One - Who is He?

46 1 0
                                    

Halo gais ini adalah karya kedua ku setelah Appetency, di sini aku mau bikin cerita yang asyik-asyik aja yang gak terlalu tegang kaya di Appetency

Kayaknya bakalan Romance banget dan seksi gitu HAHAHA

Aku harap kalian bakal terhibur sama The Good Seducer maafin ya kalo tulisan aku masih banyak terdapat typo. Makasih buat yang udah ngevote dan ngedukung aku :')

Suasana sepi kini terekam di
tengah-tengah kota, satu persatu kerlap-kerlip lampu kafe telah padam menyisakan gelap nya malam. Namun berbeda dengan tempat itu, nyala terang kerlap-kerlip ditambah suara musik yang keras menghiasi ruangan itu

Ya, tempat dimana seseorang untuk menghilangkan beban pikiran sejenak atau hanya yang ingin bersenang-senang semata sudah pukul dua belas namun kegiatan mereka semakin menggila, mereka menari menggerakkan pinggulnya ke sana dan kemari sambil menenggak alkohol sampai batas toleransi, tidak ketinggalan para pasangan yang sedang bercumbu tanpa peduli status mereka.

Suasana diruangan itu semakin menggila, suara iringan musik yang keras menggema diseluruh ruangan tak hanya itu gadis yang berambut panjang kehitaman itu duduk di sofa sambil menikmati tiap tegukan wine miliknya sambil teringat kata-kata seseorang yang tidak begitu berarti disaat ia remaja namun hal itu akan menjadi pelajaran di saat ia menginjak dua puluh.

Seseorang pernah berkata bahwa orang yang kau cintai diusia mu yang ke enam belas tahun ia akan berdampak besar pada kehidupanmu yang akan datang, saat orang itu datang ke kehidupanmu kau akan merasakan apa itu bahagia yang sesungguhnya, rasa kasih sayang dan perjuangan dan ketika orang itu menghilang dari hidupmu kau tak akan bisa melupakannya bahkan ketika kau sudah mencintai orang lain.

Namanya,

Akan selalu ada disetiap langkahmu

Namun gadis yang dikenal dengan nama Selena Alexandre Claire itu tak menghiraukan nya, bahkan sedikit pun ia tak peduli dengan kata-kata itu dan menggapnya hanya sebagai lelucon saja kala itu.

Dan semua itu berubah ketika ia menghadapi kenyataan bahwa ia tak bisa melupakan seseorang yang ia kenal saat ia berusia enam belas. "Persetan dengan itu semua." ujarnya sambil menenggak wine yang sudah ia habiskan beberapa botol, pun ia meletekkan slokinya dengan kasar.

Perlahan kesadarannya mulai menghilang, kepalanya kian memberat dan dalam hitungan,

Satu

Dua

Tiga

Ia ambruk, tanpa ia sadari ia dibawa kembali oleh masa lalunya yang indah itu, semuanya seakan-akan nyata di depan mata. Tanpa ia sadari ia sudah digeromboli beberapa orang lelaki yang sudah siap membawa nya pulang. Ya, tapi bukan rumah tempatnya melainkan hanya akan dijadikan sebagai objek pelampiasan napsu semalam.

Beberapa detik kemudian lelaki berusia dua puluh lima tahun itu datang tergesa-gesa mengambil langkah panjang dan mendekat ke arah Selena, detik berikutnya kemudian seorang lelaki dari arah kirinya mencoba untuk menyentuh Selena namun dengan secepat kilat menepisnya dan menatapnya dengan tatapan setajam pedang "Hei!" ia menggenggam tangan lelaki itu dengan kuat lalu menghempaskannya.

"Kau siapa ha?" Lelaki hidung belang itu menantang dengan wajah meremehkan lelaki didepannya.

"Sekali lagi kau sentuh dia, akan ku pastikan kau tak akan selamat keluar dari sini." Lelaki itu mengancam sambil mengeluarkan sebuah pistol dari dalam saku jasnya. Seketika nyali lelaki hidung belang itu pudar.

THE GOOD SEDUCERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang