Bola Basket || ft. BinHoon [DISCONTINUE]

01.

Selamat membaca!!🍦
━━━━━━━━━━━━

"Lo itu cuman pho di hubungan orang."

"Masih ada muka lo?"

"Bisa-bisanya jadi orang ketiga di ship fav gue."

"Cih, muka ga seberapa juga lu."

"LO ITU LEBIH SAMPAH DARIPADA SAMPAH JIHOON!"

"Ga!"
"I-itu bukan s-salah gue! Huhh... huh."
"Itu bukan karena g-gue! Hiksss.."
"J-JANGAN SALAHIN GUE!!"

"ARGHHHHH...!!"

Lelaki itu pun terbangun kesekian kalinya di tengah malam ini.

Sekarang sudah pukul 3 pagi. Sebelumnya, Ia juga terbangun pukul set 12 tengah malam.

Jihoon. Pradipa Jihoon Raefal.

Dia yang selama ini mengalami susah tidur karena bayang-bayang itu. Selama 4 tahun. Tidak ada yang tau mengenai keadaan Jihoon ini. Entah keluarga, atau bahkan pacarnya. Yoonbin.

"Udah 4 tahun sejak kejadian itu. Kenapa masih kebayang?" Monolognya dengan mata melihat ke atas.

Jihoon pun tersenyum. "Mending gue bangun, main sama paijo." Ucapnya sambil menuju ke kamar mandi untuk cuci muka.

• • • •

Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Sekarang semua anggota keluarga sudah berkumpul di meja makan. Bahkan paijo, kucing si Doyoung juga ikut hadir.

"Ji, hei... Kamu kenapa?" Tanya mamih memecah lamunan Jihoon.

Jihoon yang kaget pun menoleh sambil tersenyum, "Gapapa mih, keinget numpuknya utang si Doy sama Mbak Minah." Jawab Jihoon.

Alasan.

Doyoung yang namanya disebut² pun melempar kulit jeruknya ke Jihoon.

"Heh anjeng! Suujon aja lo sama cogan. Gue tendang mental lu mbrot." Emosi Doyoung.

"Tendang aja tendang, gue ajak tar paijo jadi gila lu." Jihoon dengan santainya meminum susu.

"Asu."

Papih yang denger anaknya pagi² udah musuh pun melempar dengan korannya. "Doy! Ini masih pagi udah nabung dosa aja di rumah papih."

"Ampun pih."

Mamih cuman ketawa aja ngeliat interaksi lainnya. Setiap pagi pasti begini. Rame banget kek hutan rimba.

Disaat asik tertawa, mereka semua mendengar suara klakson mobil dari luar. Sudah diketahui oleh seluruh keluarga kalo itu calon menantu papih mamih nomer 1.

Yoonbin. Harrison Yoonbin.

Jihoon langsung terburu-buru meminum susunya dan mengambil sepatunya. Dipake di mobil aja tar. Bodoamat sama mobil pacaranya yang bakal kotor.

"MAMIH PAPIH SERTA GEMBROT, JIUN BERANGKAT DULUAN!" Teriaknya sambil berlari ke arah keluar.

"PAPIH JANGAN LUPA TRANSFER JIUN DUIT YAA!" Lanjutnya. Mengingat kalo ini awal bulan.

Papih yang mendengar pun mendesis, "Ga ada adab." Kata papih.

"Kan anak kamu itu."

"Anak kamu sih."

"YAUDAH IYA ANAK KALIAN BERDUA, BERISIK!" Teriak Doyoung ke kedua orangtuanya.

• • • •

Di perjalanan menuju sekolah, ga biasanya seorang Jihoon diem aja. Kayak sekarang ini.

Biasanya ada aja yang diomongin. Dari paijo yang selingkuh dari painem sampe gosip antar tetangga yang Yoonbin ga kenal juga diceritain.

"Lu ngapa mbrot? Tumben diem gini nying." Tanya Yoonbin dengan tangan yang memegang dahi Jihoon.

Mau ngecek suhu, kali aja lagi kumat gitu. Dan untungnya juga lagi lampu merah.

Jihoon yang dipegang dahinya berdecak kesal dan menyingkirkan tangan Yoonbin. "Ck, bacot banget kenapa sih Mr. Harrison ini." Kesalnya.

"Ya lagi tumbenan diem aja kayak ga ada nyawa."

"Lagi ga mood."

"Beneran lo ga mood? Tar mamih malah ngira gue ngapa-ngapain anaknya lagi."

Jihoon reflek menampol pacarnya yang lagi nyetir. "Ngapa-ngapain apa emang hah?! LO BERANI NGAPA-NGAPAIN GUE?!" Teriak Jihoon.

Yoonbin melotot dengan kaki yang menginjak rem. Untung udah ga di jalan raya yang rame.

Ia pun menoleh ke Jihoon. "Ya enggak lah mbrot. Gamau gue dicincang sama papih yaa. Ngadi-ngadi aja lo pacar orang."

Jihoon merengut gasuka.

"Iya lah pacar orang. Kan gue pacarnya Seung-

cup

cup

cup

hun..."

cup

"HARRISON BANGSAT YOONBIN!!"

"B-BERCANDA SAYANG."

• • • •

Haii, gimana kabar? Btw maaf banget kalo book dodam super-super lama banget... Itu juga mau aku revisi.

Nah ini book buat side kapal disana, alias binhoon. Mungkin agak sedikit berat juga masalahnya? Idk deng ehehehehe😚😚

Makasih!!

vote comment jangan lupa🍦