Kenalin, nama gua Banyu Albern Shaquille Ganendra, putra bungsu dari empat bersaudara keluarga Pramudya.
Untuk lo yang belum tau, asal usul keluarga gua, orang tua gua berkebangsaan berbeda, nyokap gua orang asli Amerika, sedang bokap gua asli Indonesia.
Gua lahir dan dibesarkan selama 6 tahun di Amerika, hingga pada saat mama gua meninggal, papa gua bawa gua dan ketiga saudara laki-laki gua pulang ke Indonesia, tepatnya, jogja. Tempat kelahiran papa gua.
Papa adalah seorang pebisnis, bahkan bisnisnya sekarang sudah merambah hingga ke luar negeri. Papa menikah lagi dengan seorang wanit huuha keturunan keraton Solo.
Di antara ketiga sudara gua, gua adalah yang paling mewarisi sifat mama,yaitu sifat keras kepala. Karena sifat keras kepala gua inilah yang ngebuat semua orang jadi ngejauh dari gua, mulai dari saudara gua, sampai papa gua. Setiap hari, pertengkaran gua sama papa udah menjadi semacam rutinitas. Papa dengan kata kasarnya, dan gua dengan sifat keras kepala.
Semua kakak gua, adalah orang-orang sukses. Termasuk kakak ke-tiga gua, kak Aksara. Anak kesayangan papa dan mama gua yang sekarang. Mahasiswa Harvard University Amerika Serikat, yang sekarang di juluki Mahasiswa terbaik peringkat-4 Harvard University (AS).
Gua sering iri sama dia, Selain anak kesayangan papa mama, Kak Aksara adalah yang paling di sayang di keluarga, kakak gua yang lain juga sayang banget sama dia, sedangkan gua?, cuma jadi bahan ejekan mereka aja. Mereka selalu bilang, Aksara bisa inilah itulah, sedangkan gua?, bagi mereka gua itu ga bisa apa-apa, cuman bisa habisin uang papa.
Sebelas tahun semenjak mama meninggal, gua udah lupa rasanya tersenyum, dan gua benci banget dengan hal itu, dan gua juga ga suka ada yang ngungkit-ngungkit mama lagi di depan gua.
--------
" Lo kenapa sih!, kalo lo ga suka sama gua ngomong! Jangan seenak jidat, lo sengaja kann tumpahin minuman ini ke rompi gua?! "Teriak kakak ke-dua gua, Richard, dan langsung melempar secangkir kopi panas ke seragam sekolah gua.
" Aghhhh!!!...,Kak gua ga sengaja!, minuman itu tumpah karena tadi kaki kak Ra- "
" Apa?!, lo mau nuduh gua lagi?! " Tukas kak Raga kakak pertama gua.
Huhhhhh, banyuuuuu... lo harus bisa sabar untuk kali ini Banyu!, kalo ga, papa pasti bakal ngelarang lo lagi untuk ikut Olimpiade basket. Please untuk kali ini ini aja lo tahan amarah.
" Gua yang salah kak! "
Huft, setidaknya untuk kali ini gua ngalah di depan mereka, supaya mereka ga ngaduin gua lagi di depan papa.
"Yaudah sana!, lo ganti baju kek, lagian ngapain sih lo berdiri di situ mulu, hah?! " Ucap kak Raga sembari mengoleskan selai ke roti panggang.
" Iya kak! "
" Eh tunggu! , Banyu, hari ini lo sama supir aja, mobil lo gua bawa!, gua bosen pake mobil gua! " Ucap kak Richard, yang buat gua ga habis fikir.
" Tapi kak, itukan mobil gua!, kok lo gitu sih?! "
" Yah!, mobil lo gua bawa sampai gua beli qq eeq a baru!, baru saat itu gua kembaliin kontak mobil lo! "
" Hah?!, maksut lo apa sih kak?!, kok lo gitu! "
" Terserah gua lah!, lagian lo masih sekolah juga!, ga butuh banget kan ?!, dan kalo lo ga mau pake supir, pake aja tu motor, atau sepeda atau lo bisa naik angkot kaya siswa yg lain!"
" Tapi kan kak it- "
" Udahlah Banyu, lo ikutin aja kata kakak lo! " Kak Raga menyela.
" Gua ga habis fikir sama kalian berdua! " Ucapku dan langsung meninggalkan mereka di ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTAUT
Teen FictionAkan selalu ku ingat senyuman itu, ini adalah yang pertama. Dan aku akan terus berusaha membuatmu melakukannya lagi, untukku.