prolog

38 6 4
                                    


بسم الله الرحمن الرحيم....
tok tok tok......

"Iyaa bu, syahla turun sebentar lagi." teriak gadis dari dalam kamarnya.

"Buruan, nanti mataharinya keburu terik." jawab ibu.

Syahlaa memang selalu menemani ibunya kepasar jika bahan bahan dapur yang stoknya mulai berkurang. Ibu ana (ibu syahlaa) memang hanya sekali seminggu kepasar, karena ya ibu Ana itu sibuk dengan karirnya. Yaitu menjadi seorang dosen farmasi disalah satu fakultas diJakarta.

"Bu, bawang merah dan bawang putih dirumah udah abis." ucap syahlaa saat melihat bawang merah dan putih disekitarnya.

"Iya, apalagi yang habis?." tanya ibu ana

Jangan heran jika Syahlaa lebih tau urusan dapur dibandingkan ibunya. Karena yang masak itu lebih sering syahlaa. Ibunya hanya kadang kadang jika waktu libur tiba.

Setelah lama menapaki kaki dipasar, akhirnya syahlaa dan ibu ana sampai dirumah.

"Wah, belanja banyak nih." ucap papa tiba tiba

"Iya nih pa, bahan bahan didapur udah pada habis jadi yah beli banyak hehe." jawab ibu

"Yaudah, syahla mana? Kan kamu kepasar bareng." tanya papa

"Iya, lagi markirin mobil diluar." jawab ibu

"Assalamualaikum, bu hayuk masak. Ngga sabar nih mau masak."  timpalku tiba tiba

"Yaudah sana masak, papa sama kakak kamu udah laper dari tadi." jawab papa.

Setelah lama berperang dengan alat alat dapur akhirnya makanan siap dihidangkan. Menu hari ini ada sayur tumis kangkung terasi, ikan nila goreng, sambal matah tomat, tempe orek, jangan lupa menu wajib yang harus ada dimeja makan keluarga kami. Yaitu sambal kesukaanku sambal tumis cabe yang super duper pedas.

Yah, ibu hanya bantu potong sayurnya dan membersihkan ikannya. Selebihnya, aku yang masak. Hehe.....

"Dek, kamukan udah kelas 11. nanti rencana mau kuliah dimana?." tanya kak abi

"Belum ada rencana kak." jawabku.

"Sekolah yang bener, biar jadi anak yang pinter." timpalnya lagi

"Iya iya, siap pak dokter." jawabku sambil terkekeh.

Setelah acara ngobrol dimeja makan selesai, aku membantu ibu membawa piring piring kotor kebelakang.

"Syahlaa, kamu keruang tengah yah. Papa tunggu." teriak papa

"Siap pa." jawabku

Setelah piring piring bersih setelah kucuci, akupun keruang tengah. Disana telah ada papa dan kak Abi.

"Iya pa ada apa?." tanyaku

"Papa cuma mau nanya, kamu cita citanya mau jadi apa?." tanya papa

"Hmm, mau jadi pendakwah perempuan pa." jawabku sambil tersenyum.

"Hahahhaha, serius kamu mau jadi ustadzah?? Kayak ustadzah Oki? Emang kamu.bisa? Haha." timpal kak Abi tidak percaya.

Gimana prolog nya? Hehehe
Penasaran? Gimana selanjutnya?
Makanya stay tune dong!!!

Oh iya jangan jadi silent readers dong:/
Coba vote atau comment. Pasti semakin semangat update ceritanya.

#salamcintadarisaya💜

-DLP-






Dari Lentera PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang