokjin menyelesaikan kalimatnya, ia mendengar suara seseorang.
"A... Aduh." Kata orang itu, bangun dan mengambil kacamatanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Your Lie In April Ver Yoonmin
RomansMusik mengiringi jalan metronom manusia, pianis luar biasa Min Yoongi. Tapi setelah kematian ibunya, Min Chaerin, Yoongi jatuh ke bawah, membuatnya tidak bisa mendengar suara pianonya sendiri. Dua tahun kemudian, Yoongi masih menghindari piano, meni...