satu

13 0 0
                                    

oza terus memandang foto yang berada di layar ponsel nya dengan senyuman yang terus menghiasi wajahnya, ia tidak mengerti mengapa sosok itu terlihat begitu tampan dengan segala pesona nya.

dirinya teramat mengagumi sosok itu hingga dirinya tidak tau lagi apakah rasa kagum itu telah berubah menjadi sebuah cinta.

"pandangin terus sampai lo bego"

oza hanya menatap sekilas sahabat nya itu dan kembali menatap layar ponseln nya tanpa menghiraukan sahbat nya yang baru datang itu.

"salah sendiri lo datang jam berapa, janji nya jam berapa" ucap oza malas

"sorry tadi gua ada urusan mendadak, eh gaby manah?" tanya bela

"dia harus nganter nyokap arisan"

bela sejujur nya bingung ketika sahabat nya itu mengajak mereka untuk ketemu di hari senin seperti ini, mengingat sahabatnya itu bekerja di perusahaan besar dengan jabatan sekertaris yang menurut nya tidak mungkin oza dapat bersantai seperti saat ini.

"nggak biasa nya lo ngajak ketemu, bos lo nggak ngamuk?" tanya bela

mendengar pertanyaan sahabat nya oza seketika melebarkan senyum nya dan menatap bela senang, entah saat ini diri nya senang karena sudah tidak terbebani oleh pekerjaan yang begitu menumpuk atau membayangkan sebentar lagi ia akan berada dekat dengan sosok itu.

"gua resign" jawab oza

"apa? gua nggak salah dengar kan? lo gila"

oza tersenyum mendengar bela yang terlihat sangat terkejut dan itu sudah di ia duga, bisa di katakan diri nya emang gila karena berani resign dari perusahaan yang merupakan salah perusahaan terbesar di jakarta.

"gua akan pergi ke akan jerman dan nyari pekerjaan baru di sana" jawab oza

"jangan bilang lo ngelakuin semua ini supaya lo bisa berada dekat sama jona siapa lagi tu gua nggak ingat"

"jonathan zarul gevariel dan tebakan lo sangat tepat" ucap oza dengan tersenyum bangga

bela benar-benar tidak habis fikir dengan sahabat nya itu, dan ia tidak menyangka oza akan se nekat itu bisa berada dekat dengan cowok itu.

"lo jangan korbanin masa depan lo demi cowok yang sama sekali tidak kenal sama lo, halu lo udah parah fix"

"gua tau itu bahkan mungkin zarul tidak tau kalau gua ada di dunia ini, tapi gua akan tetap pergi mengingat jerman adalah negara impian gua"

keputusan oza sudah bulat dan tidak akan ada orang yang dapat mengubah keputusan itu termasuk orang tua nya, rasa kagum nya pada cowok itu telah membuat nya berani mengambil keputusan sebesar ini.

......

sebenar nya ia sedih harus meninggal kan ke dua orang tua nya yang terlihat begitu sedih mendengar keputusan nya, tapi ini semua demi impian nya dan orang tua nya memahami itu.

oza memeluk mama nya yang tidak lagi dapat menahan air mata nya, mungkin ini akan sulit bagi mereka berada jauh dengan putri kesayangan nya, tapi mereka juga tidak bersikap egoi dengan menghalagi putri mereka mencapai impian nya.

"oza janji akan menghubungi kalian setiap hari"

"bagaimana mungkin mama bisa hidup tanpa kamu sayang" ucap rima

"ma oza pergi untuk kembali"

oza tidak kuasa menahan tangis nya ketika pelukan mama nya semakin erat, ia harus berkorban sangat besar untuk mewujudkan apa yang di inginkan nya dan itu tidak lah muda.

"ternyata putri papah sudah besar, papah akan mendukung semua keputusan kamu kalau itu yang membuat kamu bahagia"

oza tersenyum lembut mendengar ucapan papah nya  yang mendukung diri nya namun terdengar begitu sedih untuk melepas putri nya pergi jauh ke negara orang.

"kapan rencana kamu berangkat?" tanya farel

"lusa pa"

"ya sudah kamu istirahat" ucap rima

rima segerah berdiri dari duduk nya dan berjalan meninggalkan ozan dan fare yang masih berada di ruang keluarga, diri nya masih belum siap melepas putri kesayangan nya itu dan itu sangant membuat nya sedih.

oza merasa bersalah pada mama nya yang terlihat sangat sedih atas keputusan nya itu, namun ia tidak akan mengubah keputusan nya.

"kamu jangan khawatir papah akan bicara sama mama kamu"

"makasih pa".

oza tengah sibuk packing untuk keberangkatan nya lusa dan tiba-tiba dirinya di kejutkan dengan pintu kamar nya yang di buka dengan kasar dan memperlihatkan sosok gaby yang terlihat sangat marah.

diri nya tau sahabat nya itu sudah mendengar kabaf ini dari bela, dan ia siap menerima kemarahan dari sahabat nya itu.

"yang gua lihat ini nggak benar kan? lo pasti pengen pergi pertemuan ke luar kota" ucap bela

"yang bela katakan sama lo itu benar"

"lo nggak boleh pergi"

bela kembali mengelurkan pakaian oza dari koper dengan marah, ia tidak percaya sahabat nya itu akan bersikap bodoh seperti ini.

"lo tega ninggalin gua, gaby? dan lo nggak fikiran perasaan om farel dan tante rima? lo jangan gila karena cowok tidak jelas itu" ucap bela marah

oza menarik gaby untuk duduk agar bisa menenangkan sahabat nya itu, wajar jika gaby semarah itu mengingat mereka berdua sudah berteman sejak kecil dan tidak terpisahkan.

"gua harap lo bisa dukung keputusan gua"

"gua nggak akan biarin lo pergi, lo harus sadar dengan kenyataan kalau kalau itu beda dan lo hanya bisa halu"

"tujuan utama gua bukan untuk mewujudkan ke haluan gua, tapi untuk mencari pengalam baru yang mungkin akan bikin gua sukses kedepan nya"

gaby tau percuma ia ngelarang oza ketika kepusan nya sudah bulat, tapi ini keputusan terbodoh yang pernah di ambil oleh sahabat nya dan dirinya tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

gaby kembali mengeluarkan pakaian oza dari koper tanpa mendengar ucapan oza yang menyuruh nya untuk berhenti.

"tolong kali ini lo dukung gua, jangan buat ini terasa sulit buat gua. lo fikir gua senang ninggalin kalian? ini juga berat buat gua"

gaby menghentikan tindakan nya ketika mendengar oza mengangakan nya dan ia sadar ini memang tidak mudah bagi sahabat nya itu.

"maafin gua" ucap gaby

setelah berbicara dengan fikiran tenang akhir nya gaby mendukung keputusan gila oza, ia tidak habis fikir apa yg ada fikiran cewek itu.

"semoga lo bisa ketemu sama cowok itu"

"takdir pasti akan membawa gua ketemu sama zarul"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my handsome ceoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang