Visualisasi Soobin di book ini. Happy reading!*****
Soobin memijat pelipisnya. Entah sudah berapa kali dia membangunkan Beomgyu yang masih saja tertidur dengan nyenyak. Sesekali balita berusia tiga tahun itu menghisap jempol mungilnya.
Sebenarnya Soobin sudah berhasil membangunkan Beomgyu, tetapi saat dia kembali ke kamar sehabis membuat sarapan, dia malah menemukan Beomgyu yang kembali tertidur.
"Daddy mau kuliah. Kalau Bami tidak mau bangun juga, terpaksa Daddy tinggal."
Beomgyu yang mendengar ucapan Daddy-nya langsung bangun dengan cepat.
"Daddy tahu kamu sebenarnya sudah bangun."
Si kecil hanya mengusap matanya. Terlihat sekali kalau dirinya masih mengantuk. Soobin sendiri pun tidak pernah membiarkan anaknya tidur terlalu larut dan Beomgyu yang memang cepat tertidur. Namun untuk masalah bangun tidur, Beomgyu sangat susah sekali.
"Bami macih mengantuk, Dad," kata Beomgyu sambil menguap.
Soobin menggendong Beomgyu lalu berjalan menuju kamar mandi. "Daddy tahu, Sayang. Kamu itu selalu mengantuk. Tapi Daddy harus kuliah, jadi Bami harus bangun dan ikut Daddy. Katanya mau ikut Daddy kuliah? Atau mau dirumah Grandma aja?"
Beomgyu menggeleng keras. "Gak mau. Bami mau cama Daddy."
Soobin membuka piyama Beomgyu sebelum meletakkan bayinya di dalam bath tub yang sudah terisi air hangat. Diraihnya perahu bebek karet untuk dimainkan oleh Beomgyu agar tidak bosan.
"Daddy," panggil Beomgyu.
Soobin hanya membalas dengan gumaman. Beomgyu dengan cepat menoleh menatap Soobin yang kaget dengan pergerakan Beomgyu.
"Hey, kenapa begitu? Daddy lagi keramasin rambut kamu, nanti kalau kena mata Bami gimana?"
"Daddy diam aja tadi Bami panggil." Beomgyu menggerutu, kedua alisnya menyatu dengan pipi yang mengembung sebal.
"Iya, Daddy dengar kok. Ada apa?"
"Kapan kita pelgi menemui Mommy?"
Soobin terdiam ketika mendengar pertanyaan Beomgyu. Tangannya masih bergerak menggosok rambut Beomgyu.
Beomgyu yang tidak mendapat jawaban kembali menoleh menatap Soobin. "Dad?"
Soobin tersenyum menatap Beomgyu. "Nanti ya, kalau Daddy sudah siap."
Beomgyu mendengus. "Daddy bilang cepelti itu telus. Bami tidak mengelti," gumam Beomgyu yang masih bisa didengar Soobin.
Soobin hanya tersenyum kecil mendengar gumaman bayinya. Segera Soobin menyelesaikan memandikan Beomgyu sebelum bayinya menanyakan hal-hal yang tidak sanggup Soobin jawab.
Soobin meletakkan Beomgyu di atas tempat tidur setelah mengeringkan badannya. Beomgyu meraih boneka beruang yang diujungnya ada pacifier. Soobin dengan cepat merebut pacifier itu sebelum Beomgyu mengemutnya.
"Tidak. Nanti minum susu aja."
Beomgyu merengut. Dia pun hanya terdiam sambil Soobin memakaikannya baju.
"Daddy ... mau cucu." Beomgyu merengek, tangan mungilnya menarik-narik lengan kemeja Soobin.
"Iya. Nanti setelah sarapan."
"Tidak mau. Mau cucu caja!"
Soobin mengehela napasnya dan menggeleng. Dia mencoba untuk tetap sabar, Soobin pun berkata, "Bami harus sarapan dulu atau Daddy tidak akan buatkan susu."
Lagi-lagi Beomgyu hanya bisa merengut. Akhir-akhir ini dia selalu tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. Ingin mengeluarkan jurus andalannya, tetapi sepertinya Daddy-nya sedang tidak dalam suasana hati yang bagus.
Beomgyu mengetahui ini karena beberapa hari lalu sempat dibentak oleh Soobin, jadi Beomgyu tidak berani merengek dan lebih memilih untuk menurut saja dengan Soobin.
Soobin meletakkan Beomgyu di kursi bayi. Dia memberikan Beomgyu boneka beruang tanpa pacifier untuk Beomgyu mainkan agar tidak bosan ketika makan.
Soobin memainkan ponselnya sembari menyuapi Beomgyu. Sesekali dia mendengus saat melihat sesuatu. Beomgyu sadar akan itu, tetapi dia lebih memilih diam sambil memainkan bonekanya karena tidak mengerti dengan Daddy-nya.
Lagi pula, kenapa Daddy-nya seperti itu. Beomgyu tidak mengerti.
"Daddy kenapa cih. Bami tidak mengelti." gumam Beomgyu, yang kali ini tidak didengar oleh Soobin.
*****
Soobin berjalan memasuki kelasnya dengan Beomgyu di gendongannya. Teman-teman kelasnya yang melihat kedatangan Soobin seketika heboh, tetapi kembali terdiam ketika sadar Beomgyu sedang tertidur di gendongan Soobin.
"Yahh, kok malah tidur sih. Gak asik nih Bami."
"Kita kangen kemaren weekend gak ketemu."
Soobin hanya terkekeh mendengar keluhan teman-temannya. Bayinya ini memang menjadi favorit teman-teman kelasnya. Selain karena Beomgyu yang lucu dan menggemaskan, hanya Soobin satu-satunya mahasiswa yang membawa bayinya saat kuliah.
Soobin duduk di kursi paling belakang. Dia selalu melakukan hal itu karena dia membawa Beomgyu. Hal itu dilakukan agar tidak mengganggu ketika kelas berlangsung.
Beberapa temannya banyak yang sudah mengambil tempat duduk dekat dengan dirinya. Mereka seperti itu karena mereka ingin melihat tingkah menggemaskan Beomgyu selama kelas berlangsung.
Beda dengan dulu, saat teman-teman kelasnya belum mengetahui kalau Soobin sudah punya anak, mereka yang sengaja duduk dekat dengan Soobin karena ingin melihat ketampanan Soobin dari dekat. Namun setelah tahu Soobin punya anak yang menggemaskan, niat mereka berubah.
Soobin menaruh tasnya di kursi sebelah kirinya.
"Bin, boleh dibangunin gak Beomyu?" Temannya Soobin, Yena, bertanya pada Soobin sambil mengerlingkan matanya.
Soobin langsung menggeleng keras. "Gak boleh. Nanti anakku nangis, kamu mau tanggung jawab?"
Yena pun mengangguk. "Nanti aku yang izin ke luar kelas buat gendong Beomgyu."
Tiba-tiba, ada tangan seseorang yang terulur dan menyentil kening Yena. Dia pun langsung meringis dan mengusap keningnya. Yena mendongak dan melihat orang yang menyentil keningnya barusan adalah Yeonjun.
"Itu mah kamu yang mau bolos kelas, dasar." Yeonjun menggeleng sebelum menarik kursi di sebelah Soobin dan duduk. Yeonjun meletakkan ranselnya di lantai, mengeluarkan earphone dari kantong celana dan memakainya.
Yena pun mencibir dan kembali ke kursinya. Rencananya untuk bermain dengan Beomgyu pun gagal.
Soobin pun terkekeh. Bayinya ini seperti idol saja.
*****
![](https://img.wattpad.com/cover/250644126-288-k948806.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Soobin's Daily Life and His Son [SOOGYU]
ФанфикChoi Soobin, seorang pemuda berusia 22 tahun yang masih berkuliah. Dirinya yang masih begitu muda sudah memiliki seorang anak laki-laki berusia 3 tahun. Choi Beomgyu. Balita ini satu-satunya anak yang Soobin besarkan seorang diri sejak bayi. Buku in...