AKU

Prolog

"Mati"
Hal itu yang sedang ada dibenak Maudy.
"Dy!!". Teriak seorang laki-laki. Kevin Aditya Prayoga.
"Banyak yang masih peduli sama lo! Gue di! Gue!! Gue peduli sama lo!" Kata Kevin sambil menunjuk dadanya.

Maudy seolah tuli dengan kata-kata Kevin. Menurutnya dunia ini hanya omong kosong. Tidak ada kebahagiaan. Dia lelah. Dia ingin mengakhiri semuanya.

Melihat Maudy diam saja tak bergeming, Kevin mendekati Maudy. Dengan pelan dia memeluk Maudy dari belakang. Dimana posisi Maudy saat ini berada di Rooftop kampus yang sebenarnya tak diinginkan oleh Maudy untuk berkuliah di sana.

"Gue gak pernah ada Vin, lo tau itu. Gue cuma bayangan." Kata Maudy sambil terisak.

"Iya lo bayangan. Bayangan yang gak pernah bisa ketangkep meski gue kejar sekuat tenaga."

Hening.

Kevin membiarkan suasana hening untuk sesaat. Dan lalu Kevin membalik tubuh Maudy.
"Kalo lo bayangan, gue bakal ada disisi lo jadi cahaya nya. Karena gak akan ada bayangan kalo gak ada cahaya kan? Jadi biarkan gue tetep disisi lo." Kata Kevin sambil menatap dalam manik mata hitam Maudy, sekaligus menggenggam erat tangannya.

Maudy hanya diam. Jujur saja pikirannya saat ini kosong. Kata-kata Kevin seolah hanya angin lalu saja. Otak nya tiba-tiba memutar hal-hal buruk yang pernah menimpa dirinya. Saat dia sudah sepenuhnya percaya dengan seseorang. Dia tak mau sakit untuk kesekian kali nya.

Maudy membalik tubuhnya lagi berbarengan dengan sentakan tangannya untuk Kevin yang sedang menggenggam tangan nya. Memandang sebentar langit malam, setelah puas dia langsung pergi meninggalkan Kevin yang masih termenung sendirian.

"Gue akan berusaha. Gue tau gue bukan siapa-siapa dalam hidup lo Dy. Tapi gue akan berusaha jadi teman yang baik. Beri lo semangat. Bukan apa-apa. Cuma pengen lo tau aja kalo masih ada yang peduli lo. Jangan anggap dunia ini nggak adil. Jujur gue juga gak tau kenapa, gue biasa sepeduli ini sama lo Dy. Gue cuma ngikutin kata hati aja." Ucap Kevin lirih sambil melihat langit malam yang mendung dimalam ini.