#1Rumah Sakit Jiwa Tak Sama Seperti Film

11 3 0
                                    

Itu semua berawal saat aku 5 tahun. Aku mendengar mama dan papa bertengkar didapur, saat aku sedang mengerjakan PR Matematika. Aku sering mendengar mereka bertengkar sebelumnya, tapi kali ini berbeda.

Dulu, aku hanya mendengar teriakan. Tapi kali ini, aku mendengar suara hantaman keras, kaca yang pecah, lalu hening. Seakan selamanya.

Tak lama, keributan terjadi sekali lagi, ketika petugas kepolisian masuk melalui pintu, dan berlari ke arah dapur dimana teriakan mulai terdengar lagi. Aku ingat, perasaan yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Sesuatu yang aneh, Campuran takut, dan amarah mendidih didalamku.

Pikiran ku seakan berhenti, dan aku ingin berteriak, atau menangis. Tapi, sesuatu dalam diriku ingin kabur.

Hal terakhir yang kuingat hari itu adalah, melihat mama dituntun keluar rumah, dengan pergelangan tangan yang berdarah.

Aku tidak pernah melihat papa lagi sejak itu, dan aku dikirim untuk tinggal dengan tante. Mama akan mengunjungiku dari waktu ke waktu, walaupun aku berharap ia tidak datang. Karna yang akan dilakukannya, adalah meneriakiku seperti, "Aku tidak ingin punya putri sepertinya!". Mama memberitahuku, andai aku tidak lahir, hidupnya akan lebih mudah. Dan aku adalah kesalahan yang harusnya di aborsi sejak dulu.

Hidup menjadi lebih sulit ketika kakak laki laki tiriku, memutuskan untuk bermain dengan ku, dengan berbagai cara dengan mengatakan, bahwa itu normal. Walaupun itu tidak.

Aku berumur 9 tahun saat itu, dan ini, menjadi rahasia kecil kami, selama 2 tahun kedepan.

"Naik kesini untuk main! Permainan rahasia kita!" katanya. "Jangan bilang siapa siapa ya. Kalau tidak, nanti kamu kena masalah." katanya lagi. Aku mulai menjadi sosok yang pendiam, menyembunyikan semuanya sendirian, tanpa ada orang untuk diajak bicara.

Tidak punya mama, papaku entah dimana, dan kakak tiriku yang selalu menyentuhku sampai aku berumur 11 tahun, membuatku memiliki emosi yang tak stabil sampai akhirnya aku menyakiti diriku sendiri.

Aku akan mengiris tanganku sebagai pelepasan tekanan. Tapi sejujurnya, itu untuk mendapatkan perhatian seperti yang lain. Aku tidak punya siapapun untuk berpaling! Aku benci hidupku! Apa yang terjadi, dan aku menjadi musuh abadi untuk diriku sendiri.

Ketika tanteku tau apa yang kulakukan, dia mengirimku ke rumah sakit jiwa.

Saat orang membayangkan rumah sakit jiwa, mereka teringat akan adegan difilm. Jaket pengaman, dan ruangan yang terlapisi, tapi... biar kuberitahu. Disana, tidak seperti itu sama sekali. Mereka tidak memiliki ruang berlapis, tapi ruang pengasingan. Yang berupa ruang kosong biasa yang digunakan untuk menenangkan diri. Pasien disana tidak semuanya diikat diranjang mereka, tidak sampai jika mereka membutuhkannnya. Dan, mereka semua bukan orang gila berkepala botak yang sering mendengar suara suara aneh. Justru, tempat itu dipenuhi orang orang pendiam. Yang dikirim kesana, karena pernah mencoba bunuh diri.

Jujur, mungkin kalian hanya akan menemukan 1 orang yang benar benar, memiliki gangguan jiwa berat disana.

Aku ditempatkan dibangsal anak anak berukuran kecil. Ada beberapa sofa untuk duduk, tidak ada banyak barang, tapi nyaman. Sebuah meja, dan sebuah TV kecil untuk menonton bersama. Dan yang kami lakukan hanyalah menonton TV lagi dan lagi. Jika tidak sedang menonton, kami biasa bicara dengan psikologis yang akan menanyakan beberapa pertanyaan ini dan itu, kemudian meninggalkan kami untuk menonton film lagi.

Aku disana selama 3 hari, dan walaupun hanya sebentar, itu adalah kunjungan pertama dari banyak kunjungan yang banyak kulakukan.

Saat aku 12 tahun, masa laluku mulai terngiang. Dan aku mulai merasakan amarah, aku mulai membenci segala sesuatu yang terjadi padaku, dan kembali melakukan kebiasaan lamaku. Tapi kali ini, bertambah parah. Aku menggores seluruh tanganku dengan marah dan frustasi, kadang cukup dalam. Sampai, aku berada diposisi ingin membunuh. Percaya siapa saja yang melewatiku, pantas mati oleh tanganku. Bahkan tatapan mata yang salah, membuatku sangat marah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story Of Our LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang