(18)

270 39 0
                                    

Angin pagi terpapar dikulit ku , membuatku terbangun dari tidurku. Aku terduduk diranjang dan mengusap kasar mataku. Laki-laki dengan kemeja itu berdiri tepat didepan jendela kamarku

“Drake?” sahutku dan dia membalikkan badannya

“Ah, Emily. Maaf aku lancang masuk kekamar mu” ucapnya dan aku mengangguk. Aku menghampiri nya dan melihat kearah luar sama seperti dirinya

“Kenapa?” tanyaku dan dia menggelengkan kepala

“Ayo siap-siap , kita berangkat ke kementerian bareng ya?” tanyanya

“Tentu, tunggu di ruang makan yaa. Oh ya, kau sudah makan?” tanyaku

“Ya sudah, kau mandi dan bersiap-siap saja. Mom tadi membelikan kau makanan” ucapnya dan aku mengangguk.

Aku mandi , memakai baju lalu sarapan. Ntah, pagi ini Draco terlihat berbeda. Aku ber-apparate ke kementerian bersama Draco dan Draco bilang dia akan mengantarku ke ruangan ku.

“Drake?” dia menoleh sembari tersenyum tipis

“Kau kenapa ke kamar ku tadi? Dan kau terlihat , aneh?” ucapku ragu

Senyum tipisnya menghilang, membuatku semakin curiga dengan gerak-gerik nya.

“Ada apa sii?” ucapku memberhentikan langkahku

“Tidak ada apa-apa, Emily.” ucapnya memalingkan pandangan, aku kembali berjalan tapi mendahului Draco. Aku memperbesar langkahan ku agar Draco tak mengejarku tapi langkah kaki lelaki dan perempuan berbeda.

“Honey, listen me.” ucapnya memegang tanganku

“Apa?”

“...”

“Ah sudahlah” aku mempercepat langkahku untuk ke ruangan ku. Aku masuk keruangan ku dan mengunci pintunya. Aku menaruh tas ku di meja, dan duduk.

Aku memegangi kepalaku pusing, bingung, campur aduk.

“Sudahlah, lebih baik aku mengerjakan tugasku hari ini” ucapku menghela nafas

Tok tok tok

“Masuk” ucapku

“Dikunci, hey!” ucap suara itu. Harry?

Aku mengarahkan tongkatku ke pintu

“Alohomora.”

Pintu itu terbuka dan terdapat Harry, Hermione, Ron, Ginny, Draco dan Pansy?

“Oh kalian, masuk saja” ucapku sembari menulis

Mereka masuk dan duduk disofa, mereka menatapku dan aku menyadarinya. Aku memberhentikan tanganku untuk menulis dan menghampiri mereka, aku duduk disebelah Ginny.

“Ada apa kalian ramai-ramai?” tanyaku

“Um, aku ingin kita berbaikan” ucap Pansy membuat keheningan

“Maksudnya?”

“Aku sempat membuat hubungan mu dan Draco hancur, kan?” tanyanya dan aku mengangguk

“Sudah, jangan dipikirkan lagi. Aku tidak peduli dengan masa lalu” ucapku

“Dan, Emily.” ucap Draco

Semua mata langsung tertuju padaku , aku merasa tidak tenang. Ntahlah aku tidak suka dilihat oleh mata-mata yang tidak jelas.

“Kenapa?”

“Aku mau kau berhenti bekerja” ucap Draco

Aku kaget mendengarnya karna kementerian bilang kepadaku bahwa untuk Minggu ini mereka sangat membutuhkan tenaga keras ku untuk menemukan Time Turner terakhir karna yang berada dikementerian bukan Time Turner terakhir dan aku menandatangani kontrak persetujuan.

“ada apa? kenapa?”

“Draco tau kau sering kelelahan dan pekerjaan mu akan digantikan Hermione sepenuhnya” jelas Harry

“Dan pekerjaan Hermione akan diambil alih sepenuhnya olehku” ucap Ginny

“tapi kementerian membutuhkan ku, baru saja aku menandatangani kontrak itu.” ucapku

“Kontrak apa?” tanya Ron

“Kementerian membutuhkan ku untuk menyelidiki tentang Time Turner, kurasa Hermione tau” jelasku

“Mereka juga memberikan pekerjaan itu padaku” ucap Draco dan Harry bersamaan

“Kami diperintahkan untuk menghancurkannya” ucap Harry

“Aku juga sempat diperintahkan untuk mencari Time Turner terakhir yang hilang tapi katanya sudah ada yang menggantikan nya” jelas Pansy

“dan itu aku”

Mereka semua terkaget-kaget mendengar jawabanku. Draco mendekat kepadaku dan menaruh lututnya dilantai , membuat posisi Draco sangat pendek dibandingku. Dia memegang tanganku dan memohon untuk tidak mengambil Job itu

“Memang ada apa? Kenapa kalian menyuruhku berhenti? Kalau alasannya hanya karna aku kelelahan itu wajar” jelasku

“Time Turner itu berada ditangan kerabat Voldemort, Emily!” bentak Hermione yang sudah tidak dapat menahan.

“Terakhir kalinya kau mencoba mengalahkan Voldemort saja kau harus kehilangan ingatanmu, lalu sekarang? Ayolah, Emily! Seorang kerabat Voldemort tidak beda jauh dengan Voldemort, dia mengikuti jejak Voldemort yang gelap itu.” jelas Hermione dengan nada membentak

“Sabar, honey.. Emily butuh waktu untuk mengerti” ucap Ron menenangkan emosi Hermione

“Lalu apa bedanya dengan kau? Kau juga bisa terluka jika kau yang menggantikan ku.” jelasku dan Draco memelukku

“Shhh! Sudah sudah” ucapnya sembari mengecup pipiku sekilas.

“Hermione, sebaiknya kau jangan mengambil alih pekerjaan Emily agar Emily juga tenang dan kau baik-baik saja. Bagaimana? Setuju?” jelas Draco

Seisi ruangan tersenyum dan mengangguk. Aku memeluk Pansy sebagai tanda pertemanan diulang dari awal. Aku memeluk Ginny dan Hermione lalu para laki-laki.

Kami berbincang-bincang untuk pernikahan ku dan Draco , diselingi tentang penghancuran Time Turner.

“Aku depresi sekarang bagaimana caraku mengundurkan diri?” tanyaku kebingungan

“Biarku temani” ucap Pansy dan Hermione

“Kalau tidak ada yg bisa menggantikan?” tanyaku

“Aku saja, aku laki-laki.” ucap Ron

“Siapa bilang kau perempuan?” ucap Ginny membuat seisi ruangan tertawa.

—————

i have publish another story , yang itu terserah sii mau di vote/ngga , itu cuma kegabutan gua+cerita gua pas Shifting doang😥✋🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

i have publish another story , yang itu terserah sii mau di vote/ngga , itu cuma kegabutan gua+cerita gua pas Shifting doang😥✋🏻

Slytherin Prince and The Heir Scamander [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang